Kisah Sukses M Kurnia dalam Merintis Usaha Hijab Shasmira

Sebagai negara yang mayoritas warganya beragama muslim, hijab memiliki bilik market tersendiri. Bahkan untuk beberapa kasus, jilbab menjadi naungan untuk produk lainnya. Kondisi ini seperti mengikat para pebisnis untuk melirik hijab sebagai ladang bisnisnya.

Baru-baru ini dalam acara franchise talk pada pameran franchise di JCC bulan September yang lalu, tim redaksi plasafranchise.com berhasil mewawancarai owner dari Shasmira M Kurnia, untuk menguak kisah dibalik kesuksesannya. Saat ini Shasmira merupakan brand hijab terdepan di negeri ini.

“Dalam dunia usaha tidak ada kata gagal, karena kegagalan hanyalah merupakan rekayasa pikiran sendiri.” Inilah sepenggal kalimat dari M Kurnia saat mengawali perbincangan kami. Dalam kisahnya, Shasmira seperti sekarang seprti representasi dari kerja kerasnya selama ini.

“Saya memulai usaha hijab tanpa pengalaman, tanpa pengetahuan dan tanpa modal. Saya berumur 50 tahun ketika itu. Awalnya muncul kekhawatiran karena suda mendekati masa pensiun. Ada dua pilihan yaitu tetap bekerja tetapi harus mencari pekerjaan lagi setelah pensiun nanti, atau keluar dari zona nyaman untuk berbisnis. Akhirnya saya memutuskan membuka usaha jilbab dengan uang pinjaman 40 juta dari koperasi,” kisahnya.

Dengan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan modal, usaha Shasmira ini dijalakannya dengan inspirasi sang isteri yang setiap hari berhijab. Modal 40 juta yang ada, digunakan untuk belanja 3 mesin jahit dan mesin obras. Setelah bisa memproduksi, Pak Kurnia kebingungan soal pemasarannya.

“Setalah produsi saya mencoba tawarkan ke toko di Pasar baru Bandung. Dari ke-50 toko yang saya tawarkan, semuanya menolak dengan alasan kualitasnya tidak bagus dan sebagainya. Saat mau balik, saya bertanya pada security tentang jumlah toko yang ada. Setelah mengetahui bahwa ada 400 toko, muncul semangat lagi karena ada 350 yang masih berpeluang menerimanya,” tambahanya.

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya usahnya mulai mendapat order dari Tanah Abang. “Di Tanah Abang saya mulai mendapat banyak order dari salah satu toko. Ternyata saya  kena tipu dan pemilik tokonya kabur. Saya harus bayar karyawan, beli kain atau produksi dan lainnya. Uang yang 40 juta habis dan timbul utang yang jumlahnya lebih banyak. Saya akhirnya menggadai sertivikat rumah dengan harga 100 juta yang merupakan satu-satunya harta tersisa,” lanjut Pak Kurnia.

Merujuk pada pengalaman sebelumnya, Pak Kurnia akhirnya merubah pola bisnisnya dengan membuka sistem keagenan. Setelah beberapa tahun berjalan, akhirnya Shasmira memiliki ratusan agen yang tersebar di seluruh Indonesia. “Setelah tersebar, agen banyak menanyakan tokonya. Makanya saya buat membuat prototipe di Pasar baru Bandung,” sambungnya.

Setelah itu, muncul lagi pikiran bagaimana mengembangkan konsep outlet ini ke seluruh Indonesia. Munculah ide untuk memfranchisekan Shashmira. Sekarang sudah lebih dari 80 outlet dengan ratusan agen. Shasmira juga mempunya brand ambassador yaitu Inneke Koesherawati. Sementara untuk kaum remaja ada produk Haznah yang memakai Marshanda sebagai brand ambassadornya.

Untuk menjadi mitra bisnis Shasmira, calon franchisee harus memiliki beberapa karakter sebagai berikut. “Yang pertama harus mencintai dunia hijabers, komitmen menjadi pengusaha sukses, memiliki jiwa mrketing dan sadar kalau dunia usaha itu sangat fluktuatif,” akhir Pak Kurnia.

Klik Shasmira untuk mendapatkan informasi lebih lanjut

(Tokan)

Shasmira

  • Company: Hazna Indonesia
  • Country: ID
  • Since: -
  • Outlet: -
  • BEP: 9 Bulan
  • Franchise Fee: -
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about Shasmira, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: