Pelopor Bakso Steak; Punya Garansi Take Over

Unik, adalah satu kata yang mungkin bisa menggambarkan produk utama dari Kemitraan Pelopor Bakso Steak (PBS), yakni bakso steak. Berbeda dengan bakso kebanyakan, bakso steak hadir di atas hotplate dengan tambahan mix vegetables, kentang dan kuah khas steak, alhasil rasanya mampu menggoyangkan lidah para penikmat kuliner.

Menurut sang founder serta owner dari PBS, Wisnu Arasy, sebelum diluncurkan produk hasil kreasinya tersebut sudah melalui proses trial and eror yang cukup lama. “Sampai berbulan-bulan lamanya baru saya mendapakan racikan yang pas. Itu pun setelah saya meminta bntuan pakar kuliner dari salah satu hotel di Bali untuk mencicipinya, dan ternyata beliau bilang rasanya sudah pas,” kisahnya.

Berkat kekuatan dari produk yang unik dan belum adanya kompetitor sejenis, bisnis yang memasuki usia tahun keenam ini semakin meroket. Terhitung sejak dibuka peluang kemitraan pada tahun 2011 yang lalu, outletnya telah tersebar tidak hanya di Pulai Jawa saja melainkan juga di Sumatera dan terus berlanjut, Kalimantan, Sulawesi dan Bali hingga saat ini jumlah outlet 60 di 16 propinsi. Kebanyakan dari mitra PBS bergabung karena tertarik dengan produknya yang unik. Tapi ada faktor lain yang membuat mitra-mitranya nyaman, yakni support penuh dari pusat.

Kemitraan Pelopor Bakso Steak memanjakan mitranya sejak awal kerjasama, segala macam persiapan awal ditangani oleh pusat. Mulai dari renovasi outlet, promosi awal, grand opening, sampai 1 bulan outlet berjalan dan terbukti stabil barulah outlet diberikan kepada mitra untuk dikelola.  Bahkan mitra juga tidak perlu pusing-pusing mencari lokasi, karena akan dicarikan langsung oleh pusat.

Menariknya, PBS akan memberikan garansi, jika dalam kurun waktu tertentu gerai PBS milik mitra tidak berkembang atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun, Wisnu menekankan garansi itu akan diberikan asal komunikasi dengan mitra berjalan dengan baik.

Uniknya lagi, nilai investasi dari bisnis ini fleksibel, tergantung budget yang dimiliki. PBS hanya mewajibkan calon mitra untuk membayar biaya lisensi sebesar Rp 15 juta dengan masa kerjasama 5 tahun. Sisanya tergantung biaya sewa lokasi, renovasi, desain outlet, peralatan lengkap dan lain-lain. Estimasinya di angka Rp 60 juta di Pulau jawa di luar sewa dan renovasi.

Mitra juga hanya diwajibkan untuk membeli bumbu steak saja, untuk bahan baku lain akan disalurkan langsung dengan supplier yang sudah bekerjasama khusus dengan PBS. Jika di wilayah mitra tidak terdapat supplier tersebut, PBS tetap akan carikan supplier lain yang akan diminta menyuplai khusus untuk PBS.  “Misalnya bakso, kami punya komposisi khusus untuk baksonya, nah akan kami carikan pembuat bakso di wilayahnya dengan memberikan catatan takaran standar PBS. Ini terkait standar kualitas dari produk PBS,” tukas Wisnu.

Menurut catatan Wisnu, para mitranya rata-rata dapat meraih omset diangka Rp 1-3 juta per hari hingga Rp 30-90 juta/bulan! Dari nominal tersebut, Wisnu mewajibkan mitra-mitranya untuk mengambil keuntungan bersih minimal 30%. Dengan margin profit sebesar itu, mitra PBS dapat mencapai Return of Investment sebelum bulan ke 8. “Penting bagi saya agar mitra bisa mencapai balik modal dulu, tentunya dengan cara yang benar. Sebenarnya itu minimal, ada mitra saya yang ada di Sumatera Barat mengambil profit samapi 45%, tapi karena omsetnya besar dia tetap bisa jalan, bahkan bisa kasih bonus untuk karyawannya,” pungkas Wisnu.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: