Pecel Lele Lela Support Mitra Dengan Program Kunjungan Outlet
Bisnis waralaba makanan banyak dipilih oleh calon pengusaha sebagai bahtera bisnisnya bukan hanya dilihat dari keunggulan mempersingkat proses start up bisnis, namun juga dari benefit lain yang sudah menjadi fasilitas atau hak franchisee sebagai mitra. Seperti yang diketahui, selain mitra harus bertanggung jawab dengan mengembangkan brand franchisor melalui cabang outletnya, franchisor juga punya tanggung jawab untuk mensupport operasional bisnis mitra.
Hal inilah yang menjadi “simbiosis mutualisme” antara pihak franchisee dan franchisor dalam mengembangkan bisnis waralaba secara bersama. Brand kuliner resto yang juga telah mengaplikasikan sistem ini adalah waralaba Pecel Lele Lela. Berkiprah sejak 2006, pelopor resto pecel lele ini sukses melebarkan sayapnya bersama mitra dengan mendirikan total lebih dari 100 outlet di berbagai daerah.
Tentu kesuksesan yang diraih waralaba Pecel Lele Lela tidak semata ditempuh dalam waktu singkat, beberapa sistem trial and error sampai inovasi bisnis yang dihadirkan guna menjawab tantangan zaman soal perkembangan bisnis kuliner ini. Membangun brand image yang dikomandani oleh sang pemilik, Rangga Umara membawa dampak positif di benak masyarakat. hal itu juga juga menjadi nilai lebih Pecel Lele Lela dibanding resto sejenis.
Memiliki mitra yang jumlahnya tidak sedikit dan tersebar di berbagai daerah juga bukan menjadi persoalan yang mudah. Franchisor perlu juga mengontrol dan mengawasi jalannya bisnis cabang outletnya atau cabang milik mitra. Serangkaian program guna mensupport keberadaan gerai Pecel Lele Lela juga telah dihadirkan agar bisnis milik mitra juga bisa berjalan beriringan.
Kemudian waralaba Pecel Lele Lela juga memiliki program controling yang diberi judul “Mba Lela” (Manajemen of bisnis asisten Pecel Lele Lela). Sistem ini dikembangkan secara IT untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan dari sisi manajemen berbasis data. Setalah itu terdapat pula program kunjungan mitra ke gerai-gerai milik mereka untuk menganalisis operasional bisnis secara rill langsung di lapangan.
Masih menurut Rangga, program khusus ini sebagai media komunikasi dan monitoring cabang-cabang milik mitra yang akan dilakukan oleh Rangga beserta tim dari pusat. “Saya melihat perlu sentuhan dari pemilik langsung untuk memberikan soul dari bisnis kami lewat kunjungan outlet inii. Kemudian yang kami control lebih kepada problem atau kendala dalam operasional sehari-hari, dan biasanya menyentuh ke aspek SDM,” sambungnya.
Rangga bersama tim pun akan menginap selama beberapa hari di mess outlet tersebut selama masa asesmen tersebut. Mitra juga akan diajak berperan aktif dalam mengurai problematika dan kekurangan jalannya bisnis outletnya agar bermuara pada solusi konkret yang bisa diaplikasikan oleh semua pihak.
“Kami menyampaikan Pecel Lele Lela hanya sebuah nama, tapi Lela akan punya nyawa dan nilai bila dikelola dengan baik. Bisnis itu tidak bisa berjalan sendiri, tapi perlu dikontrol. Target kami tentu sampai ada perubahan dan kesadaran dari stakeholder untuk perbaikan keseluruhan elemen bisnis,” kata pengusaha muda itu.
Jika anda tertarik, siapkan investasi berkisar antara Rp600 juta sampai Rp700 juta untuk bisa bermitra dengan Pecel Lele Lela. Biaya tersebut sudah termasuk franchise fee Rp100 juta selama lima tahun, deposit senilai Rp30 juta, dan dekorasi desain interior eksterior. (adv)
Klik Waralaba Pecel Lele Lela untuk info lebih lengkap.
(Heksa R.P)
.webp)
