Anak Air Swim School, Utamakan SDM Berkualitas Untuk Mensupport Mitra
Franchise kursus renang Anak Air Swim School menganggap Sumber Daya Manuasi (SDM) sangat penting di segala bisnis, terutama bisnisnya. Sebab, selain keilmuan yang diajarkan, di bisnis ini peran SDM juga melayani anak-anak didik yang notabene masih belia. Sehinga dibutuhkan mereka yang memiliki karakter melayani, tidak hanya mereka yang memiliki keilmuan saja.
Oleh karenanya, papar Riandi Sofyan, owner Anak Air Swim School, SDM merupakan konsentrasinya dalam mengembangkan bisnis ini. Bagi Riandi, trainer tidak hanya berfungsi sebagai seorang guru. Akan tetapi juga bisa memerankan dengan baik fungsi lainnya, yaitu menjadi “teman” bagi anak didiknya.
“Untuk itu, kami secara berkala terus mencari dan membina SDM yang berkualitas dan humanis. Kami juga telah bekerjasama dengan beberapa pihak terkait perekrutan SDM ini mulai dari sekolah olah raga, kampus atau universitas, klub-klub olah raga, bahkan hingga mantan atlit nasional,” ungkap Riandi.
Meski demikian, Riandi tetap membolehkan mitra-mitranya mencari SDM terbaik. Akan tetapi, tentu saja harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pusat dan akan didampingi saat rekruitmen berlangsung. Kemudian, calon-calon yang diusulkan oleh mitra tersebut akan ditraining hingga siap terjun ke lapangan. Sebelumnya, Anak Air Swim School akan memberikan rekomendasi SDM-SDM terbaik yang dimilikinya.
“Untuk training bisa dilakukan di kantor pusat atau berada di lokasi mitra. Sedangkan untuk biaya training tidak ada. Akan tetapi bila berada di luar kota dikenakan biaya akomodasi, namun tidak untuk biaya trainingnya alias gratis,” tukas Riandi.
Dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Riandi tersebut, ia menuturkan Anak Air Swim School bisa memberikan kursus dan pelayanan yang terbaik bagi seluruh kosnumennya. Sebagai sebuah bukti, dari tiga outlet yang saat ini beredar di Jakarta, ia mampu mengoleksi lebih dari 750-an anak per bulannya.
Lalu, berapa nilai investasi yang diperlukan untuk menjadi mitra? Total investasi sekitar Rp 1,1 M, seratus juta untuk franchise fee, semuanya diperuntukan lebih kepada perlengkapan, renovasi, perizinan dan bangun dari awal. Kolamnya sendiri sekitar Rp 3 juta/meter, belum ada bangunannya, alat-alat kantor dan lain-lain.
“Selain franchise fee, seluruhnya dialokasikan untuk membangun semua sarana dan prasarananya termasuk training dan peralatan kantor (komputer, bangku, meja dan lain-lain). Konsep kolam dan ruang tunggu kami bisa dibilang semi indoor. Cara tersebut juga bisa mengurangi nilai investasi. Jika sang amitra sudah memiliki kolam renangnya sendiri, nilai investasi tentu akan berubah menjadi lebih murah,” tukas Riandi.(Adv)
Ingin informasi lebih jauh? Sila klik Anak Air Swim School atau isi form di bawah ini.
