Carvil, Saat Peak Season Omsetnya Mampu Menembus 6-7 Kali Lipat
Kemitraan Carvil akan memasuki masa-masa panennya jelang hari raya ini. Seperti diketahui bersama, pasa masa itu kdemand terhadap produk sandang akan sangan meningkat drastis. Bahkan, menurut Jenny Sugijantoro, Operational Manager Carvil, Peningkatan omset di hari-hari tersebut bisa mencapai 6-7 kali lipat. Oleh karenanya, kalau peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana, dikhawatirkan tidak akan maksimal.
Untuk itulah carvil menerapkan syarat minumal lokasi setiap tokonya. Sekadar informasi, Carvil memang menggunakan konsep kerjasama kemitraan atau business opportunity. Dalam hal ini, sang mitra menyediakan tempat dalam bentuk ruko, kios, dan semacamnya. Syarat lokasi 60-120 m2 . Lebih bagus lagi dua lantai, sebab lantai kedua akan difungsikan untuk stok hari-hari raya dalam mengantisipasi demand pasar yang meningkat drastis. Untuk menjaga persaingan antara satu outlet dengan outlet lainnya, pusat juga memiliki kebijakan protecting area. Jadi, outlet terdekat dari outlet lainnya harus berada di radius 5 km.
Selain itu, lokasi parkir juga harus luas. Mengapa? Sebab boleh dikatakan bisnis ini juga masuk dalam kategori seasonal business, di mana di hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, Tahun Baru dan lain sebagainya akan penuh sesak dengan pengunjung.
Kemudian untuk investasinya mulai dari Rp 100 juta. Nilai investasi tersebut diperuntukan untuk pengadaan peralatan toko dan grand opening.Dengan kata lain, investor hanya cukup menyediakan tempat dan investasi peralatan, sedangkan produk inventorynya langsung dari pusat plus operasionalnya day by day. Artinya, konsep bisnis yang digunakan adalah management by operator atau franchisor operator. Di sini, investor bersifat pasif.
Dari pengalaman selama ini, ungkap Jen, omsetnya rata-rata setahun bisa di angka Rp 2-2,5 M. Artinya perbulan rata-rata 80-90 juta. Karena kembali lagi, hari-hari besar seperti lebaran bisa meningkat 6-7 kali lipatnya. Pencapaian balik modal (investasi peralatan) bisa dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun bahkan bisa di bulan ke 8 atau 9.
Dengan konsep kerjasama ini, kata Jen, investor akan menerima share sebesar 12% dari omzet penjualan, share tersebut bisa diterima mitra selama tiga bulan sekali. Selain itu, sang mitra juga berwenang mengetahui sales toko setiap tahunnya. System memungkinkan mitra melakukan itu. Namun yang bisa dilakukan hanya monitoring sales dan inventory. Untuk masa kerjasama 5 selama tahun. Ketika kontrak habis dan mitra ingin melanjutkan kerjasama, maka sang mitra tidak ada syarat khusus maupun investasi tambahan, hanya tanda tangan perpanjangan kerjasama saja.
Uniknya, jika dalam perjalanannya ada yang tidak sesuai dengan harapan investor, walaupun terikat selama lima tahun, kerjasama bisa diakhiri atas kesepakatan bersama. Ketentuan tersebut di dalam klausul kontrak itu sudah termaktub.
“Jadi fleksible, jika salah satu merasa dirugikan, bisa dikomunikasikan kembali. Misalnya, si mitra mengkalkulasikan secara sederhana angka persentase share dengan kami dibandingkan dengan jika ia menyewakan toko/ruko nya kepada orang lain. Kami menawarkan konsep untuk sama-sama happy. Jadi, jika ada salah satu dari kami yang merasa sebaliknya, kami fleksibel,” ulas Jen.
Tahun ini, papar Jen, pengembangan bisnis masih di sekitar Jabodetabek, Cikampek, dan Banten. Sedangkan untuk target total gerai hingga akhir tahun, ia berharap bisa tembus di angka 200 toko sampai dengan akhir 2015 yang tersebar diseluruh wilayah pulau Jawa..
Tertarik merasakan omset berlipat-lipat dari Carvil? Klik Carvil atau isi form di bawah ini.
