Waralaba Global Art Beri <i>Support Upgrading</i> Manajemen Sampai Ke Malaysia
Perkembangan bisnis pendidikan Waralaba Global Art kian menggeliat sejak awal kehadiran center (outlet) perdananya di Indonesia pada 2004 silam. Perlahan tapi pasti, kursus menggambar ini menawarkan kurikulum pendidikan nonformal yang tidak diajarkan pada sekolah formal bagi para muridnya. Waralaba asal Malaysia ini mendidik para muridnya untuk mengenal keseluruhan teknik dan metode dari seni, sehingga anak-anak tersebut dapat terbantu dalam sistem pembelajaran yang didapat dari bangku sekolahan.
Dewasa ini banyak dari para orang tua yang semakin sadar akan kebutuhan pendidikan tumbuh kembang si anak, baik dari sisi pendidikan formal hingga pendidikan nonkognisi di lembaga bimbingan belajar. Oleh sebab itu mulai bertumbuhlah bisnis bimbel dari berbagai metode ilmu, tidak hanya di kota besar semata tapi menyebar hingga ke kabupaten dan kota-kota satelit lainnya.Kursus menggambar Global Art sendiri telah mengembangkan centernya di berbagai kota di Indonesia dengan total lebih dari 100 outlet.
“Persebaran center kita tidak terfokus pada kota-kota besar saja, tapi juga ada second city seperti Kudus, Sidoarjo, Malang, hingga di luar pulau Jawa seperti di Balikpapan, Makasar dan Bali. Semakin banyak orangtua yang aware terhadap masa depan buah hatinya, tentu kursus menggambar ini juga masih sangat potensial,” ujar Michael Sandy. Marketing Manager dari Global Art.
Dengan perkembangan jumlah center lembaga kursus menggambar itu yang sudah mencapai angka tiga digit, otomatis mitra yang bekerjasama dengan Global Art pun juga tak sedikit jumlahnya. Guna menunjang operasional bisnis para mitranya, tentu pihak franchisor tetap akan memberikan support bisnis melalui beberapa program yang ditawarkan. Untuk hal ini, Michael membagi program support dalam dua bentuk, pertama adalah soal silabus atau kurikulum dan yang terakhir adalah support training.
“Kita akan kasih jadwal training dan upgrading kepada mitra. Misalnya untuk upgrading para jajaran manejemen di masing-masing center, tahun ini kita buat buat program upgrading langsung di kantor pusatnya yang terletak di Malaysia. Kemudian untuk support marketing kita juga bertanggung jawab atas promo-promo serentak baik untuk skala regional Jakarta hingga nasional,” papar Michael.
Lebih lanjut, contoh support dari pihak franchisor untuk program yang dilakukan serentak, adalah lomba menggambar bagi para murid Global Art dalam skala Nasional hingga Internasional. Kemudian tidak melulu hanya pusat saja yang mengembangkan program marketing tersebut, mitra juga diberi keleluasaan untuk membuat promo bagi center di wilayahnya masing-masing. Namun tentu sebelumnya harus mengajukan terlebih dahulu dan melalui proses persetujuan dari pihak franchisor.
“Ada kewajiban bagi center untuk kembangkan di wilayahnya. Tentu kita akan berikan celah bagi mitra untuk mengembangkan program marketing mereka sendiri sesuai ciri khas daerahnya. Nantinya kita yang akan buat marketing tools atau media promosinya,” kata pria yang sudah bergabung dengan Global Art sejak 2004 itu.
Bila anda berminat untuk terjun di bisnis pendidikan ini, siapkan investasi yang diperlukan sebagai joining fee selama tiga tahun minimal senilai Rp125 juta. Biaya tersebut belum termasuk dekorasi bangunan dan sewa tempat sebagai lokasi bisnis. (adv)
Klik Waralaba Global Art untuk informasi kemitraan, franchise, keuntungan, investasi dan info lengkap lainnya.
(Heksa R.P)