Geliat PT NCS Di Ajang FLEI 2017
Pameran waralaba terbesar di Indonesia, Franchise & License Expo (FLEI) 2017 baru saja selesai terselenggara dengan sukses di Jakarta Convention Center. Sebanyak 450 waralaba dari 18 negara telah sukses memamerkan produknya. Para visitor pun terbilang membludak, jika pada FLEI 2016 lalu sebanyak 18.000, tahun ini tercatat sebanyak 25.000 orang.
Salah satu brand yang ikut meramaikan pameran FLEI 2017 tersebut ialah PT NCS. Sebagai platform bisnis yang sudah berpengalaman di sektor pengiriman, PT NCS tidak ingin menyia-nyiakan peluang ini. Brand yang dimotori oleh Reni Sitawati Siregar ini kembali membuka kemitraan agen pengiriman kepada pelaku usaha yang berminat berbisnis ekspedisi.
Dengan biaya mulai dari 4 juta, mitra sudah bisa menjalankan bisnis pengiriman dengan mendapat perlengkapan keagenan seperti neon box, timbangan, seragam, roll banner, spanduk dan brosur pengiriman. Selain mendapat komisi hingga 25%, mitra juga berhak menikmati bonus bisnis travel dari WK Travel.
Cukup banyak pengunjung yang tertarik untuk datang ke stand NCS. Dari mulai menanyakan seperti apa prospek bisnis pengiriman sampai penasaran berapa omset yang bisa didapat. Hingga akhirnya telah bergabung 15 mitra baru yang akan membuka usaha di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bandung, dan Surabaya.
Direktur Sales & Marketing PT NCS, Dian Kadarsih turut mengapresiasi semakin tingginya minat pelaku usaha untuk membuka bisnis waralaba, terutama dari sektor jasa pengiriman. “Bagi yang menyadari pertumbuhan transaksi online pasti menyadari semakin dibutuhkannya jasa pengiriman. Kesempatan ini tengah dibuka oleh PT NCS bagi siapa saja yang ingin ambil bagian dalam bisnis ini,” ungkapnya.
Sekadar informasi, Event FLEI 2017 ini dibuka oleh Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba Dan Lisensi Indonesia (Perhimpunan WALI). Menurutnya, usaha waralaba tidak hanya berkutat di perkotaan saja, tapi juga sudah menjangkau pelosok daerah. “Mereka yang banyak bergabung di usaha waralaba akhir-akhir ini ada di level usia muda, di manapun wilayahnya. Pengaruh digitalisasi telah membuat mereka menerjunkan diri pada bisnis franchise,” terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Kadin, Benny Soetrisno. Menurutnya, membuka usaha franchise di Indonesia sangatlah potensial dengan daya beli yang dimiliki. “Pasar Indonesia itu pasar yang empuk. Masyarakatnya suka beli. Kalau tidak beli malu. Kalau nawar sungkan,”selorohnya.
Silakan Klik NCS untuk mengetahui nilai investasi, BEP dan informasi lainnya.
