Tahu Jeletot Taisi Edukasi Bisnis Buruh Migran Indonesia di Hongkong

Kiprah Tahu Jeletot Taisi di bisnis tahu pedas skala booth nampaknya cukup menjadi perhatian masyarakat luas. Tidak hanya oleh masyarakat lokal Indonesia sendiri, Tahu Taisi juga dilirik oleh diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Pasalnya Rudi Parlinggoman Sinurat, selaku owner Tahu Jeletot Taisi sampai diundang secara khusus untuk membagikan kisah suksesnya di hadapan buruh migran Indonesia (BMI) di Hongkong.

Tidak hanya itu, Rudi juga diminta untuk meedukasi para pekerja Indonesia di Hongkong yang dominan bekerja di sektor informal, untuk bisa berpindah kuadran menjadi seorang pengusaha kelak setelah lepas bekerja. Praktis langkah ini sangat disambut antusias oleh sekitar 300 BMI Hongkong yang hadir di Olympic House, So Kon Po, dalam agenda seminar yang bertajuk “Membangun Usaha Waralaba Melalui Sosial Media”, 2 Juli 2017 waktu setempat.

Tahu Jeletot Taisi tidak sendirian, karena acara yang diinisiasi oleh operator seluler HKCSL ini, juga turut mengundang Syaputra Kamandanu Sofwan selaku owner Raja Cendol atau Randol sebagai pembicara. Menurut Rudi dalam wawancaranya kepada FranchiseGlobal.com, jika HKCSL, operator seluler yang menyasar segmen market para buruh imigran Indonesia di Hongkong, memang kerap menggelar agenda seminar dan pelatihan bisnis seperti ini.

Pada agenda yang diikuti oleh Tahu Jeletot Taisi dan dan Randol pun menjadi edisi keempat dalam rangkaian acara Hemat Edutainment Series di Hongkong. “Jadi HKCSL punya kegiatan semacam CSR kepada target marketnya. Dalam hal ini marketnya adalah para buruh migran Indonesia di Hongkong. Kebetulan kemarin itu edukasi bisnis, ya saya juga sempat sureprised karena kami diundang langsung kesana. Menurut mereka sih karena brand awareness kami yang cukup bagus di sosial media,” ujarnya dalam sambungan telepon.

Lebih lanjut kata Rudi, potensi buruh migran Indonesia di luar negeri sangat bagus untuk dijajaki peluang bisnis franchise. Karena ia menambahkan, sejatinya para pejuang devisa negara itu memiliki modal yang cukup untuk menjadi seorang pengusaha, berbekal upah mereka kerja di luar negeri.

“Rata-rata mereka bekerja kontrak selama dua tahun. Gaji mereka juga kalo dikurs rupiah sekitar Rp8 juta setiap bulannya, itu sudah bersih karena makan dan biaya hidup lainnya sudah ditanggung sebelumnya. Jadi kami beri wawasan mereka soal bisnis agar mereka tidak lagi menjadi buruh migran untuk kedepannya,” tambahnya.

Lewat agenda seminar bisnis tersebut, diharapkan BMI Indonesia di Hongkong bisa berpindah kuadran dan melanjutkan kiprah mereka menjadi seorang pengusaha di tanah air. “Mereka tertarik dengan peluang bisnis Tahu Jeletot Taisi karena investasinya cukup terjangkau. Dari pihak panitia menuturkan akan follow up permintaan dari buruh migran yang ingin bermitra. Lalu jika acara ini sukses, kegiatan serupa juga akan dilakukan di negara lain seperti Taiwan, Korea dan sebagainya,” tutupnya.

Saat ini, Tahu Jeletot Taisi cukup sukses dengan menorehkan sekitar 227 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Cirebon dan Yogyakarta. Paket kemitraan yang ditawarkan Tahu Jeletot Taisi untuk paket booth dibanderol senilai Rp 16 juta. Biaya itu sudah termasuk dengan gerobak, peralatan masak, pelatihan dan stok awal tahu jeletot.

Tahu Jeletot Taisi

  • Company: CV. Taisi Corporation
  • Country: ID
  • Since: 2012
  • Outlet: 61
  • BEP: 3-4 Bulan
  • Franchise Fee: 0
  • Royalty: 0
  • Others: -

Request Information

To learn more about Tahu Jeletot Taisi, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: