Waralaba Barbershop Raja Cukur, Mengaplikasikan Nilai Sosialisme Dalam Menjalankan Bisnisnya

Waralaba barbershop Raja Cukur, sudah malang melintang di dunia bisnis pangkas rambut selama kurang lebih lima tahun. Beberapa tahun belakang menjadi proses berkembangnya bisnis yang sudah memiliki 35 outlet ini. melalui konsep waralaba, Hadi Wibowo “menenteng” bisnisnya untuk berekspansi ke berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Beberapa kota seperti, Tanggerang, Jakarta, Bekasi, Klaten, Pekanbaru, Solo dan Mojokerto sudah disinggahi outlet Raja Cukur

Profesional dan Kenyamanan

Hadi memperhatikan sekarang adalah eranya konsumen kritis yang lebih selektif dalam memilih suatu brand. Untuk itu ia menerapkan konsep bisnis pangkas rambutnya dengan kesan professional, bersih dan higenis, namun tetap mematok harga yang sesuai dengan kantong konsumen. Sehingga beberapa pengunjung datang silih berganti untuk menjadi konsumen setia Raja Cukur.

“Sekarang segmentasinya orang cenderung memilih tempat yg nyaman, bersih dan professional. Sementara kalo di tempat tradisional mereka agak meragukan kebersihan dan kehigenisan alat-alat cukurnya,” tutur Hadi.

“Pertumbuhan pasar juga begitu cepat, karena orang ingin mencoba-coba itu tinggi. Sesuai motto kita, kualitas barber shop harga kaki lima, jadi kita engga usah mahal tapi yang terjual tinggi.” Tambahnya. Namun Hadi tak besar kepala, ia tetap tak mengambil pangsa pasar dari pangkas rambut tradisional, dan tetap focus pada target pasar yang sesuai dengan segmentasinya.

Waralaba pangkas rambut dengan brand lain pun ikut tumbuh, seiring berkembangnya kebutuhan pasar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Hadi sudah menyiapkan strategi guna memberikan pelayanan yang prima bagi pelanggan setianya. Brand Raja Cukur sudah memiliki kursus pendidikan bagi SDM yang akan direkrut untuk menjadi tenaga kerja operasional dibidang pangkas rambut.“Kita punya kursus pelatihan sdm sendiri, jadi otomatis sebelum kita training kita ada pendidikan standarisasi dulu.” Katanya.

Berbagi bagi sesama

Hadi sendiri tak lupa diri dengan ikut membantu saudara-saudara yang kurang mampu dan membutuhkan uluran tangan, Seperti pepatah terkenal, Sebagian harta milikmu, ada hak anak yatim dan fakir miskin. Untuk itu ia memiliki misi sosial dengan mengangkat anak-anak jalanan, yatim dan piatu, untuk ditampung dan diberi pelatihan keahlian gratis agar mereka memiliki harapan hidup.

“Kita punya misi sosial mengangkat anak-anak yatim dan jalanan, jadi mereka yang menganggur kita tampung, kita beri pelatihan gratis, dan kita berikan kerja. kita harapkan setidaknya mereka punya masa depan.” Ujar Pria yang menetap di Semarang ini. Hadi menambahkan, dalam bisnisnya ini tidak hanya pure professional bisnis, tapi juga ada misi-misi sosial tertentu untuk memberikan manfaat positif bagi sesamanya. Anda Tertarik? Klik Disini.

(Heksa Ragil Pamungkas)

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: