Majukan UMKM di Indonesia, Begini Komitmen Pemerintah Menurut Menkop UKM

FRANCHISEGLOBAL.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam beragam kebijakan untuk memajukan sektor tersebut.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Utara Sekaligus Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Provinsi Sulawesi Utara di Gedung DPRD Sulut, Manado, dia menyatakan Presiden Joko Widodo telah menugaskan sejumlah menteri untuk menyiapkan satu juta wirausaha mapan baru di tahun 2024.

"Ini akan berimbas pada persentase kewirausahaan kita yang saat ini baru 3,47 persen. Sementara untuk menjadi negara maju, kita perlu wirausaha minimum 4 persen,” katanya lewat keterangan resminya, dikutip Selasa (27/9/2022)

Saat ini, sejumlah menteri yang terdiri dari Menkop, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ditugaskan mencetak satu juta wirausaha mapan baru supaya di tahun 2024 mencapai 3,95 persen.

Keberpihakan Presiden Jokowi terhadap koperasi dan UMKM disebut juga terfokus dalam sisi pembiayaan. Kini, perbankan beri tanggung jawab untuk memberikan porsi kredit minimal 30 persen dari total kredit mereka untuk UMKM.

Demi mewujudkan hal tersebut, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinyatakan bakal terus ditambahkan setiap tahun agar pertumbuhan kredit UMKM bisa selalu meningkat.

"Presiden juga menugaskan agar 40 persen belanja pemerintah untuk produk koperasi dan UMKM. Kalau ini dibelanjakan, maka akan menciptakan dua juta lapangan kerja atau pertumbuhan ekonomi 1,85 persen tanpa investasi baru, bahkan Presiden menyampaikan kalau perlu 100 persen belanja pusat dan daerah untuk belanja UMKM," ujarnya.

Pihaknya dinyatakan telah pula bersinergi dengan Kementerian BUMN guna menghadirkan program solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan. Program itu merupakan arahan Presiden Jokowi untuk mengantisipasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap keberlangsungan usaha nelayan.

Melalui program Solusi Nelayan, Teten mengharapkan setiap desa nelayan memiliki Pertashop yang dapat mengakses BBM dengan harga yang sesuai di SPBU.

Menurut dia, harga solar di nelayan yang berkisar Rp6-10 ribu masih terhitung murah.

"Ada 11 ribu desa nelayan, tapi total SPBU hanya 388. Karena itu, mereka membeli eceran (sehingga perlu penambahan jumlah SPBU),” jelasnya lagi.

Dalam mengembangkan koperasi dan UMKM di Sulut, Teten meminta pemimpin daerah untuk dapat mengembangkan potensi unggulan di provinsi tersebut.

"UMKM dan koperasi di Sulawesi Utara dapat fokus memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki seperti perikanan, kelapa, dan pariwisata baharinya. Inilah kekuatan ekonomi Sulawesi Utara yang harus dikelola dengan baik dan berkelanjutan," tandasnya.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: