Mengintip Geliat Peluang Bisnis Keagenan Jasa Kurir PCP Express
Melihat hal tersebut, peluang bisnis di sektor ini pun semakin terbuka lebar. Sehingga tak heran kalau saat ini banyak pemain yang menjajal peruntungan di sektor ini dengan menawarkan berbagai kemudahan layanan yang diberikan, salah satunya adalah PCP Express (Priority Cargo Package).
Perusahaan yang berada di bawah naungan PT. Yapindo Transportama ini pertama kali berdiri pada tahun 1999 lalu dengan nama PCP (tanpa kata ‘Express’-red). Kemudian di tahun 2015, perusahaan ini melakukan rebranding dengan nama PCP Express yang fokus menangani pengiriman barang di bidang retail.
“Industri kurir itu sangat seksi apalagi kalau kita lihat potensinya itu sangat besar. Selain itu pertumbuhannya juga sangat luar biasa. Maka dari itu, kita juga ingin membuat proses pengiriman barang menjadi lebih mudah dan lebih nyaman,” ujar President Director PCP Express, Dennis Soemarno saat berbincang dengan wartawan Franchiseglobal.com di kantornya di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (21/9/2018) lalu.
Dengan visi ‘one-stop solution’, PCP Express telah memiliki berbagai macam layanan seperti custom clearance untuk barang yang masuk dari luar negeri ke Indonesia. Selain itu ada first-mile delivery, port-to-port delivery, warehousing & distribution, dan terakhir adalah last-mile delivery.
Dibanding dengan kompetitor di sektor bisnis yang sama, PCP Express juga telah memiliki value proposition yang berbeda dan unik, yaitu corporate dan retail. Untuk yang corporate, menurut Dennis, pihaknya telah masuk ke industri dengan kategori EMA (Engineering, Manufacturing, dan Automotive). Selain itu juga ada kategori farmasi, elektronik atau gadget, perbankan dan yang terakhir adalah ecommerce.
“Sementara untuk yang retail, kami ingin memberikan layanan yang mudah dan nyaman. Selain itu juga kecepatan dan transparasi, kemampuan digital untuk melakukan monitoring pengiriman barang dari pengambilan sampai delivery, harga yang terjangkau dan juga layanan customer service,” terangnya.
Melihat perkembangan bisnis jasa kurir yang semakin meningkat, PCP Express pun mulai diwaralabakan. Bagi yang tertarik, joining fee yang ditawarkan berada di kisaran angka Rp5 juta dengan deposit Rp2,5 juta.
“Tapi sampai akhir tahun ini, kita lagi promosi. Jadi kita gratiskan joining fee dan deposit sampai akhir tahun,” jelasnya.
Menurut Dennis, konsep kerjasama ini adalah revenue sharing, sehingga tidak ada royalty fee yang dibebankan oleh mitranya. Adapun revenue sharing yang dimaksud adalah 75 persen untuk manajemen sebagai operator dan 25 persen untuk mitra.
“Kami juga akan memberikan insentif kepada mitra kami yang bisa mencapai penjualan lebih dari Rp10 juta setiap bulannya yaitu sebesar 2,5 persen. Kalau seandainya penjualannya lebih dari Rp15 juta per bulan maka kami akan memberikan 5 persen,” katanya.
Untuk lama BEP-nya sendiri bisa mencapai setahun dengan asumsi pengiriman 25 paket perharinya. Selain itu, lokasi yang strategis juga bisa mempengaruhi untuk proses BEP itu sendiri.
Saat ini, PCP Express juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak marketplace untuk melakukan kampanye branding bisnisnya dengan harapan bisa meningkatkan brand awareness dan juga bisa meningkatkan penjualan dari mitra-mitranya yang sudah bergabung.
Dennis mengungkapkan, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan JD.ID untuk pengiriman barang elektronik, Orami by Bilna untuk pengiriman sembako, BerryBenka untuk fashion, Laku6 untuk pengiriman handphone dan juga Carousell untuk pengiriman barang bekas.
“Kami juga sedang mengerjakan mobile apps yang rencananya akan kami launching di awal Q4 ini, seperti mobile apps untuk retail customer, aplikasi virtual agent dan juga aplikasi outsourching untuk internal kami. Itu sedang kami kerjakan,” jelasnya.
Dennis berharap, PCP Express memiliki banyak mimpi. Salah satunya adalah bisa menjadi perusahaan kurir terbesar untuk corporate dan juga retail. Saat ini, PCP Express sendiri telah memiliki 96 kantor cabang dan sekitar 190 agen dan gerai retail yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mayoritas masih ada di Pulau Jawa. [ded]
