Mencetak Renyahnya Peluang Bisnis Kue Wafel
Eggio Waffle sendiri bentuknya bulat-bulat seperti telur. Rasanya yang renyah membuat semua orang suka dengan kudapan yang satu ini. Beberapa varian rasa yang tersedia antara lain red velvet, yam taro, vanilla butter, stroberi, pandan, mocca coffee dan choco blackforedt. Camilan wafel di gerai Eggio ini dijual dengan harga mulai Rp14 ribusampai Rp27 ribuan.
Sebagai bisnis kemitraan yang telah berdiri sejak tahun 2012 lalu, Eggio Waffle sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Jumlah gerainya sendiri saat ini sudah mencapai 20 cabang yang tersebar di Solo, Madiun, Ngawi, Ketapang, Bali, Surabaya, Jakarta dan Lamongan.
Terkait dengan nilai investasinya sendiri, ada dua paket yang ditawarkan. Pertama paket Rp40 juta tanpa booth dengan 2 mesin dan paket Rp60 juta menggunakan booth dengan 4 mesin.
“Masa kerjasama kami 5 tahun. Sebelumnya kami ada royalty fee 5 persen, tapi sekarang kita hilangkan. Mereka hanya repeat order bahan baku saja ke kami,” kata Owner Eggio Waffle, Jemy Yapola pada wartawan Franchiseglobal.com beberapa waktu lalu di pameran franchise di Jakarta.
Perkiraan omset di angka Rp25 juta sampai Rp35 juta perbulan dengan rata-rata pendapatan perharinya kurang lebih mencapai Rp1 jutaan. Sementara lama balik modalnya sendiri bisa 3 bulan sampai 10 bulan.
“Tergantung lokasinya sih. Tapi biasanya tidak ada setahun sudah balik modal,” katanya.
“Sampai akhir tahun ini, kita berharap bisa buka sampai 25 outlet dari total keseluruhan,” tutupnya. [ded]