Waralaba Dapur Penyet didirikan pada tahun 2009 silam di Singapura. Untuk Singapura sendiri yang awalnya bermula di Jurong Point, saat ini sudah ada 9 cabang dan sedang dalam planning untuk 2 cabang baru lagi. Kemudian di tahun 2010 ada koneksi Malaysia yang melebarkan sayap ke Kuala Lumpur yang bermula di Maju Junction Mall (Jl Sultan Ismail) dan saat ini telah berkembang dengan jumlah 12 outlet sekarang, dan sedan dalam planning untuk ekspansi ke 3 cabang lagi di daerah Bukit Bintang, Mid Valley Mall dan Shah Alam. Selain Kuala Lumpur, tahun ini juga akan ekspansi ke wilayah Penang, Kuantan, Melaka dan juga Sabah (Kota Kinabalu).

Pada tahun 2012, Dapur Penyet dipercayakan oleh koneksi di Jakarta (Mr Vallent) untuk memulai gerai pertama awal di ITC Roxy Mas. Untuk brand di Indonesia, di rebranding ke D'PENYETZ oleh karena faktor kesamaan dengan salah satu brand yang ada di Indonesia. Namun semua tidak kebetulan karena dengan brand ini, justru menjadi unik dan modern yang sesuai dengan segmen market.

Saat ini telah hadir 12 gerai di Jakarta dan melebar ke kota lainnya seperti Makassar, Manado, Medan dan yang terakhir kota Pontianak. Dan propinsi luar ternyata D’PENYETZ sangat disukai karena konsep modern (dengan sajian makanan tetap traditional). Menu yang bersifat traditional Jawa dan Sunda mudah diterima di lidah customer Indonesia. Dan juga Brand Recognition yang dimana ini berasal dari Singapura, dan telah terbukti SOP dan Management System hingga bisa ekspansi ke kota dan negara lain. 

Selang setahun kemudian setelah ekspansi ke Jakarta, Waralaba D’Penyetz ekspansi juga ke negara jiran Brunei Darussalam di Bandar Sri Begawan, dan telah ekspansi ke 3 outlet disana dalam kurun waktu setahun (Delima, Kiulap dan Gadong) dan outlet ke 4 akan dibuka di Kuala Belait.

Untuk manca negara, D'PENYETZ sedang tahap planning untuk hijrah ke Australia, Dubai, Australia, Jeddah, dan Myanmar yang dimana semua prospek ini adalah awalnya dari customer regular yang mengekspresikan minat untuk dibuka di negara mereka.
Untuk market Indonesia, target untuk tahun ini lebih ke wilayah JABODETABEK (Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang - Bekasi). Dan untuk luar propinsi Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera dan Bali.  Dan untuk setiap lokasi, sangat diperlukan kemitraan yang mau bersama sukses dengan tidak hanya mengandalkan modal, tapi juga semangat, kejujuran dan keseriusan (bukan hanya sekedar seasonal sementara).

Lima hal yang membuat D’Penyetz dapat diterima di Asia dan luar negeri?

• Istilah PENYET (SMASHED). Itu sangat membuat orang luar heran dan excited kenapa harus dipenyet dll.
• Menu andalan Ayam Penyet dimana banyak segmen orang yang menyukai ayam, terutama ayam goring (fried chicken). Terbukti dengan suksesnya KFC. Tapi di D’PENYETZ kami tidak limitasi hanya ayam, tapi tersedia menu lain seperti Beef, Fish, Soup dan Vegetables.
• Beberapa jenis sambal yang banyak disukai orang ramai seperti sambal penyet (terasi), sambal ijo, sambal belado dan sambal rica. (*Dimana kami akan terus R and D untuk menu dan sambal baru untuk keep up dengan customer demand).
• Kami tidak pernah berhenti utk innovasi dan consumer behaviour study dan juga regular marketing dan promotion. Karena kami percaya bahwa market sekarang sangat berbeda disbanding dulu (lebih competitive, lifestyle dll). NEVER STOP LEARNING AND NEVER STOP UPGRADING itu menjadi panutan team D'PENYETZ.
• Dengan hadir di 4 negara terutama Malaysia, Brunei dan Indonesia (Negara yang majoritas Muslim) akan sangat membantu untuk kredibilitas image Halal, dan taste bud yang hampir sama (kecuali level pedasnya sambal). Kredibiltas dengan hadirnya di 4 negara dan pihak lisensi yang tidak hanya berhenti di 1 outlet, menjadi suatu kredibilitas real life story untuk kesuksesan jangka panjang.
• Asosiasi dekat dengan artis artis papan atas Indonesia, Malaysia dan Singapore yang menjadi customer D'PENYETZ (DAPUR PENYET) sangat membantu karena fans fans mereka yang mengidolakan mereka cenderung mengikuti pilihan selera kuliner idola kesayangannya.

