Ramadhan Bukan Patokan Untuk Beli Bisnis Franchise

Franchiseglobal.com - Kedatangan bulan suci Ramadhan ternyata bukanlah suatu patokan atau momen penting untuk para calon mitra atau franchisee membeli sebuah bisnis franchise. Karena pada kenyataannya calon mitra bisa membeli bisnis franchise kapan saja. Hal ini disampaikan oleh Pengamat Bisnis dari TRAS N CO, Tri Raharjo saat berbincang dengan wartawan Franchiseglobal.com di kantornya yang berada di kawasan Cakung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Menurut Tri, minat para calon franchisee untuk membeli bisnis franchise itu sudah pasti ada setiap bulannya. Jadi tak ada alasan untuk mematok momen Ramadhan sama sekali.

“Karena cenderung orang berbisnis franchise itu starting pointnya dari bulan Maret itu mulai naik. Terus semester 2 lebih naik lagi, karena sudah melewati momen puasa. Menurut saya, momen puasa buat yang sudah existing, bukan yang baru mau buka. Karena ini bisa mendongkrak penjualan,” ujar Tri.

Tri menambahkan, pertumbuhan bisnis di sektor F&B akan mengalami kenaikan di bulan Puasa. Hal ini dikarenakan ada momen berbuka puasa bersama.

“Selain itu, saya kira di sektor ritel juga, terutama di bidang minimarket. Itu juga akan mengalami kenaikan. Terus ada momen mudik. Jasa travel akan mengalami pertumbuhan. Saya kira travel akan mengalami kenaikan,” jelasnya.

Dalam 10 tahun belakangan ini, kata Tri, bisnis franchise masih terus mengalami perkembangan yang cukup baik. Biasanya, indikasinya melalui pameran-pameran yang real. Dari situ bisa terlihat berapa banyak jumlah pengunjung pameran yang mau berinvestasi di bisnis franchise.

“Ini salah satu indikasi. Biasanya rata-rata pameran itu dihadiri sekitar 15 ribu sampai 20 ribu pengunjung ketika event tersebut dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC),” katanya.

Selain pameran, indikasi lainnya adalah road show pameran yang digelar di berbagai kota dan juga melalui media yang dijadikan sebagai alat ukur.

“Mereka tertarik franchise karena memulai usaha tidak lagi dari nol. Karena usahanya kan sudah berjalan. Kemudian brandnya sudah lebih dikenal oleh masyarakat. Mereka punya standar untuk mitranya merunning bisnisnya,” kata Tri.

Terkait dengan strategi pemasaran bisnisnya sendiri, kata Tri, cara online dan offline harus dilakuan secara seiring sejalan. Hal ini dilakukan agar para franchisor dan pelaku bisnis bisa mencapai omzetnya dengan baik.

“Dari dua hal ini mana yang paling mendatangkan traffic, ya lakukan,” tutup Tri. [ded]

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: