Kisah Sukses Rosie Pakpahan Pendiri Tahu Jeletot Taisi

Tahu Jeletot sendiri merupakan salah satu makanan jenis tahu isi yang terkenal dengan rasa pedasnya. Selain itu, harga yang ditawarkan juga cukup masuk akal dan bisa diterima oleh semua kalangan. Hal ini yang membuat Tahu Jeletot Taisi semakin laris dipasaran.

Kesuksesan dari bisnis Tahu Jeletot Taisi saat ini juga tak lepas dari peran penting pemiliknya yang secara terus menerus bekerja tanpa lelah dalam membangun usahanya ini hingga menuju pintu kesuksesan. Adalah Rosida Asian Fitri Pakpahan atau yang akrab disapa Rosie Pakpahan dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam mengembangkan bisnis tahunya ini, Rosie dibantu oleh suami tercintanya, Rudi Parlinggoman Sinurat dan didukung oleh tiga orang anaknya.

Kuliah Sambil Jualan

Rosie Pakpahan terlahir dari keluarga yang sederhana. Lahir di Jakarta pada 4 September 1977. Orang tuanya hanyalah seorang sopir angkot dengan penghasilan yang tak tentu setiap harinya. Walaupun hanya seorang sopir angkot, tapi beliau mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga sampai ke jenjang Sarjana, termasuk Rosie salah satunya. Dan dari sinilah kisah sukses seorang Rosie Pakpahan dimulai.

“Saya kuliah ambil jurusan Sastra Jepang. Semasa kuliah saya sudah mulai berjualan membantu teman-teman di kampus saya dengan cara membuat buku khusus Bahasa Jepang, yang dimana pada saat itu sangat susah didapat,” ujar Rosie membuka ceritanya pada Franchiseglobal.com.

Sayangnya hal itu tak berlangsung lama. Karena setelah selesai kuliah, bisnis yang dijalankan bersama temannya pun selesai juga. Hingga akhirnya Rosie pun harus mulai memutar otak lagi untuk bisa mendapatkan penghasilan sendiri tanpa harus meminta pada orang tuanya. Dengan mencari sebuah pekerjaan, Rosie berharap bisa merubah hidupnya ke arah yang lebih baik lagi.

“Selepas kuliah, saya mulai mencoba melamar sebagai seorang Marketing di sebuah perusahaan Perbankan yang ada di Jakarta. Dimana hampir setiap hari saya melihat dan bertemu dengan para pengusaha yang ada di Jabodetabek dengan gaya dan style yang berbeda-beda,” terangnya.

Melihat hal itu, Rosie pun merasa tergiur dengan apa yang menjadi kebiasaan seorang pengusaha setiap harinya. Dimana waktu kerja bisa diatur dengan sendirinya, sehingga bisa lebih lama berada dekat dengan keluarga tercinta.

Hingga pada suatu hari terlintas dipikirannya untuk menjadi seorang pengusaha. Dia pun mulai mencoba menjalankan sebuah bisnis sendiri, yaitu berjualan sepatu sandal di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Namun sayang, bisnisnya hanya bisa bertahan selama 1 tahun 5 bulan saja. Hal ini dikarenakan modal yang dimilikinya tidak mencukupi hingga akhirnya Rosie pun mengalami kebangkrutan.

Perjuangan Rosie untuk menjadi seorang pengusaha rupanya tak berhenti sampai disitu. Dia pun kembali mencoba menjalani bisnis yang lain yaitu bisnis foto copy-an. Tapi sayang, lagi-lagi tak bertahan lama. Kemudian Rosie melanjutkan usahanya dengan berjualan voucher handphone, tapi sayangnya dia kena tipu dan akhirnya kembali bangkrut.

Untuk menjadi seorang pengusaha memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan, usaha yang keras, serta doa yang ikhlas untuk bisa mewujudkannya. Hal inilah yang ada dalam diri Rosie. Setelah mengalami bangkrut berkali-kali, dia pun kembali mencoba menjalani usaha bisnis kuliner yang sudah bersistem.

“Sampai beli ilmunya itu di Batu Raden. Tapi karena terbentur bahan baku utamanya yang selalu kami ambil dari orang lain, jadinya usaha ini hanya bisa bertahan selama 1 tahun 6 bulan saja,” jelasnya.

Usaha Tak Mengkhianati Hasil

Rupanya kebangkrutan yang dialami Rosie tak membuatnya patah arang. Dia pun kembali bangkit dan memulai bisnis barunya di kuliner gorengan dengan label Tahu Jeletot Taisi. Rupanya usaha dan doa Rosie dalam membangun sebuah usaha tak sia-sia. Bahkan sampai saat ini bisnis yang digelutinya bersama suami tercinta sejak tahun 2012 silam terus berkembang pesat dan semakin dikenal masyarakat, bahkan Rosie dan suaminya kini telah memiliki 40 orang karyawan dengan kapasitas produksi tahu sebanyak 20 ribu per harinya.

“Usaha saya ini kuliner gorengan berbasis gerobakan dan sudah mempunyai sistem kemitraan (franchise) dan kami pun menyediakan produk frozen food dengan brand ‘Tahu Jeletot Taisi’,” jelasnya.

Awal mulai usaha ini pertama kali, Rosie dan suaminya melakukannya di teras rumah. Dimana saat itu jumlah karyawannya baru sekitar 5 orang. Hanya dalam kurun waktu 6 bulan saja, Rosie sudah mempunyai 5 cabang gerobak Tahu Jeletot Taisi. Hingga akhirnya masuk tahun kedua, teras rumah yang biasa dipakai untuk produksi tahu pun tidak dapat menampung lagi, hingga akhirnya mereka menyewa lahan untuk produksi dan kantor.

“Di tahun kedua inilah kami mulai mewaralabakan bisnis Tahu Jeletot Taisi kami. Di tahun kedua ini juga kami sudah memiliki 65 cabang,” kata Rosie.

Kemudian di tahun ketiga, markas Tahu Jeletot Taisi pun pindah ke lahan yang lebih besar, mengingat kapasitas sudah tidak mencukupi lagi. Di markas yang baru ini, Rosie dan suaminya memiliki kantor dan workshop sendiri.

Semakin berkembang bisnisnya, membuat Rosie semakin percaya diri dengan bisnis yang dijalankannya ini. Mereka pun membuat proyeksi, bereksperimen membuat bumbu dan mulai menyusun menu serta membangun pondasi hingga diputuskan branding yang diambil adalah ‘Tahu Jeletot Taisi’.

Menurut Rosie, bahan tahu yang digunakan tidak dijual dipasaran. Dengan ukuran yang berbeda, bumbu sayurnya dan kriuknya semakin membuatnya khas dan tidak dijual dipasaran. Menurut dia, butuh waktu sekitar 2 sampai 3 bulan untuk melakukan set-up semuanya. Mulai dari membuat menu, menentukan harga, mencari karyawan, mencari supplier, interior termpat, belajar sistem franchise dan membuat sistem, training karyawan dan lain-lain. Hal ini dikarenakan biaya sewa lahan selama 2 tahun sudah harus dibayarkan dalam jangka waktu setahun.

“Kemudian di tahun keempat (2016-red), kami mulai berpikir untuk membuat produk gorengan naik kelas, produk frozen / siap saji. Akhirnya seperti teman yang lain, kami membuat kemasan yang food grade, kotak ekslusif, dan minimal setahun sekali kami melakukan uji coba varian produk baru serta ketahanan produk, menyiapkan segala legalitasnya seperti Halal, HAKI, PIRT, SKDU, SIUP, dan lain-lain,” terang Rosie.

“Waktu itu kami ingin coba masuk ke mall-mall. Awalnya ada beberapa lokasi yang menolak. Kami pikir harus ada success story sehingga bisa diterima juga di tempat lain. Akhirnya kami memilih buka di Detos Mall dengan konsep Mini Cafe,” sambungnya.

Setahun pertama buka di Detos Mall, Rosie dan suami harus prihatin karena biaya sewa per tahun harus dibayar dengan cara dicicil. Tapi berkat usaha dan doanya, outlet pertama di Depok pun berjalan dengan lancar meskipun terkadang ada pasang surut dan harus menghadapi berbagai hal seperti kenaikan harga, pelayanan customer, quality control, inovasi menu, dan kompetitor.

