Kemenkop UKM Sebut Jumlah Wirausaha di Indonesia Belum Ideal

FRANCHISEGLOBAL.COM, JAKARTA - Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Irwansyah Putra mengatakan jumlah wirausaha di Indonesia belum mencapai angka yang ideal untuk bisa menjadi negara maju.

Oleh karena itu, kata dia, perlu upaya untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan yang mendukung, di antaranya melalui sinergi lintas sektor, standardisasi, dan integrasi pelaksanaan program baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Serta mengembangkan proses bisnis dalam ekosistem kewirausahaan," kata Irwansyah Putra dalam Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional di Sukabumi, Jawa Barat, dikutip melalui keterangan resmi, Senin (19/9/2022).

Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan kewirausahaan di Tanah Air, tambahnya, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Workshop tersebut juga merupakan salah satu langkah sosialisasi Perpres Nomor 2 Tahun 2022 dan pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

"Ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dunia usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mendorong peningkatan kompetensi UMKM dan transformasi UMKM menjadi wirausaha yang inovatif dan berkelanjutan," ujar Irwansyah.

Dia berharap keinginan kuat dari pelaku usaha untuk naik kelas, dukungan berbagai program maupun insentif dari pemerintah, serta sinergi dengan berbagai dapat mendorong kemunculan wirausaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, sekaligus menjadi penggerak kelahiran wirausaha-wirausaha baru.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sukabumi Yulipri menuturkan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Sukabumi mencapai 201 ribu yang 46 ribu di antaranya sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Workshop yang diadakan Kemenkop disebut sangat membantu pelaku UMKM untuk mempunyai daya saing tinggi, mendapatkan pengetahuan dan informasi terkait legalitas usaha seperti NIB, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), hingga sertifikat halal.

"Karena selama ini hanya dijual di warung saja. Harapannya bisa masuk ke ritel modern hingga sampai ekspor," jelasnya.

Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan secara serentak di tiga tempat, yakni Kabupaten Sukabumi, Kota Serang di Banten, dan Kota Kendari di Sulawesi Tenggara untuk mengakselerasi rasio kewirausahaan dan penumbuhan wirausaha sebesar empat persen di tahun 2024.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: