Kemitraan Agenpos; Kesuksesan yang Didukung Salah Satu BUMN Terbesar
Jumlah outlet atau pun agen merupakan salah satu indikator awal sebuah bisnis dianggap ekspansif dan prospektif. Di sisi lain, sustainability juga tidak kalah penting. Pun demikian dengan adanya support penuh dari sang principal. Beberapa hal tersebut sangat lekat dengan PT Pos Indonesia (Persero). Tak mengherankan jika sejak membuka peluang Kemitraan Agenpos, respon positif langsung ditunjukkan oleh masyarakat.
Sandra Pratiwi, FP Bisnis Ritel PT Pos Indonesia (Persero) memaparkan, di tahun 2014 saja target 500 agen sudah terlampau dan bahkan melebihi ekspektasi awal. Alhasil, ia pun menargetkan jumlah yang sama bisa tercapai di tahun 2015 ini dan yakin target tersebut juga dapat terlampaui.
Lalu, apa yang membuat target PT Pos Indonesia (Persero) terlampaui? Tentu banyak faktor. Yang paling dominan adalah nama besar PT Pos Indonesia (Persero) yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Sehingga, ketika PT Pos Indonesia (Persero) melaunching kerjasama Kemitraan Agenpos, ribuan calon investor langung berjejer mengantri untuk mendapatkan kesempatan menjadi bagian lebih dari 2.324 agen yang tersebar di seluruh nusantara.
Selain itu, beberapa alasan mengapa PT Pos Indonesia (Persero) begitu diburu calon investornya antara lain: puluhan ribu titik layanan yang tersebar luas di seluruh pelosok indonesia, dapat dikelola oleh siapapun anggota masyarakat tanpa harus memiliki modal besar dan keahlian khusus, memiliki jangkauan distribusi yang luas baik di dalam maupun luar negeri, sharing fee menarik, dan didukung oleh BUMN besar di Indonesia.
“Pembagian persentase sharing fee yang kami berikan sangat menarik. Jasa pengiriman dalam negeri dengan Sharing Fee 20%, jasa pengiriman luar negeri dengan Sharing Fee hingga 18%, pembayaran biller jasa keuangan dengan Sharing Fee Rp 600 – Rp 2.200 per transaksi, penjualan benda pos meliputi benda filateli s.d. 20% dan Materai Rp 50/keping, jasa pengiriman uang sebesar 25% dari biaya kirim. Di luar itu, sharing fee dikenakan pajak PPh sesuai ketentuan,” jelas Sandra.
Sandra melanjutkan, Agenpos adalah konsep pengembangan jaringan melalui kerjasama kemitraan dengan perorangan atau badan usaha dalam rangka memberikan layanan kurir dan jasa keuangan secara lebih luas kepada masyarakat. Selain untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen, keberadaan Agenpos dimaksudkan juga sebagai bentuk pemberdayaan sektor ekonomi mikro melalui pengembangan pola-pola kemitraan dalam bisnis. Untuk menjadi mitra, siapkan minimal investasi Rp 12.400.000.
Persyaratan mudah menjadi pengelola Agen Pos
- Memiliki tempat usaha (jarak minimal 250 m dengan outlet lain)
- Melengkapi dokumen administrasi
- Memiliki perangkat kerja untuk kegiatan operasional yang terdiri dari :
- PC/Notebook
Spesifikasi : Minimal Processor Pentium IV, Memory minimal 1Gb, Space Hardisk 80 Gb, OS Windows minimal XP/Win7 - Printer (Dotmatrix)
Spesifikasi : LX300/LXS300+/LX300+ II - Modem/Router
Spesifikasi : Menggunakan koneksi ISP atau USB Modem - Timbangan Digital
Spesifikasi : s.d. 30 kg - Telephone Line
- Menyediakan sejumlah uang deposit untuk modal usaha.
Proses yang mudah dan menjanjikan sebuah kesuksesan, bukan? Segera klik Agen Pos untuk keterangan lebih lengkap.
(El Anwarie)
.webp)