“Puji Tuhan saat ini sudah masuk tahun keempat dan semuanya berjalan dengan lancar. Kami juga membuka cabang sendiri 9 outlet di tahun 2016 yang sekarang sudah bisa melayani delivery order juga via Go-Food (Gojek-red). Per bulan, pendapatan kami bisa mencapai Rp3,5 miliar,” ujarnya.

Pameran dan Penghargaan

Di tahun 2018 ini, nama Tahu Jeletot Taisi semakin harum. Bahkan beberapa bulan yang lalu, Tahu Jeletot Taisi juga ikut dalam Pameran Malaysia International Food & Beverage Exhibition di KLCC dari Kementerian.

Menariknya lagi, selama pameran tersebut, kata Rosie, produk Tahu Jeletot Taisi laris manis. Dimana respon masyarakat lokal disana sangat bagus. Mereka banyak yang tertarik dengan produk Tahu Jeletot Taisi milik Rosie.

“Mereka semua tertarik dengan produk Tahu Jeletot Taisi. Saat ini saya sedang mencari info untuk pengiriman produk frozen kesana (Malaysia-red), tapi ternyata ongkos kirimnya sangat mahal dan harganya pun masih belum ekonomis, sehingga tidak kompetitif. Mudah-mudahan nanti ada jalannya,” harap Rosie.

Selain aktif dalam beberapa pameran industri waralaba, Tahu Jeletot Taisi juga telah banyak meraih berbagai penghargaan, seperti Anugrah Wirausaha Indonesia 2013, Profesi Award 2014, Top Kuliner Indonesia Award 2015, The Most Food & Quality Product 2015, Finalist of Wirausaha Perempuan Indonesia 2015, Owned a Certification and Gold Badge from Lembaga Penghargaan Indonesia (Indonesia Institute of Award) 2016, Franchise Startup Award 2016, dan Startup Business Marker Leader 2016 as The Market Leader in Traditional Snack(Tahu) Business.

Saat ini Rosie masih terus mencari calon mitra yang ingin bergabung dengan jaringan bisnis Tahu Jeletot Taisi. Ada tiga paket yang ditawarkan yaitu paket gerobak alumunium dengan nilai Rp20 juta, kemudian paket gerobak premium dengan nilai Rp49 juta dan paket booth premium Rp55 juta. Dengan nilai tersebut, mitra sudah bisa menjalankan bisnis ini dan mengelolanya dengan baik.

“Sekarang jumlah cabang mitra kami sekitar 350 cabang plus 9 cabang punya saya sendiri. Areanya ada di Jabodetabek, Cirebon, Yogyakarta, Magelang, dan Solo. Sementara workshopnya ada di Depok, Cirebon dan Surabaya,” katanya.

Dengan banyaknya cabang yang ia punya, bisa dibilang Rosie sukses membangun brand miliknya di negeri sendiri. Dia pun berencana untuk ekspansi ke luar negeri. Pasalnya Tahu Jeletot Taisi sudah beberapa kali dibawa ke luar negeri lewat acara KBRI negara di Asia Tenggara. Sebagai tahap awal, ia menargetkan pasar Malaysia.

“Rencananya saya mau bawa Tahu Jeletot Taisi ke Manila sama Malaysia berdasarkan undangan KBRI. Rencananya Maret ini. Apalagi kami sudah 7 tahun. Kalau bisa launching ke luar negeri kenapa tidak,” ucapnya.

Ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapat mitra saat bergabung dengan jaringan bisnis Tahu Jeletot Taisi. Berikut keuntungannya:

1. Sertified of Halal Product by MUI

2. Registered Trademark (HKI) in Ministry of Law and Human Rights

3. Owns a Research and Development Team in food and beverages area and has reliable marketing concept, proven by ownership of 173 branches within 4 years

4. Quick ROI

5. The Leading of spicy Tahu Market in Indonesia

6. Wide scope of market segmentation

7. Not classified as sensonal prduct, so its business life cycle will be in long term

8. Complete training from employee, recruitment, cooking techniques, service, administration, sales, and promotions

9. Sustainable support

10. Central kitchen package available.

Tahu Jeletot Taisi

  • Company: CV. Taisi Corporation
  • Country: ID
  • Since: 2012
  • Outlet: 61
  • BEP: 3-4 Bulan
  • Franchise Fee: 0
  • Royalty: 0
  • Others: -

Request Information

To learn more about Tahu Jeletot Taisi, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: