Ini Dia Bisnis Franchise yang Bakal Panen di Bulan Puasa dan Lebaran

Franchiseglobal.com - Bulan Puasa dan Lebaran adalah dua momen penting yang terus menjadi sorotan para pelaku bisnis, khususnya bisnis franchise. Seperti biasa, setiap tahunnya bisnis-bisnis yang berkaitan langsung dengan kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri terus mendorong para calon franchisee untuk membuka outletnya lebih cepat atau memang ditargetkan buka sebelum Ramadhan ini. Hal ini mengingat demand yang cukup tinggi.

Perkembangan bisnis waralaba sendiri secara umum di tahun ini masih menunjukkan adanya peningkatan. Dimana beberapa brand masih sangat agresif membuka outlet-outlet baru walaupun beberapa lainnya mengalami penurunan dengan menutup beberapa outletnya.

Adapun bisnis-bisnis yang akan mengalami panen di Bulan Puasa dan Lebaran masih didominasi oleh kategori Food & Beverage (kuliner), fashion, dan retail kebutuhan pokok. Hal ini disampaikan oleh Evi Diah Puspitawati, pengamat waralaba dari International Franchise Business Management (IFBM) dalam keterangan resminya yang diterima Franchiseglobal.com, Selasa (1/5/2018).

“Sementara bisnis lain yang akan terkena imbasnya biasanya itu terkait dengan pariwisata, misalnya seperti hotel, tiket pesawat, kereta api, dan bahkan penyewaan mobil ikut kena imbas dari momen ini,” paparnya.

Perempuan kelahiran Bandung, 3 November 1964 ini juga mengatakan kalau bisnis franchise itu mengacu pada bisnis-bisnis yang sudah memiliki track record yang baik. Dimana dalam memilih usaha franchise sendiri, para franchisee saat ini sudah banyak teredukasi dengan berbagai media dan juga seminar-seminar.

“Sehingga mereka sudah sangat selektif dalam menentukan bisnis mana yang bagus untuk dipilih, bukan hanya untuk saat-saat high season saja. Kalaupun ada pengusaha-pengusaha baru yang memanfaatkan situasi ini, pasti bukan bisnis franchise,” jelasnya.

Ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan besar dalam memilih bisnis franchise, salah satunya adalah brand franchise yang sudah terdaftar. Kalau sudah terdaftar, itu artinya brand tersebut telah diakui.

Selain sudah terdaftar, brand tersebut juga sudah memiliki beberapa outlet yang standar, punya keunikan (konsep menang bersaing), sudah terbukti menguntungan dan balik modal, punya program training, daya tim support (operasional dan marketing support), dan terakhir adalah punya program research & development (R&D).

“Sementara untuk menjadi franchisee atau mitra yang baik itu harus patuh dalam menjalankan SOP dan komit pada perjanjian. Selain itu, mitra juga harus bertanggung jawab dan mengontrol outletnya. Terakhir mitra harus aktif menjalankan marketing,” jelasnya.

Terkait dengan promosinya sendiri, kata Evi, online marketing adalah salah satu cara yang cukup ampuh untuk dijalankan. Kendati demikian, offline marketing juga tetap harus dilakukan. Hal ini dilakukan sesuai dengan target market dari bisnis yang dijalankan tersebut.

“Jadi tidak serta merta memindahkan offline ke online ya. Apalagi beberapa bisnis dengan target market usia tertentu masih cukup nyaman dengan offline marketing,” tutup Evi. [ded]

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: