Peluang Bisnis Toko Bakery Masih Empuk

Peluang bisnis bakery di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Walau penduduk Indonesia dominan mengonsumsi nasi dan umbi-umbian sebagai makanan pokoknya, namun produk roti, bakery, pastry dan sejenisnya tetap diminati oleh masyarakat. Hal ini pun bisa terlihat dari berkembangnya toko roti dan butik kue plus café yang tengah happening di kota-kota besar tanah air.

Tak terkecuali dengan waralaba Bondelice yang sudah berkiprah di industri pastry sejak 2010 silam. Adalah Tri Indah Lestari yang menjadi dalang berdirinya Bondelice di bilangan Depok, Jawa Barat. Pengalaman wanita yang sebelumnya meniti karier secara profesional di merek food & beverage kenamaan asal luar negeri ini, yang coba dituangkan Tari (sapaan akrabnya, -red) di bisnis besutannya.

Beragam hidangan pastry, cake dan bakery yang menjadi produk andalannya diproduksi sendiri melalui bahan baku pilihan, serta menggunakan mesin pengolahan yang didatangkan khusus dari eropa. Menurut Tari, soal cita rasa dan kualitas produk, ada harga yang perlu dibayarkan agar kepuasan pelanggan bisa terjaga.

“Dalam bisnis F&B, pemilik bisnis harus mampu menjaga kualitas produk yang ia miliki. Untuk itu kami sebagai franchisor harus mampu mengajarkan kepada franchisee kami untuk tetap mempertahankan kualitas produk yang kami miliki,” ungkapnya.

Kendati begitu lanjutnya, walau beberapa produk bakery miliknya menggunakan bahan baku khusus yang diimpor dari luar negeri, namun Tari tidak meninggalkan cita rasa khas Indonesia agar tetap bersahabat dengan lidah lokal.

Kemudian berbicara soal peluang bisnis bakery, pemilik waralaba Bondelice itu menuturkan jika potensi bisnis di sektor toko roti itu masih banyak diminati oleh masyarakat. Tinggal yang utama bagi para pelaku usaha didalamnya tetap berpedoman pada sistem bisnis, dan standar kualitas produk yang sudah disediakan oleh franchisor.

“Jika pelaku bisnis menjunjung tinggi nilai quality produk serta mampu memvariasikan item-item produk dengan baik, sudah pasti brand yang diusung miliki akan mampu bersaing,” sambungnya. Kemudian kata Tari, satu hal penting lagi yang terkadang banyak dipandang sebelah mata oleh pemilik bisnis bakery. Jangan sampai terlena dengan nama besar, dan kepercayaan konsumen yang sudah melakat ke mereknya tersebut.

Maksudnya adalah ketika produk yang sudah dikenal dan digemari oleh masyarakat luas, pemilik bisnis malah berlaku “curang” atau menurunkan kualitas produk. “Jangan sampai menurunkan kualitas, itu sama saja bunuh diri,” pungkasnya.

Klik Waralaba Bondelice untuk informasi detail franchise, investasi, ROI, BEP dan info lengkap lainnya.

(Heksa R.P)

Bon Delice

  • Company: PT Indah Cahaya Anugrah
  • Country: ID
  • Since: 2011
  • Outlet: 8
  • BEP: 12-18 bulan
  • Franchise Fee: 75000000
  • Royalty: 5% per bulan
  • Others: 0

Request Information

To learn more about Bon Delice, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: