Bulan Puasa, Momen yang Pas Untuk Gebrakan Existing Franchise

Franchiseglobal.com - Datangnya bulan suci Ramadhan disebut-sebut sebagai momen yang tepat untuk menggebrak industri waralaba yang sudah ada. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum CEO Business Forum (CBF) Jahja B Soenarjo saat dihubungi Franchiseglobal.com melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Menurut Jahja, bulan puasa adalah momentum yang sedikit telat untuk para franchisee yang ingin membuka bisnis franchise. Justru sebaliknya, kata Jahja, ini adalah momen yang pas untuk franchise yang sudah ada membuat gebrakan.

“Harusnya 2 atau 3 bulan sebelum memasuki bulan puasa kalau mereka mau buka. Kalau sekarang telat, ini saatnya untuk menggebrak waralaba yang sudah buka. Sehingga disitu orang juga semakin lebih mengenal. Tapi jangan sampai pelayanan dan kualitas dikorbankan,” ungkapnya.

Sama seperti para pengamat bisnis yang lainnya, Jahja juga menyebut bisnis kulinerlah yang sudah pasti bakal kebanjiran order. Hal ini mengingat kebutuhan makan untuk berbuka puasa cukup tinggi.

“Sebenarnya kalau di industri waralaba itu merek-merek yang akan banjir rejeki itu banyak. Menu-menu berbuka puasa sudah pasti laku. Tempat-tempat kuliner sudah pasti ramai. Mereka juga sudah dibanjiri catering untuk berbuka puasa bersama,” katanya.

Terkait dengan promosi yang dilakukan selama Ramadhan, kata Jahja, bisa dilakukan dengan kegiatan amal dan sosial.

“Jadi bisa dikatakan jualan sambil beramal. Caranya banyak. Misalnya mengumpulkan anak yatim untuk makan bersama. Itu merupakan momentum untuk meningkatkan brand awareness,” jelasnya.

Dengan begitu, kata Jahja, bukan cuma bisa memperkenalkan merek saja, tapi orang juga akan bersimpati.

“Orang akan simpati kalau ada aktifitas dari brand tersebut. Bukan hanya mempopulerkan merek saja, tapi juga menyentuh aspek sosial masyarakatnya juga. Merek boleh terkenal, tapi orang belum tentu simpati,” kata Jahja.

Perkembangan bisnis waralaba sendiri saat ini sedang dalam proses ujian. Dimana artinya, yang akan langgeng akan tetap langgeng. Sementara yang mati ya mati.

“Siapa yang bisa bertahan? Pertama, pemilik bisnis model yang jelas, kedua standar operasionalnya jelas, dan yang ketikga itu manajemennya harus kuat,” pungkasnya. [ded]

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: