Melangkah Menuju Kesuksesan Bersama Kemitraan Carvil
Siapa yang tidak mengenal merek Carvil? Pastinya hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah sangat lekat dengan merek produk manufaktur sepatu, sandal, apparel, backpack dan lain - lain ini. Merek asli lokal ini hingga saat ini mampu eksis dan bersaingn dengan merek-merek global selama kurang lebih 30-an tahun. Bahkan, dengan pola kemitraan yang baru saja diluncurkan di tahun lalu, merek ini semakin berkembang.
Menurut Ivan Kong, General Manager Marketing PT. Carvil, sejak membuka peluang kemitraan sekitar setahun yang lalu, Carvil cukup massif mengembangbiakkan bisnisnya. Terhitung, saat ini sudah ada lebih dari 86-an toko yang keseluruhannya masih tersebar di Pulau Jawa. Yang terjauh untuk saat ini berada di Surabaya. Secara rinci, toko milik sendiri berjumlah 52, dan sisanya adalah toko dengan konsep kemitraan.
Ivan pun memasang target total 200-an toko dapat terealisasi di tahun ini. Dengan nama besar Carvil dan tawaran kerjasama yang menggiurkan, rasanya target tersebut akan mudah tercapai. Lalu, apa saja tawarannya kepada calon mitra-mitranya?
Pertama, nilai investasi yang cukup terjangkau. Carvil menawarkan kerjasama mulai dari Rp 90-100 juta. Nilai investasi tersebut diperuntukan untuk pengadaan peralatan toko dan grand opening. Dengan kata lain, investor hanya cukup menyediakan tempat dan investasi peralatan, sedangkan produk inventorynya langsung dari pusat plus operasionalnya day by day. Artinya, konsep bisnis yang digunakan adalah management by operator atau franchisor operator.
Di sini, mitra bersifat pasif. Ivan melanjutkan, investor akan menerima share sebesar 12% dari sales perbulannya, share tersebut bisa diterima mitra selama tiga bulan sekali. Selain itu, sang mitra juga berwenang mengetahui sales toko setiap tahunnya. System memungkinkan mitra melakukan itu. Untuk masa kerjasama 5 selama tahun. Ketika kontrak habis dan mitra ingin melanjutkan kerjasama, maka sang mitra tidak ada syarat khusus maupun investasi tambahan, hanya tanda tangan perpanjangan kerjasama saja.
Kedua, omset yang bisa dihasilkan cukup besar. Ivan memperkirakan, dalam setahun sebuah toko bisa meraup hingga Rp 2-25 M. Dengan perkiraan perbulannya bisa mengantongi Rp 80-90 juta. Angka tersebut sudah termasuk perkiraan omset yang bosa didapat di saat-saat khusus seperti Lebaran yang peningkataannya bisa 6-7 kali lipat. Dan proyeksi balik modal mitra bisa dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun bahkan bisa di bulan ke 8 atau 9.
Ketiga, kerjasama bersifat flesksibel. Dalam artian, meskipun terikat kontrak selama lima tahun, akan tetapi jika dikemudian hari sang mitra ingin mengakhiri kesepakatan kerjasama dikarenakan beberapa hal, pusat mempersilahkan.
Keempat, konsep dan sistem telah teruji. Di luar fakta bahwa merek Carvil telah terbukti sebagai perusahaan retail yang eksis selama tiga dasawarsa, konsep kemitraan yang ditawarkannya pun bukanlah konsep baru. Sejatinya, Carvil telah melakukan proses trial and eror tiga tahun sebelumnya melalui beberapa toko. Dengan kata lain, Carvil sudah cukup berpengalaman mengoperasikan bisnis dengan model kemitraan.
“Beberapa keuntungan bergabung bersama kami di antaranya; Brand ( Carvil ) terkenal, Bagi hasil hingga 12 % dari omzed penjualan, Investasi terjangkau dan cepat balik modal (7 – 8 bulan), Peluang pasar masih terbuka luas (pertumbuhan jumlah penduduk dan ekonomi), Pasti Laku (produk kami merupakan salah satu kebutuhan pokok), Pasti Untung (karena profit sharing diambil dari penjualan dan bukan dari keuntungan), Tidak dikenakan frenchise fee dan royalty fee serta semua biaya perijinan / periklanan,” ulas Ivan.
Selain itu, imbuh Ivan, mitra Tidak dikenakan biaya operasional toko (gaji karyawan, listrik, air, kebersihan, keamanan dll), Bebas dari resiko kehilangan barang maupun force major lainnya, Administrasi penjualan dan keuangan yang transparan, Tingkat keberhasilan tinggi karena operasional kami kelola sendiri, dan Pemilik tidak harus meninggalkan pekerjaan/usaha sebelumnya.
Tertarik? KlikKemitraan Carvil
.webp)
