Jebolan MasterChef Indonesia ini Tawarkan Kemitraan Sayap Kekinian Wings Street
.jpg)
Berawal dari keprihatian melihat beberapa teman yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak pandemi Covid-19 dan masih bingung memutuskan untuk berwirausaha, Syafril Ramadhan akhirnya membuka bisnis kuliner berbahan dasar sayap ayam bernama Wings Street.
“Wings Street ini berdiri di Juli 2020, saat itu banyak banget kawan-kawan yang awalnya punya kerjaan diputus sepihak dan mendapat tunjangan PHK akibat pandemi Covid-19. Mereka ini kasian banget punya duit simpenan tapi bingung mau muter duitnya, sampai akhirnya saya bikin konsep buat mereka untuk memulai usaha, ungkap Chef Rama panggilan dari Syafril Ramadhan.
Pria jebolan dari kompetisi memasak MasterChef Indonesia ini mengatakan, konsep dari Wings Street adalah dirinya menawarkan booth, peralatan masak, bahan baku dan olahan, pelatihan hingga promosi di media sosial dengan modal awal bisnis sebesar Rp 25 juta.
“Startnya di harga Rp 25 juta sudah mendapatkan booth, peralatan masak, bahan-bahan buat masak, plus training, plus promo di media sosial,” sebutnya.
Chef Rama menegaskan, bahwa bisnis Wings Street ini bukan disebut franchise. Adapun kelebihan dari konsep bisnis Wings Street ini adalah mitra hanya cukup membayar modal awal bisnis saja sebesar Rp 25 juta untuk memulai usaha ini.
“Mereka cuma bayar di depan, tidak ada lagi bayar dibelakang sampai kapapun,” ungkapnya.
Untuk selanjutnya, para mitra hanya perlu membeli bahan baku dan olahan seperti sayap ayam dan beragam varian saus ayam yang sudah diracik oleh Chef Rama sendiri.
“Jadi dengan modal Rp 25 juta itu bisnis ini murni jadi milik mitra usaha, nanti tinggal belanja bahannya di saya,” sebutnya.
Chef Rama juga membebaskan mitra untuk menentukan lokasi berjualan, asalkan lokasinya tidak berdekatan dengan outlet Wings Street lainnya. Ia membatasi jarak lokasi outlet Wings Street sejauh 1 Km untuk wilayah Jakarta dan sejauh 2 Km untuk wilayah luar Jakarta.
“Pemilik outlet juga bisa pindah-pindah lokasi berjualan asalkan jaraknya tidak berdekatan dengan outlet Wings Street lainnya. Kalau mau pindah lokasi berjualan, mitra perlu infokan ke saya dan nanti saya cek lokasi yang dinginkan apakah berdekatan dengan outlet Wings Street lainnya,” sebutnya.
Meski jenis usaha kuliner berbahan dasar ayam sudah banyak dipasaran, namun Chef Rama mengklaim bahwa Wings Street memiliki ciri khas tersendiri, yakni cita rasa dari saus yang melumuri sayap ayam.
Ada 8 jenis varian rasa yang ditawarkan, mulai dari super spicy, pedas manis yang cocok dimakan bersama dengan nasi, rasa baberkyu, rasa keju, hingga rasa Samyang.
“Strategi kita untuk bersaing dengan usaha kuliner yang sejenis adalah kita akan mengeluarkan varian saus-saus ayam yang baru, kita akan selalu update untuk rasa dan update menu makanan. Untuk tahun depan akan kita izinkan mitra untuk menjual paha dan dada ayam,” ungkapnya.
Selain soal rasa, keunggulan dari Wings Street adalah harga menunya yang terjangkau mulai dari Rp 13.000 hingga Rp 15.000.
“Sudah bisa dapat nasi, french fries dan tiga pieces sayap ayam dengan varian saus ayam yang bisa dipilih,” ucap Chef Rama yang juga alumnus Sekolah Tinggi Pariwisat Bandung atau yang dulu dikenal dengan NHI jurusan Tata Boga.
Jika ada masyarakat yang tertarik untuk join membuka usaha kuliner Wings Street, bisa melalui Direct Message ke akun Instagram wings.streetid atau bisa menghubungi nomor telepon admin yang tertera di akun Instagram wings.streetid.
“Nantinya saya akan bertemu dengan calon mitra untuk menjelaskan perihal konsep bisnisnya, setelah itu bisa langsung jualan,” ujarnya.
Hingga saat ini, jumlah outlet Wings Street sudah mencapai 40 outlet yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bali, Surabaya, Cirebon dan Bandung.
.webp)