Tahapan Waralaba D'penyetz

Berapa modal yang diperlukan?

Tergantung ukuran dan juga banyak faktor lainnya (ruko atau di dalam Mall, dan apakah sebelumnya juga restoran, jadi tidak perlu water pipe, exhaust, cooker hood, grease trap dll). Tapi dari outlet yang telah ada, estimasi untuk konsep foodcourt sekitar Rp 250 - 350 juta (Konsep Foodcourt hanya untuk Jabodetabek saja. Tidak di luar kota). Dan untuk konsep restaurant sekitar Rp 500 - 800 juta, including equipments rental upfront).

Untuk Jabodetabek : License Fee untuk Konsep Restoran atau Ruko Rp 300 Juta. Dan untuk konsep Foodcourt / Kiosk : Rp 100jt -150 jt. Periode 5 tahun. Royalty 5% gross sales (Tidak ada tambahan biaya lainnya lagi). Setelah 5 tahun, di renew lagi dengan harga yang sama (tidak akan naik meski harga franchise fee nanti akan inflasi. Ini benefit yang didapat untuk mitra jangka panjang).

Untuk luar propinsi (Indonesia) kami tidak menawarkan konsep Foodcourt. Strictly konsep Restaurant atau Ruko. License Fee yang sama Rp 300 Juta untuk tahun 2015. Royalty standard 5% untuk periode 5 tahun. (di renew lagi setelah 5 tahun dengan harga yang sama (tidak akan naik meski harga franchise fee nanti akan inflasi. Ini benefit yang didapat untuk mitra jangka panjang).

Support Waralaba D'penyetz

Apa yang Franchisee dapatkan?

• The 3D drawing, floor plan drawing of the restaurant (kitchen service area, drink counter, wallpaper etc). Team kami akan setting lay out dapur, servis area, drink counter, posisi counter, tables arrangement, chairs etc.
• Kami akan provide soft copy files untuk wallpapers (signature wallpaper of the 4 countries iconic and history, media articles, menu board, celebrity pictures etc.
• Team kami juga akan membantu mencari staff untuk dapur dan waiters, dan akan memberikan Training 2 minggu sebelum soft opening.
• Inspeksi Rutin : Inspeksi akan dilakukan sewaktu waktu 2 - 3 kali sebulan untuk memastikan bahwa semua SOP di terapkan dengan baik, dan juga komunikasi dengan team operational outlet untuk membahas apakah ada masalah operasional dll. Pihak Franchisee akan di informasikan Inspeksi Report setiap kali setelah kunjungan.
• Continuous Marketing : Kami rutin membuat promo, paket, menu bulanan special, voucher, media social dll yang sangat vital untuk cope dengan market yang sekarang makin upgrade dibanding dulu. (Sample beberapa marketing aktifitas yang telah kami implementasikan attached). Dan kami juga gencar mengikuti roadshow outdoor seperti acara GEN FM (Gen FEST), Java Jazz Festival, dan juga aktif ikut sponsor dalam supply nasi kotak ke artis artis untuk acara spesial seperti Hut RCTI, Trans TV, Konser Perdana Ungu, Noah dll.
• Support : Setiap outlet itu memakai brand kami. Jadi kami akan selalu menjaga komunikasi dekat lewat telephone, bbm atau whatsapp perihal operasional dan masalah lapangan/staffing. Dan setiap bulan sekali kami mengadakan Franchisee Meeting dengan outlet Manager atau pihak Franchisee sendiri.
• Research dan Development : Terus menerus melakukan inovasi dan pengembangan menu baru, dan juga sistem operasional dan konsep image yang harus dikembangkan mengikuti trend market sekarang ini.

Berapa lama break even point-nya?

Untuk semua outlet yang sekarang ini, break even point antara 8 bulan hingga 20 bulan (Faktor utama adalah LOKASI).

**NOTE : Rekor tercepat adalah ITC Roxy Mas (Jakarta) dan Pontianak (Kalimantan Barat) dengan rekor omset tertinggi dan rekor sejarah. (**Hitungan ini semua sudah termasuk lisensi fee dan royalty).

Mengapa Memilih Waralaba D’Penyetz?

1. Kami menawarkan menu yang variasi. Jadi tidak hanya ayam saja. Selain itu juga dengan regular marketing dan promotion (dan juga menu baru) bisa memberikan daya tarik untuk mencoba dan juga menikmati point untuk loyalty (Rewards Point Akumulasi). Dan juga kami mulai menawarkan jasa Delivery By Motor. Kami tidak mau hanya bergantung oleh customer dine in tapi mau menjangkau ke market segmen yang mempunyai waktu terbatas untuk keluar makan siang/malam. Terutama instansi pemerintah, kantor kantor dan bank.
   Demikian juga dengan brand image asosiasi dekat dengan artis . Dimana artis tertentu ada fans basenya, yang cenderung mengikuti pilihan selera idola mereka masing masing.
2. Produk diakui selebriti tanah air seperti Ariel NOAH, Pasha Ungu, Judika, Afgan, Momo Geisha dll) yang sangat menyukai menu kami terutama ayam penyet, empal bakar dan iga bakar. Jadi kami memiliki Celebrities Corner wallpaper dimana ada banyak foto-foto artis yang menjadi langganan kami dan juga foto foto artis, tanda tangan dan komentar langsung dari mereka sendiri.
3. Selain itu di D’PENYETZ team, kami menganggap pihak lisensi itu sebagai keluarga sendiri. Dimana komunikasi sangat dekat untuk diskusi ide baru, menubaru, marketing, motivasi dll. Tidak system HIT and RUN…dimana banyak franchisor yang setelah menerima franchise fee, tidak perduli lagi dengan after support.
4. Kualitas Produk : Menekankan 90 persen konsistensi. Mustahil kalau ada yang bilang 100 persen. Untuk mecapai konsistensi ini, kami tidak bergantung oleh tukang masak tertentu. Tetapi systematic cooking dengan intensif training 1 bulan sebelum job placement.
5. Konsep : Tidak hanya restoran, tapi juga ada konsep foodcourt dan ruko. Untuk system orderan sama dengan konsep Fast Food dimana customer order di counter dan diberikan nomer order dan akan di anter oleh waiters.
6. Kesehatan : Dengan masuknya beberapa menu sayuran baru di tahun lalu, mendapat respon positif sekali untuk yang health conscious dan diet. Dan saat ini kami sedang dalam planning untuk memperbanyak menu sayuran dan juga option untuk menggunakan minyak yang Zero Cholestrol.
7. Overseas Brand Image, dimana saat ini market Indonesia cenderung tertarik untuk Brand yang berasal dari luar negeri. Kocaknya produk yang ditawarkan adalah produk Indonesia.
8. PRODUCT LIFE CYCLE :  Jenis bisnis dengan menu pokok seperti nasi…ini bisnis yang LIFE CYCLE nya jangka panjang. Tidak seperti SEASONAL CYCLE produk seperti snack, seasonal new drinks, seasonal overseas desserts, finger food dll.