Waralaba Chic’s Musik Terus Bersinar Berkat Kasih Tuhan

Waralaba kursus musik, menjadi inovasi bisnis baru di sektor pendidikan atau kursus musik, mungkin beberapa dari kita masih belum familiar dengan sekolah music yang difranchisekan. Namun beberapa kursus music sudah berani dan mengembangkan bisnisnya melalui konsep kemitraan seperti ini.

Keuntungan bagi sang franchisor kursus musik dapat mengembangkan bisnis dengan brand miliknya melalui tangan-tangan investor, dan keuntungan bagi mitra bisa memulai bisnis music dengan brand yang telah teruji dan dikenal oleh masyarakat. Seperti kursus musik dengan brand Chic’s Musik, bisnis pendidikan musik yang berdiri sejak 1989 ini memulai bisnisnya dengan menjual peralatan dan perlengkapan musik.

Sang pemilik, Jemmy Suhadi, menuturukan jika sebelumnya ia sudah pernah bergelut di dunia kursus music dengan brand lain, dan akhirnya ia baru berani memulai bisnis dengan brand miliknya sendiri. “Awalnya saya membuka toko musiknya dan sudah berdiri dari 1 oktober 1989. Kemudian baru pada Januari 1997 sekolah musiknya juga berdiri.” Ujar Jemmy.

Waralaba Chic’s Musik, Redup Bukan Berarti Mati

Waralaba kursus musik dengan brand Chic’s Musik mulai berkembang seiring perjalanan bisnisnya, dan sejak tahun 2007 Jemmy mulai mencoba mengembangkan sayap bisnisnya dengan konsep franchise. “Bisnis saya mulai berkembang, dan mulai dari tahun 2007 kita franchisekan, waktu itu kita sampai punya 8 franchise hingga tahun 2010, dan menyebar sampai ke Lampung dan Pekanbaru.” Tutur pengusaha yang sempat kolaps karena krisis 98 ini.

Namun kesuksesan memang tak mudah diraih, melakoni bisnis ibarat roda yang berputar. Setelah sempat Berjaya dengan memiliki delapan outlet franchise, mulai tahun 2011 jumlah outlet franhcise Chic’s Musik menyusut, hingga 2013 hanya tersisa satu outlet saja, yang memang menjadi milik Jemmy sendiri.

“Ada beberapa outlet saya tutup, karena pemikiran mereka beli franchise, hanya duduk manis mengharap untung. mereka tujuan beli franchise untuk anaknya, jadi engga ada yang mengurus dan franchisenya engga berjalan.” Terang Pengusaha kelahiran tahun 1957 ini. Jemmy menganggap sistem bisnisnya tidak seperti itu, ia menginginkan investor dapat mengontrol dan mengelola bisnis franchisenya juga. Untuk itu Jemmy mulai mawas diri dan selektif jika ada investor yang ingin bermitra.

Jemmy Suhadi, Instropkesi Diri Adalah Kunci Kebangkitan

Namun tutupnya beberapa outlet yang dimilikinya belum seberapa, jika dibandingkan peristiwa penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tanggal 27 Juli 1996 di JI. Diponegoro yang berimbas pada toko yang dimilikinya. Semua peralatan yang ada didalamnya ludes dijarah dan dibakar oleh masa yang tidak bertanggung jawab.

Sempat tersesat dalam lamunan selama satu bulan, akhirnya dia bisa bangkit berkat pertolongan Tuhan lewat berbagai jalan. Dibantu Sang isteri tercinta dan supplier peralatan musik yang menjadi rekanannya, terus mendorong untuk bangkit ditambah karyawan yang bahu membahu menata semua ‘puing’ yang telah hancur.

Bertempat di Jalan Pemuda no. 9 Rawamangun, jakarta Timur. Jemmy Akhirnya memutuskan untuk membuka sekolah musik disamping berjualan peralatan musik dan di sinilah cikal bakal Waralaba Chic’s Musik hadir.

Walaupun outlet waralabanya tinggal satu, dia tidak berburuk sangka. karena dia yakin kasih Tuhan akan selalu ada untuk hambanya yang selalu setia, namun tentunya disertai usaha seperti pembenahan manajemen dan pemilihan franchisee atau mitra yang benar-benar mau terjun langsung membesarkan waralaba ini. Bukan hanya duduk manis namun terjun langsung, seperti yang telah dia lakukan.

Waralaba Chic’s Musik, Mempunyai Gembala Baru

Waralaba kursus musik milik Jemmy kini diserahkan oleh putrinya, Gladys Priscila seorang sarjana lulusan Prasetya Mulya Business School, Ditangan putrinya inilah, Harapan Jemmy agar bendera Chic’s Musik mulai berkibar kembali.  “Saya sudah hampir tidak menangani bisnis ini, dan sudah menyerahkan seluruhnya kepada anak saya. Sekarang saya hanya membimbingnya saja. Semacam konsep pengkaderan.” Selorohnya.

Sekarang sinar Chic’s Musik kembali terang, gembala baru telah datang. Berbekal pengalaman sang ayah dan kemampuan yang mumpuni di bidang manajemen. Demi memberikan pelayanan yang terbaik terhadap Konsumen, Franchisee, manajemen dan Tuhan. Tertarik Waralaba Chic's Musik? Klik Disini.

(Heksa Ragil Pamungkas)

 

 

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: