Carvil Targetkan Pertumbuhan Hingga  200-an Toko di 2015
Nama besar carvil tidak dinafikan merupakan magnet tersendiri bagi para pemburu bisnis kemitraan. Namun demikian, ada beberapa hal yang niscaya menjadi semacam “magic” yang mampu menarik calon mitranya untuk segera menandatangani perjanjian kerjasama. Sebut saja satu diantaranya adalah kebijakan mengakhiri kerjasama sebelum waktu yang ditentukan bersama berakhir.
“Jika dalam perjalanannya ada yang tidak sesuai dengan harapan investor, walaupun terikat selama lima tahun, kerjasama bisa diakhiri atas kesepakatan bersama. Ketentuan tersebut di dalam klausul kontrak itu sudah termaktub,” jelasa Jenny Sugijantoro, Operational Manager Carvil.
Artinya, bila salah satu pihak merasa dirugikan, bisa dikomunikasikan kembali. Misalnya, si mitra mengkalkulasikan secara sederhana angka persentase share dari Carvil dibandingkan dengan jika ia menyewakan toko/ruko nya kepada orang lain. Carvil, ungkap Jen, menawarkan konsep untuk sama-sama happy. Jadi, jika ada salah satu yang merasa sebaliknya, Carvil fleksibel.
Waralaba Carvil juga memberikan persentase yang cukup tinggi yang pastinya membuat mitra-mitranya happy. Setidaknya, investor akan menerima share sebesar 12% dari sales perbulannya yang bisa diterima mitra selama tiga bulan sekali. Selain itu, sang mitra juga berwenang mengetahui sales toko setiap tahunnya. System memungkinkan mitra melakukan itu. Namun yang bisa dilakukan hanya monitoring sales dan inventory. Untuk masa kerjasama 5 selama tahun. Ketika kontrak habis dan mitra ingin melanjutkan kerjasama, maka sang mitra tidak ada syarat khusus maupun investasi tambahan, hanya tanda tangan perpanjangan kerjasama saja.
Berapa nilai investasintya? Jen menjawab, investasinya mulai Rp 100+ juta. Nilai investasi tersebut diperuntukan untuk pengadaan peralatan toko dan grand opening. Dengan kata lain, investor hanya cukup menyediakan tempat dan investasi peralatan, sedangkan produk inventorynya langsung dari pusat plus operasionalnya day by day. Artinya, konsep bisnis yang digunakan adalah management by operator atau franchisor operator. Di sini, investor bersifat pasif.
Selain konsep kemitraan, Carvil juga melayani konsep take over. Selama ini, toko Carvil ada dua jenis yaitu lokasi yang beli dan sewa. Nah, tergantung dari calon pembeli mau memilih yang mana. Jadi, nilainya sesuai dengan nilai bangunan tersebut. “Meski demikian, konsep ini tidak menjadi fokus Carvil. Sebab, kalau take over itu hanya memindahkan toko milik sendiri kepada mitra, sedangkan focus kami saat ini adalah menambah jumlah toko-toko baru,” papar Jen.
Waralaba Carvil, Jenny memaparkan, untuk setahun ke depan Carvil masih memusatkan penyebaran tokonya di pulau jawa. Alasannya, Pulau Jawa masih belum sepenuhnya tergarap. Oleh karenanya, ia menargetkan bisa mencapai total toko sebanyak 200-an. Nah, ekspansi selanjutnya adalah Pulau Sumatera yang memiliki populasi terbesar kedua setelah Pulau Jawa.
Klik Carvil untuk informasi selanjutnya, atau isi form di bawah ini.