Fore Coffee Menerapkan Konsep Kemitraan Rental Revenue Sharing
FRANCHISEGLOBAL.COM-Fore Coffee, salah satu brand kopi ternama di Indonesia, memperkenalkan konsep kemitraan yang berbeda dari model waralaba konvensional. Dalam upayanya untuk berkembang, Fore Coffee mengusung pendekatan baru yang memberikan fleksibilitas dan peluang yang lebih besar bagi mitra bisnis.
Salah satu perbedaan utama antara kemitraan Fore Coffee dan waralaba konvensional terletak pada struktur kepemilikan dan manajemennya. Alih-alih menyerahkan sepenuhnya operasional kepada pihak mitra, Fore Coffee tetap mempertahankan kendali terhadap pengelolaan gerainya. Hal ini memungkinkan Fore Coffee untuk menjaga kualitas layanan dan produk yang ditawarkan, sekaligus memberikan pengalaman yang konsisten di setiap gerai yang tersebar di berbagai lokasi.
Konsep kemitraan yang diusung oleh Fore Coffee lebih berfokus pada kerja sama dalam bentuk co-investment. Artinya, Fore Coffee dan mitranya berbagi tanggung jawab dalam hal pendanaan dan operasional, dengan sistem bagi hasil yang adil. Model ini berbeda dengan waralaba konvensional yang biasanya menuntut mitra untuk sepenuhnya mendanai dan mengelola operasional bisnisnya sendiri.
"Konsep inovatif yang sepenuhnya milik kami ini lahir dengan tujuan untuk saling menguntungkan antara kami dengan para mitra bisnis. Saat ini, konsep ini mencerminkan komitmen kami terhadap pertumbuhan inovatif dan kolaborasi komunitas. Model ini tidak hanya memungkinkan kami untuk memperluas jejak, tetapi juga menyediakan peluang yang sangat baik bagi mitra untuk bergabung dengan Fore Coffee dalam memberikan pengalaman kopi yang luar biasa sambil berbagi kesuksesan usaha," jelas Co-Founder & CEO, Fore Coffee Vico Lomar dalam keterangan tertulis.
Selain itu, Fore Coffee memberikan dukungan penuh kepada mitra dalam berbagai aspek, termasuk pelatihan, pemasaran, hingga manajemen rantai pasok. Dukungan ini memastikan bahwa setiap gerai dapat berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan dan tetap kompetitif di pasar kopi yang sangat dinamis.
Kemitraan ini menawarkan keuntungan bagi mereka yang ingin terjun ke industri kopi tanpa harus memulai dari nol atau menanggung seluruh beban operasional sendiri. Melalui model ini, mitra dapat memanfaatkan reputasi dan infrastruktur Fore Coffee untuk menjalankan bisnis mereka dengan lebih efisien dan efektif.
Di sisi lain, model ini juga memberikan keuntungan bagi Fore Coffee, karena memungkinkan mereka memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan investasi besar untuk membuka gerai baru secara mandiri. Dengan demikian, pertumbuhan bisnis dapat tercapai lebih cepat dan lebih luas, sembari tetap mempertahankan kualitas yang menjadi ciri khas mereka.
Secara keseluruhan, konsep kemitraan Fore Coffee menawarkan alternatif yang lebih modern dan fleksibel dibandingkan waralaba konvensional, dengan fokus pada kolaborasi dan pengelolaan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. Model ini tampaknya menjadi tren baru yang cocok bagi bisnis kopi di era sekarang, di mana inovasi dan efisiensi menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
"Model ini menyediakan cara yang fleksibel dan tidak terlalu padat modal bagi investor untuk memasuki bisnis kopi yang menguntungkan, didukung oleh brand dan keahlian operasional Fore Coffee," jelas Vico.
Konsep ini telah terbukti berhasil sejak bulan Desember 2021, dengan 10% dari total 208 outlet operasional yang tersebar di lebih dari 40 kota mengadopsi model kemitraan Rental Revenue Sharing.
"Dalam peta ritel F&B yang kompetitif saat ini, merk dan perusahaan perlu lebih teliti dalam mempelajari cara paling cocok dan model bisnis paling sesuai. Konsep Rental Revenue Sharing ini telah efektif dan efisien memenuhi semua kriteria kami. Konsep inovatif ini mungkin tidak cocok untuk orang lain, itulah sebabnya ini dirancang khusus untuk Fore Coffee karena ini adalah cara kami melihat pertumbuhan bisnis secara vertikal dan horizontal,” tutup Vico.