Mengenal 10 Bisnis Waralaba Indonesia yang Ada di Luar Negeri

Di samping gemparnya berita mengenai bisnis waralaba asing yang mulai merangsek masuk ke Indonesia, ternyata ada juga waralaba asli Indonesia yang membanggakan. Ya, meskipun di negeri sendiri waralaba asing mulai digandrungi, sebaliknya waralaba asli Indonesia juga digandrungi banyak orang di negeri orang.

Berikut 10 bisnis waralaba Indonesia yang ada di luar negeri yang berhasil dirangkum Franchiseglobal.com dari berbagai sumber:

Alfamart

Bisnis minimarket ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Karena bisnis ini sudah berkembang pesat hingga memiliki lebih dari 13.500-an gerai di sebagian kawasan Indonesia dan lebih dari 500-an gerai di Filipina yang tentunya menjadi sebuah pilihan terbaik bisnis ritel minimarket di tahun 2019.

Kebab Turki Baba Rafi

Kebab Turki Baba Rafi adalah perusahaan asli Indonesia yang berdiri sejak 2003 silam. Makanan khas Turki ini mulai diwaralabakan pada tahun 2005. Keputusan strategis ini terbukti tepat karena sejak itu perkembangan perusahaan semakin kencang. Bahkan di tahun 2009, bisnis kebab besutan Hendy Setiono ini mulai membuka gerainya di luar negeri. Setelah sukses di Malaysia, Kebab Turki Baba Rafi membuka cabangnya di Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Srilanka, Bangladesh, Cina dan Belanda.

J.Co Donuts & Coffee

Banyak yang keliru dengan bisnis waralaba yang satu ini. Ya, banyak yang mengira kalau gerai donat dan kopi ini berasal dari luar negeri. Nyatanya, J.Co Donuts & Coffee adalah waralaba asli Indonesia yang kini telah menjadi perusahaan besar. Pendirinya adalah Johnny Andrean yang juga pemilik usaha salon dan penata rambut terkenal di Indonesia.Pada tahun 2007, J.Co Donuts & Coffee sukses melebarkan sayapnya dengan membuka gerai di Singapura, Australia dan Hongkong dengan konsep waralaba.

Es Teler 77

Nama Es Teler 77 begitu fenomenal meskipun telah banyak es teler yang menyerupainya. Siapa sangka jika bisnis yang telah laris manis ini dulunya hanya sebuah warung tenda sederhana milik Murniati Widjaja. Pada tahun 1998, Es Teler 77 melebarkan sayap di Singapura, disusul Melbourne, Australia dan Johor Malaysia. Di Indonesia sendiri, Es Teler 77 sukses membuka ratusan gerai.

Depo Air Minum Biru

Nama Depo Air Minum Biru sudah tak asing lagi di telinga. Berdiri sejak 22 Mei 2002 silam, bisnis air minum isi ulang besutan Yantje Wongso ini semakin berkembang pesat dengan total 333 gerai yang tersebar di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, Depo Air Minum Biru juga membuka gerainya di Sacramento, Amerika Serikat pada tahun 2018 lalu. Hal ini membuktikan bahwa bisnis air minum isi ulang bukanlah bisnis recehan meski harganya murah.

Taman Sari Royal Heritage Spa

Bisnis spa dan perawatan tubuh yang berada di bawah naungan PT Mustika Ratu ini membuktikan kejayaannya sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan. Bagaimana tidak, sejak tahun 2000 lalu, Taman Sari Royal Heritage Spa terus mengembangkan sistem dan prosedur yang baku sehingga perawatan ala raja ini bisa dilakukan oleh banyak orang lewat kerangka waralaba. Di Indonesia, Taman Sari Royal Heritage Spa hadir dengan 16 gerai yang tersebar di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Selain itu, bisnis spa ini juga buka gerai di Kuala Lumpur, Malaysia dan di Whistler, Kanada.

Bebek & Ayam Goreng Pak Ndut

Restoran yang satu ini menyajikan berbagai hidangan Indonesia dengan bebek dan ayam goreng sebagai andalannya. Berdiri sejak 1998 silam, Bebek & Ayam Goreng Pak Ndut pun tumbuh semakin besar dengan 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dimana semuanya berdiri dengan skema waralaba. Selain di Indonesia, restoran ini juga memiliki gerai di Singapura, yang semakin terkenal setelah Presiden Joko Widodo makan disana pada November 2018 lalu.

Pecel Lele Lela

Bisnis pecel lele identik dengan warung kaki lima yang ada di pinggir-pinggir jalan menggunakan tenda. Namun untuk Pecel Lele Lela konsepnya dibuat lebih modern. Ya, bisnis pecel lele besutan Rangga Umara ini semakin besar dengan konsep waralaba hingga mencapai puluhan gerai yang tersebar di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, Pecel Lele Lela juga membuka gerainya di Malaysia.

CFC

Meskipun mengusung nama California yang merupakan salah satu kota di Amerika Serikat, tapi nyatanya California Fried Chicken atau sering disebut CFC ini berasal dari Indonesia yang pertama kali berdiri pada 1989 silam. Kemudian di tahun 1996, bisnis CFC mulai merambah ke Cina hingga sukses membuka 20 gerai disana dengan konsep waralaba. CFC juga tak mau hanya menyediakan ayam sebagai menu andalan namun juga burger, donut dan minuman ringan.

Ayam Bakar Mas Mono

Sebelum besar seperti sekarang ini, bisnis ayam bakar besutan Pramono atau yang akrab disebut Mas Mono ini hanyalah bisnis kecil yang bermodalkan sebuah gerobak. Tapi siapa sangka, lambat laun bisnis ayam bakar ini semakin besar dan berkembang pesat. Setelah 16 tahun lamanya berjuang, kini usaha Ayam Bakar Mas Mono telah membuka cabang dimana-mana, baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti Shah Alam, Malaysia dan akan segera buka di Singapura.

Semoga bisa menginspirasi serta menjadi pilihan bisnis waralaba yang baik untuk Anda. Selamat berinvestasi di tahun 2019 dan salam franchise. [ded]

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: