Melalui DIGIKIDZ Learning Center, Cetak Anak-Anak Indonesia Menjadi ‘The Maker’

Era kecanggihan teknologi yang berkembang semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir, membuat dunia pendidikan yang mencetak generasi-generasi penerus, turut mengubah pola pembelajarannya menjadi lebih ke arah creator. Begitu pula dengan para orang tua yang memiliki buah hati usia sekolah, mereka mengharapkan anak-anak mereka bisa lebih kreatif dan memiliki pola pikir visioner.

Belum lagi hal ini bergaris lurus dengan bertumbuhnya learning center atau robot academy yang menawarkan kurikulum berbasis teknologi dan kreatifitas. Hal itu pula yang mendasari lahirnya DIGIKIDZ yang menawarkan kursus pelatihan robotika dan komputer. Seperti halnya learning center lain, bisnis yang telah berkiprah sejak 2001 ini menyasar market anak-anak usia sekolah dengan segmen keluarga menengah keatas.

Menurut Agung Saputra, Business Manager DIGIKIDZ, sejak awal didirikan robot academy ini memiliki visi untuk membuat anak-anak Indonesia menjadi seorang inovator atau the maker, bukan lagi hanya menjadi user atau customer. Sehingga tak salah jika kurikulum pendidikan yang diajarkan oleh learning center ini tak jauh dari kreatifitas dan teknologi.

“Karena beberapa tahun mendatang kita tak pernah tau perkembangan teknologi seperti apa, untuk kita sudah siapkan dari sekarang mulai dari anak-anak usia dini. Makanya kalau berbicara DIGIKIDZ erat kaitannya dengan teknologi dan kreatifitas. Kami prediksi 10 sampai 20 tahun mendatang hal-hal ini yang akan semakin berkembang pesat,” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa, pendidikan dasar kreatif memang sementara menjadi perhatian masyarakat. Hal ini sangat beralasan karena tantangan yang dihadapi oleh generasi penerus adalah era dimana digital dan ekonomi kreatif berkuasa.

DIGIKIDZ sebagai multimedia komputer learning center, akan mengajarkan ilmu terapan yang menggunakan komputer sebagai basis medianya. Tentu pembelajaran tersebut disesuaikan dengan rentang usia si murid. “Mereka akan diajarkan berbagai program komputer seperti, bikin games, bikin animasi, website, cloud computing, edit photo, buat aplikasi, programming dan coding. Itu kami ajarkan mulai dari anak usia 5 sampai 18 tahun,” sambungnya.

Lebih lanjut, walau secara dominan robot academy ini memanfaatkan komputer dan teknologi sebagai media pembelajarannya, namun kreatifitas sang anak tetap yang menjadi kunci dan fokus dari kurikulum DIGIKIDZ.

“Teknologi hanya menjadi tools, tinggal bagaimana kita mengarahkan anak-anak menggunakan tools tersebut untuk menjadi apa. Misalnya ipad jika tidak dioptimalkan hanya bisa untuk bermain games dan browsing. Untuk itu, kita siapkan anak-anak kita untuk masuk ke digital era dan ekonomi kreatif,” jelasnya.

Kini DIGIKIDZ telah mengoperasikan total 14 outlet yang tersebar di Jabodetabek, dan Solo. Bila anda tertarik, bisnis kursus komputer ini dibanderol investasi mulai dari Rp195 juta. Biaya itu belum termasuk dengan sewa tempat. (adv)

Klik Waralaba DIGIKIDZ untuk informasi franchise, waralaba, investasi, dan info lengkap lainnya.

DigiKidz

  • Company: -
  • Country: ID
  • Since: 2001
  • Outlet: -
  • BEP: -
  • Franchise Fee: -
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about DigiKidz, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: