Masih Minim Kompetitor, Sangrai Melenggang Bebas di Bisnis Waralaba Pelopor Puyuh
Bisnis kuliner yang mengusungolahan ayam atau bebek mungkin sudah jamak bertebaran di berbagai pusat rumah makan. Beberapa merek bahkan secara gamblang menyematkan simbol produk hewani ini sebagai identitas brandnya. Tentu dari sini, kompetisi bisnis resto olahan ayam dan bebek menjadi sangat ketat, dan perlu cukup effort lebih bagi pemain untuk startup bisa masuk ke dalam persaingan.
Melihat peluang besar dari varian produk unggas lainnya, waralaba Sangrai Pelopor Burung Puyuh hadir di industri kuliner tanah air dengan menawarkan konsep kerjasama franchise. Bisnis yang memulai kiprahnya pada 2011, menjadi satu-satunya brand resto yang total mengusung menu olahan burung puyuh sebagai sajian andalannya.
Keunikan Sangrai ada pada menu spesialisasnya, yaitu Puyuh. Bukan telur puyuh, melainkan daging puyuh yang terkenal dengan cita rasa yang empuk, gurih dan bentuk nya yang khas. Selain itu burung puyuh juga sudah diakui memiliki nilai nutrisi yang lebih baik dan juga rendah kolesterol bila dibandingkan produk unggas lainnya.
Istimewanya lagi, bisnis kuliner ini memiliki varian menu daging puyuh yang beraneka ragam. Diantaranya seperti menu puyuh rawit, puyuh cabe garam, puyuh perancis original dan puyuh sambal endeus. Daging burung puyuh yang gurih ini juga rendah kolesterol dan dijamin akan bikin penikmatnya bakal ketagihan.
“Masih banyak masyarakat yang awam dengan daging burung puyuh. Mereka selama ini hanya mengenal telur puyuhnya saja. Sebelumnya juga mereka terbiasa dengan makanan olahan ayam ataupun bebek. Untuk itu, kami siap memasyarakatkan hidangan puyuh yang kaya akan kandungan protein dan minim lemak kolesterol,” ujar General Manajer Sangrai, A. Ishak kepada PlasaFranchise.
Lebih lanjut, kini waralaba Sangrai Pelopor Puyuh telah mengoperasikan total 12 outlet di wilayah Jabodetabek, Bandung dan Bali. Sambung Ishak walau perkembangan bisnis besutannya tidak secepat merek lain, perlahan tapi pasti secara bertahap Warung Sangrai menunjukan tren positif seiring berjalannya waktu.
“Mengapa kita bisa berkembang walau tidak secepat brand lain, istilahnya slowly but sure, karenea memang peta persaingan di peta bisnis burung puyuh ini tidak banyak. Kami pun sebagai pelopor menawarkan peluang bisnis ini kepada calon mitra yang tertarik untuk menjadi pengusaha kuliner burung puyuh,” sambungnya.
Untuk menjadi mitra waralaba Warung Sangrai, ada dua sistem yang ditawarkan. Untuk tipe food court, nilai investasi yang ditawarkan mulai dari Rp 180 juta – Rp 250 juta. Sedangkan untuk yang resto mitra harus menyetor Rp 380 juta – Rp 450 juta. (adv)
Klik Warung Sangrai untuk informasi franchise, investasi, paket kemitraan, BEP dan info lengkap lainnya.
