D’Penyetz, Berkomitmen Mensukseskan Mitranya

D’Penyetz mengawali kisah perjalanan bisnisnya dengan tidak mudah. Sang owner, Edy Ongkowidjoyo, pernah menjadi salah satu franchisee sebuah merek resto makanan populer Indonesia sebelum akhirnya ia merasa“ditinggalkan” oleh sang franchisor. Meski demikian, di tengah kerugian dan kesendiriannya, ia bangkit untuk kemudian mendirikan D’Penyetz.

Atas dasar itulah, ia terrmotivasi untuk menjaga hubungan dengan baik kepada seluruh mitra-mitranya dan berkomitmen mensukseskan bisnis mereka. Edy menegaskan, kapan pun dibutuhkan, ia siap terjun langsung ke lapangan.

Dan karena kami sebelum mendirikan usaha ini kami pernah menjadi lisensi yang sangat kecewa dengan merek yang kami beli franchisenya (padahal merek ternama Indonesia). Jadi kami tidak mau lisensi kami mengalami apa yang kami alami dulu. Oleh karena itu, D’Penyetz kepada mereka close communication dan unlimited time untuk menghubungi kami sekiranya ada yang mau didiskusikan. Terus kami ada franchisee meeting yang akan membahas operational dan bisa berbagi cerita dan solution sharing,” papar Edy.

Untuk mendukung kesuksesan mitra, lanjut Edy, mereknya juga juga rutin melakukan R&D (Research and Development) untuk develop tidak hanya menu baru tapi juga hal lain seperti Psychological Marketing, Training Seminar, Company Retreat Benefit Trip, Celebrity Visit, Marketing Magazines and Newspaper and TV dan lain sebagainya.

“Bisnis dibangun atas beberapa hal seperti; motivasi awal, konsep bisnis, sistem bisnis, SDM, kualitas produk, distribusi, profitability, dan lain sebagainya. Nah, menurut saya, motivasi awal berbisnis itu penting. Selanjutnya faktor-faktor lain akanmengikuti. Dan sebagai penunjang sustainability D’penyetz selama ini berada di SDM (Pembinaan dan Bimbingan). Karena Human Management adalah faktor tersulit. Tanpa SDM yang bagus, semua teori SOP tidak akan terlaksana,’ jelas Edy.

D’Penyetz dengan motivasinya mensukseskan mitra memang cukup berhasil mengembangbiakkan jumlah gerainya ke seluruh Indonesia. Tidak hanya semakin populer, D’Penyetz juga sukses memberikan keuntungan kepada mitra-mitranya, terutama dalam hal balik modal. Menurut Edy, untuk semua outlet yang sekarang ini, Break Even Point (BEP) antara 8 bulan hingga 21 bulan. Rekor tercepat adalah ITC Roxy Mas (Jakarta) dan Pontianak (Kalimantan Barat) dengan rekor omset tertinggi dan rekor sejarah. (Hitungan ini semua sudah termasuk lisensi fee dan royalty).

Lalu, berapa nilai investasi menjadi mitra? “Tergantung ukuran dan juga banyak faktor lainnya (ruko atau foodcourt, di luar atau di dalam Mal, dan apakah sebelumnya juga restoran, jadi tidak perlu exhaust kipas, grease trap dan lain-lain. Tapi dari outlet franchisee kami yang ada, estimasi untuk konsep foodcourt sekitar Rp 300 - 420 juta. Dan untuk konsep restaurant sekitar Rp 500 - 680 juta, including equipments,equipments dan rental upfront),” jelas Edy.

Penjelasan lebih lanjut bisa klil D’Penyetz atau isi form di bawah ini.

DPENYETZ

  • Company: PT. Rasapura Nusantara
  • Country: ID
  • Since: 2009
  • Outlet: 105 Outlet (Indonesia, Malaysia, Singapura, dll)
  • BEP: 8-21 bulan
  • Franchise Fee: -
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about DPENYETZ, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: