Waralaba Coffee Toffee, Berawal dari Surabaya Kini Berkembang Ke Seluruh Indonesia

Waralaba Coffee Toffee sebagai bisnis coffee shop asli Indonesia, menawarkan keunggulan produk-produk minuman dengan bahan baku biji kopi khas kekayaan Nusantara. Dibalik kedigdayaan waralaba coffee shop international, bisnis yang dimiliki oleh pengusaha bernama Odi Anindito ini, mendobrak jajaran pasar beverage yang tumbuh begitu pesat. Kini Coffee Toffee dapat bersanding dengan merek kompetitor luar negeri yang sejenis dan menjadi market leader coffee shop dari Indonesia.

Berawal dari kegelisahan Odi, yang pernah bekerja paruh waktu di sebuah kedai kopi saat menimba ilmu di Australia. Pria berdarah Jawa ini menyangsikan kekayaan Indonesia dari biji kopi tak pernah diberdayakan secara maksimal. Masih minim bisnis kedai kopi asli lokal yang mampu berbicara banyak di panggung usaha minuman kopi. Namun sunggu ironi, justru brand coffee shop merek luar yang unjuk gigi di Ibu Pertiwi, yang notabene wilayah penghasil kopi terbaik dan terbesar di dunia.

Hingga pada 2006 Odi mendirikan bisnis minuman kopi dengan mengoperasikan gerai perdananya di Surabaya. Hingga detik ini bisnis itu masih terus eksis dan berkembang serta dapat kita temui dengan merek Coffee Toffee. Sejak mewaralabakan bisnisnya, kedai kopi dengen bendera usaha PT Coffee Toffee Indonesia ini, berhasil mengembangkan bisnisnya dengan mengoperasikan total lebih dari 145 outlet yang tersebar di seluruh tanah air.

“Peluang usaha coffee shop di indonesia sangat besar, dengan jumlah penduduk dan provinsi yang sangat luas, jadi kita ingin ekspansi di setiap kota. Kita baru ada di 10 provinsi dan kota-kota sekitarnya, jadi masih ada 20 provinsi lagi yang ingin kita sasar,” papar Dimas Arya, Business Expansion Manager Coffee Toffee.

Lebih lanjut, waralaba Coffee Toffee juga akan mengembangkan bisnisnya tak semata di kota-kota besar saja, tapi juga di second city hingga ke tingkat kecamatan untuk menjangkau masyarakat di pelosok daerah. “Kita ada outlet di Jember, Palu, Palangkaraya, dan second city lainnya. Respon dari masyarakat sangat positif bahkan melebihi kota besar, segmentasi kita juga masuk ke sana dan brand Coffee Toffee naik kelas karena tidak ada kompetitor sejenis di kota tersebut,” kata Dimas.

Kedepannya bisnis beverage yang meraih penghargaan Franchise Top of Mind pada 2013 ini, menargetkan pertumbuhan gerai selama 2015 sebanyak 22 outlet. Hingga pada 2016 Coffee Toffee akan mulai melakukan pengembangan outlet berdasarkan pemetaan pada setiap wilayahnya, hingga bermuara pada pemerataan pendirian outlet Coffee Toffee di seluruh wilayah Indonesia. “Kita sudah melakukan pemetaan mulai dari apa saja brand yang sudah ada, bagaimana traficnya, siapa kompetitor dan lain sebagainya,” tambahnya.

Waralaba Coffee Toffee membuka peluang usaha bagi calon mitra yang minat untuk bekerjasama. Siapakan usulan lokasi dan ikuti tahapan bermitra yang sudah menjadi standar operasional prosedur dari pihak pusat. Kemudian investasi yang diperlukan untuk bermitra berkisar Rp1 miliar sampai Rp1,2 miliar. Biaya itu sudah termasuk franchise fee namun diluar sewa tempat. (adv)

Anda tertarik? Klik Waralaba Coffee Toffee untuk informasi lebih lengkap.

(Heksa R.P)

Coffee Toffee

  • Company: PT. Coffee Toffee Indonesia
  • Country: ID
  • Since: 2006
  • Outlet: 53
  • BEP: -
  • Franchise Fee: 150000000
  • Royalty: 5%
  • Others: 4% (Promotion & Marketing Fee)

Request Information

To learn more about Coffee Toffee, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: