Waralaba Quick Chicken Sukses Berbisnis Kuliner Bersama Mitra

Bisnis yang sustainable (berkelanjutan) cenderung identik dengan kesuksesan suatu bisnis, dan memiliki bisnis yang sustain tentu menjadi dambaan setiap pengusaha. Agar seorang entrepeneur membangun sebuah bisnis yang memiliki siklus hidup yang panjang, dapat diakui oleh masyarakat luas melalui kiprahnya, tentu butuh kerja keras dan pengalaman yang tidak sebentar agar mencapai salah satu tujuan bisnis tersebut.

Sebagai salah satu bisnis pelopor resto fried chicken asli Indonesia di kelasnya, waralaba Quick Chicken telah menjadi bisnis makanan yang memiliki siklus panjang, dengan mendirikan total lebih dari 275 outlet selama 15 tahun berkiprah. Bisnis yang dimiliki oleh Bedi Zubaedi ini, juga sukses menduplikasinya usahanya kepada para mitra dengan konsep franchise.

Bedi tak hanya ingin mengejar kuantitas mitra saja, agar bisnis waralaba Quick Chicken dapat diduplikasi oleh para mitranya dan dapat berjalan sukses sesuai dengan cabang pusat. Mantan konsultan bisnis makanan ini, fokus mematangkan sistem dan konsep bisnis resto fried chickennya selama delapan tahun pertama perjalanan bisnisnya.

Hingga setelah seluruh sistem operasional bisnisnya sudah memenuhi standar, baru pada 2008 Bedi mulai mewaralabakan bisnisnya kepada para mitra yang sebagian besar berasal dari pelanggan setia Quick Chicken.

“Pada awalnya kami mengembangkan outlet cabang sendiri hingga mencapai 60 outlet. Pada saat itu kami berlakukan store kami sendiri seperti franchise, pada 2008 baru ada mitra waralaba pertama kami dengan outlet perdana di Blitar,” ujar founder Holding Company Bedi Corporation itu.

Kini seiring perjalanan bisnisnya, sudah banyak para mitra waralaba Quick Chicken yang turut sukses dalam mengelola bisnis resto cepat saji tersebut. Bahkan beberapa diantara mitranya memiliki lebih dari 5 cabang outlet franchise sekaligus. Diantaranya ada Ibu Inge yang memiliki tujuh outlet lebih, dan Bambang Wijiasono dengan enam outlet waralaba Quick Chicken.

Ibu Inge memulai menjadi franchisee resto fried chicken itu pada tahun 2010 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Selama empat tahun ia dengan tekun turut mengelola dan mengontrol jalannya operasional outlet bisnisnya, hingga dapat menggandakan cabang outlet franchisenya sebanyak tujuh outlet di Surabaya dan juga Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Setali tiga uang, Bambang yang menjadi mitra Quick Chicken di Magetan Jawa Timur, mampu menduplikasi bisnis makanan ayam goreng tepung itu dengan menelurkan enam outlet cabang franchise di wilayah Surabaya, Batu Malang, dan Cilacap. Tak hanya itu, omzet yang diraup bisa mencapai Rp6 juta sampai Rp7 juta per hari pada setiap outletnya.

Keuntungan yang dipetik oleh mitra waralaba Quick Chicken tentu tak semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan pula komitmen bisnis yang kuat dalam hal mengelola dan mengontrol jalannya operasional outlet, sesuai dengan sistem serta standar yang ditetapkan oleh franchisor. Pun dengan unsur SDM dan pelayanan bagi para pelanggan juga menjadi perhatian utama agar branding image tidak mudah luntur di mata masyarakat. (adv)

Klik waralaba Quick Chicken untuk informasi kemitraan, franchise dan lain sebagainya.

(Heksa R.P)

Quick Chicken

  • Company: PT. Quick Chicken Indonesia
  • Country: ID
  • Since: 2000
  • Outlet: -
  • BEP: -
  • Franchise Fee: Rp. 50.000.000,-
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about Quick Chicken, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: