Selain Buka Toko Baru, Waralaba Alfamart Juga Tawarkan Sistem Take Over

Waralaba Alfamart telah dikenal masyarakat luas sebagai bisnis ritel minimarket di Indonesia, yang menawarkan konsep franchise bagi para investor yang berminat. Dengan pengalaman dan sistem kemitraan yang sudah teruji sejak 2001 silam, bisnis yang berdiri pada 1989 ini dipercaya para mitranya untuk mengembangkan bisnis toko ritel tersebut di berbagai daerah.

Hasilnya pun cukup signifikan, dari 10.400 lebih gerai Alfamart yang sudah beroperasi, sekitar 30% diantaranya dimiliki oleh mitra atau franchisee. Tidak sedikit juga dari mitra bisnis minimarket tersebut yang memiliki lebih dari satu gerai. Alhasil hal ini mengindikasikan jika waralaba Alfamart cukup impresif membuka peluang bisnis dan menjaring mitra potensial.

Walau begitu beberapa wilayah yang sudah menjadi jaringan outlet waralaba Alfamart sudah memenuhi kuota, atau tercukupi target market yang bisa digarap. Apalagi di kota-kota besar seperti Jabodetabek, tiap sudut perumahan dan spesific location seperti apartemen, stasiun dan tempat strategis lainnya sudah dihiasi gerai minimarket ini.

Jika sudah begitu, bila ada permintaan dari calon mitra yang ingin membuka toko di wilayah tersebut menjadi batu terjal atau pertimbangan dari pihak franchisor. Namun tidak perlu risau, karena seperti yang diungkapkan oleh Tomy Sugianto General Manager Marketing Franchise Alfamart,

jika calon mitra yang sudah berminat dan mengusulan lokasi namun belum sesuai dengan spesifikasi serta standar survey yang ditetapkan Alfamart. Pihak franchisor akan memberikan alternatif pilihan berupa penawaran kerjasama dengan sistem take over.

“Kami akan tetap prioritaskan mitra untuk bisa memiliki lokasi sendiri sebagai tempat gerai minimarketnya beroperasi. Namun bila mitra belum menemukan lokasi yang ideal, kami akan tawarkan sistem take over sambil mencari lokasi yang cocok,” ujar Tony.

Sistem take over ini maksudnya adalah mengambil alih kepemilikan gerai waralaba Alfamart yang sudah beroperasi dengan baik, dan memiliki kinerja penjualan serta omzet yang positif. Keunggulan dari sistem ini pun mitra tidak perlu berspekulasi soal omzet yang didapat, karena track record kinerja gerai take over tersebut sudah terbukti di lapangan.

Belum lagi jika gerai yang akan diambil alih kepemilikannya tersebut memiliki performa dan omzet pendapatan yang menjanjikan, sudah pasti mitra tinggal memanen gerai yang sudah teruji dari segi menggarap pasar dan meraup keuntungan. Namun dibalik kualitas yang teruji tersebut, tentu ada harga yang harus dibayar oleh calon mitra.

Biaya investasi secara take over yang dikenakan sedikit lebih mahal dengan harga investasi waralaba Alfamart secara reguler. Siapkan investasi senilai Rp400 juta ditambah biaya goodwill atau pemeliharaan tempat yang sudah diretas oleh prinsipal sebelumnya. Besaran biaya goodwill ini tentu tergantung luasan tempat, dan bila dijumlah investasi yang dikeluarkan untuk take over, hampir dua kali harga investasi waralaba normal. (adv)

Untuk informasi franchise, investasi, profit sharing, ROI, usulan lokasi dan info lengkap lainnya, Klik Waralaba Alfamart.

(Heksa R.P)

Alfamart

  • Company: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
  • Country: ID
  • Since: 1999
  • Outlet: -
  • BEP: 42 bulan
  • Franchise Fee: Rp. 45.000.000,-
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about Alfamart, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: