Tips Sukses Bersama Waralaba Bakmi Naga Resto

Merujuk pepatah “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya”, diyakini bahwa setiap jenis bisnis memiliki lika-likunya masing-masing yang khas. Dan sebagaimana lazimnya sebuah usaha, pasti ada untung dan rugi. Dan bagi seseorang yang menggeluti dunia bisnis, meminimalisir kerugian dan memaksimalkan untung menjadi salah satu perhatian utama.

Susanty Widjaya, President Director waralaba Bakmi Naga Resto yang sudah terbukti mapan baik secara produk, management dan brand memiliki tips-tips unik untuk meminimalkan resiko hasil pengalamannya mengelola bisnis kuliner selama kurang lebih tiga puluh enam tahun.

Pertama, menurut wanita ini adalah bahwa Bakmi Naga Resto tidak pernah menyasar lokasi kelas satu, seperti Mall Senayan City, Pondok Indah dan Grand Indonesia. Hal ini dikarenakan Bakmi Naga Resto sebagai brand belum memiliki kekuatan untuk bersaing dengan brand-brand internasional yang ada di lokasi tersebut. “Kita memilih lokasi dengan segmen middle-up,” ungkap Susanty.

Dirinya juga sangat memperhatikan positioning restoran itu sendiri. Sebab walau lokasinya bagus namun posisinya terpencil, konsumen akan sulit menjangkau, kegiatan promosi tentunya juga tidak akan maksimal. Susanty menyarankan agar calon mitra Bakmi Naga Resto memilih zona kuliner untuk membuka usahanya. “Jangan zonasinya tidak jelas, misalnya buka ditengah kumpulan kios baju, walau dapat tempat murah tapi zona nya nggak nyambung itu akan sangat berpengaruh pada penjualan,” ujarnya.

Selain soal lokasi, semangat franchisee dalam mengembangkan bisnis juga menjadi poin penting. Sebab bisnis restoran ketika pertama kali dibuka tantangannya cukup berat. “Usaha kuliner itu ‘susah-susah gampang’, susah dulu dua kali baru gampang kemudian, franchisee dan franchisor juga harus punya chemistry, ada klik dalam membangun bisnis,”papar Susanty.

Ada catatan yang unik untuk franchisee Bakmi Naga Resto, Susanty menyarankan agar owner tidak terjun langsung mengurus operasional restoran. Sebab dari pengalaman, biasanya franchisee yang turun langsung akan banyak memberi instruksi yang tidak sesuai dengan instruksi franchisor, akibatnya karyawan menjadi kebingungan.

“Biasanya franchisee yang turun langsung suka gatel memberikan arahan yang serinya tidak sesuai dengan instruksi dari pusat, apalagi kalau keluarganya juga ikut turun, saya menghindari hal itu, franchisee diposisikan hanya sebagai owner dengan tugas mengawasi keuangan,” jelasnya. Untuk tugas operasional diserahkan kepada supervisor atau manager yang memang sudah memiliki pengalaman di dunia restoran

Baru di bagian akhir, Susanty menekankan ketersediaan modal dari calon franchisee Bakmie Naga Resto. Ia menempatkan modal dalam posisi ketiga setelah lokasi dan semangat franchisee karena tanpa dua hal yang awal, modal sebesar apapun akan habis. (Adv)

Tertarik membuka usaha di dunia kuliner silakan klik Bakmi Naga Resto untuk informasi lebih lanjut.

(Eza)

Bakmi Naga Resto

  • Company: PT. Naga Jaya Sejahtera Indonesia
  • Country: ID
  • Since: 1979
  • Outlet: -
  • BEP: -
  • Franchise Fee: -
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about Bakmi Naga Resto, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: