Semakin Ekspansif, Sour Sally Perluas Gerai ke Timur Tengah

FRANCHISEGLOBAL.COM-Sour Sally, merek yogurt beku ternama asal Indonesia, melangkah maju dalam ekspansi global dengan membuka waralaba senilai US$1 juta di Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi. Langkah strategis ini tidak hanya memperkuat posisi Sour Sally sebagai pelopor dalam industri yogurt beku di Indonesia, tetapi juga sebagai merek yang mampu bersaing di pasar internasional.

Rencana ekspansi ini berfokus pada wilayah Timur Tengah, pasar yang menjanjikan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat serta permintaan konsumen yang terus meningkat terhadap produk-produk berkualitas tinggi dan sehat. Dengan potensi besar di kedua negara tersebut, Sour Sally optimis bahwa waralaba ini akan mendukung pertumbuhan bisnis secara signifikan.

Donny Pramono, CEO Sour Sally mengungkapkan bahwa pembukaan waralaba di UEA dan Arab Saudi adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas pasar ke berbagai negara. Selain itu, investasi ini menjadi salah satu upaya dalam memperkenalkan cita rasa khas Sour Sally kepada pasar global yang lebih luas.

Dengan adanya permintaan yang kuat terhadap produk yogurt beku yang sehat dan inovatif, Sour Sally berharap dapat memberikan pengalaman kuliner yang unik dan menarik bagi konsumen di Timur Tengah. Selain itu, ekspansi ini diharapkan dapat memperkuat kehadiran merek Indonesia di kancah internasional, serta mendorong pertumbuhan bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman.

Keberhasilan Sour Sally dalam merambah pasar internasional ini juga menunjukkan bahwa merek lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing secara global. Dengan inovasi dan kualitas produk yang terus dijaga, langkah ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi pelaku usaha Indonesia lainnya untuk melakukan ekspansi serupa.

Dengan ekspansi ini, Sour Sally semakin mendekatkan diri pada visi menjadi pemimpin global dalam industri yogurt beku, sekaligus membawa nama baik Indonesia di pasar dunia.

“Sour Sally telah sukses dengan lebih dari 110 otlet di seluruh Indonesia. Kini kami berekspansi ke pasar global, yakni ke (negara) middle east karena market di sana besar untuk produk halal. Jadi kita sebagai negara Indonesia, salah satu peran Indonesia dengan produk yang sudah mempunyai Halal Certification, itu merupakan peluang kita,” kata pendiri dan CEO Sour Sally Group, Donny Pramono di sela penandatanganan master franchise agreement di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Penandatanganan resmi Master Franchise Agreement dengan perwakilan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Kerajaan Arab Saudi berlangsung di acara ‘Dubai Global Gateway’, yang diadakan oleh Dubai Chambers, DKI Jakarta, Indonesia. Acara juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Donny mengungkapkan, nilai franschise fee untuk master franschise di dua negara di Timur Tengah itu cukup besar. “Nilai franchise fee-nya US$1 juta. Masing-masing negara tersebut akan membuka 15 otlet Sour Sally. Jadi total 30 otlet untuk dua Uni Emirat Arab dan Kerajaan Saudi. Tapi itu hanya baru dari Master franchise-nya, belum dari royalti, krarena kita kan suplai bahan baku ke sana yang bisa mendapatkan devisa untuk negara, karena kita kan ekspor keluar istilahnya ya,” ungkap Donny yang mendirikan Sour Sally di Jakarta pada 2008.

Khusus Dubai, Chief Representative Dubai Chamber, Sona Maesana juga mengapresiasi ekspansi Sour Sally ke UEA dan Saudi. “Dubai adalah pintu gerbang untuk ke Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah. Peluang bisnis di Dubai banyak sekali dan banyak kemudahan berbisnis di Dubai, yaitu akses ke global connectivity, kemudahan berinvestasi, dan keringan tax,” ujar Sona.

Karena itu, lanjut Sona, Indonesia jangan ketinggalan masuk ke pasar Dubai. “Penduduk Dubai memang tidak besar, tapi untuk masuk ke pasar Eropa dan Afrika itu lewat Dubai, bahkan Singapura saja kalah. Pameran terbesar saat ini juga digelarnya di Dubai, mulai pameran infrastruktur, energi, hingga pameran food, semua ada di Dubai,” ujar Sona.

Sona berpesan, bila tidak mampu mengikuti Sour Sally dengan bergerak sendiri, produk-produk dengan skala UMKM bisa membuat konsorsium untuk masuk ke pasar Dubai khususnya atau Timur Tengah. “Jadi jangan maju satu-satu, buat saja konsorsium,” pungkas Sona.

DISCLAIMER
INFOOPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam INFOOPPORTUNITY menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Our Community: