Strategi Dalam Mengikuti Pameran Waralaba

Pameran akbar Franchise License Expo Indonesia (FLEI) 2017 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) tinggal menunggu hari. Bagi sejumlah brand waralaba yang terbiasa mengikuti pameran franchise tentunya sudah paham betul bagaimana caranya menjalani event ini. Namun bagi sejumlah brand yang baru mengikuti pameran franchise tentunya membutuhkan pengetahuan terlebih dahulu untuk memulai pameran franchise. Bagaimana solusinya?

Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) setiap selasa malam mengadakan SelaSHA atau Selasa Sharing. Acara selasa sharing ini dilakukan melalui group whatsapp WALI FAMILY. Bertindak sebagai moderator ialah Owner Andaru Anti Aging Clinic&Spa, Annie Savitri.

Menindaklanjuti sharing ini, Ketua Umum Perhimpunan WALI, Levita Supit menilai ajang FLEI 2017 yang sebentar lagi akan digelar merupakan peluang besar untuk mempromosikan brand waralaba Indonesia. Disamping itu, katanya, animo masyarakat terhadap FLEI juga sangat tinggi. “Tahun lalu pengunjung sebanyak 20 ribu selama 3 hari arti nya kita punya peluang besar untuk mempromosikan dan memasarkan bisnis kita,” katanya.

Karenanya, lanjut Levita, setiap brand waralaba harus melakukan prepare yang matang dalam menjalani event FLEI ini. “Prepare dari stand yang menarik, pengetahuan SDM penjaga stand, contoh produk sampe contoh outlet oulet yang di punyai. Dengan pameran, paling tidak pengunjung akan mengetahui brand kita, bisnis kita dan prospek ke depan nya. Transaksi yang terjadi di Franchise License Expo dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa respon masyarakat untuk shopping bisnis di FLEI terus meningkat,” tuturnya.

Owner Gian Pizza, Afifah Sekhon mengungkapkan bahwa Pameran Franchise masih pegang peranan nomor satu dalam memasarkan franchise. Karena, lanjutnya, dari Pameran beberapa klien yang tertarik langsung akan menghubungi dan semua klien Gian Pizza deal setelah adanya Pameran. “Yang saya lakukan saat Pameran. Pertama adalah saya selalu cari cara bagaimana yang datang pengunjung Pameran tahu ada kita (Gian Pizza) sebelum mereka memasuki lobby,” katanya.

Selanjutnya, tutur Afifah, Gian Pizza sering menyebarkan voucher ke parkiran di dekat area tempat Pameran. “Terkadang boleh, terkadang dilarang juga , tapi ini kalau saya bilang namanya usaha dengan sebanyaknya tenant yang ikut serta pameran bagaimana caranya mereka tahu merek kita hadir di dalam,” tuturnya.

Sementara itu, Founder Kelola Digital, Ari Nugrahanto menambahkan perihal 'a killer offer' yang tidak bisa ditolak oleh prospect seperti free royalty, promo voucher franchise fee dan lainnya. “Supaya prospect langsung 'gesek' tanda jadi. Tentunya setelah kita pilah dan pilih apakah merek cocok jadi franchisee kita,” ucapnya.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan WALI, Evi Diah Puspitawati menambahkan bahwa di pameran franchise itu targetnya adalah Leads atau data calon franchisee. Berikan form aplikasi pada mereka yang beminat untuk di follow up setelah pameran. “Dari yang mengisi form aplikasi kita bisa tandai yang mana Hot prospect dan yang mana yang Cold. Biasanya kami tidak menyarankan terjadi deal atau transaksi saat pameran karena kita tidak mungkin menyetujui seseorang untuk menjadi franchisee dalam waktu bbrp menit, sementara bisnis yang kita jalankan sudah bertahun tahun dengan segala jatuh bangun yang kita alami. Kita perlu memastikan keseriusan calon franchisee dengan mengundangnya ke kantor kita agar kita bisa memberikan penjelasan lebih detail. Proses ketemu lagi dan ketemu lagi itulah yang akan membuat kedua belah pihak saling menilai,” ucapnya.

General Manager Development Black Canyon Coffee, Rahadhian Inu K menilai bahwa dalam pameran franchise harus ada 3 hal basic yang harus dipersiapkan yakni Pra Event, Event dan Pasca Event. “Pra event meliputi strategi planning dan lainnya, event menyangkut aktivitas dan implementasi, pasca event menyangkut follow up. Ketiganya harus terkait,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Nucky ini menambahkan, goal yang tidak bisa dianggap remeh juga ialah "Mendapatkan Perhatian dari Calon Partner Kita". Menurutnya, pameran tidak hanya sekadar mendapat Brosur dan selesai. Namun, katanya, makin lama seseorang berada di Stand, maka artinya pekerjaan kita sudah 75%. “5 menit pertama bisa menahan mereka stay di Booth akan membuka peluang sekitar 15%. Ketika mencapai 15 menit maka peluang akan menjadi 50%, ketika sudah melewati 20 menit, maka peluang menjadi diatas 50%. Akan menjadi 100% saat pasca event, sangat tergantung dari strategi pasca nya bagaimana atau follow up,” terangnya.

Sekjen Perhimpunan WALI, Tri Raharjo sependapat dengan Nucky. Menurutnya, follow up sangatlah penting. "Karena beberapa franchisor mengumpulkan kembali calon franchisee yang sudah mengisi form dalam selisih biasanya satu hari setelah pameran," kata Chairman Tras N Co ini.

Beberapa kesimpulan dari sharing Perhimpunan WALI bagi para pemilik brand waralaba yang ingin mengikuti pameran waralaba ialah :

1. Persiapan tools kit yang informatif

2. SDM pameran yang paham produk knowledge bisnis dan perhitungan investasi dan komunikatif dalam menyampaikan informasi. Tentunya dengan pengetahuan yang sesuai untuk bisnis franchise dan pastikan dasar investasi usaha di kuasai beberapa SDM stand.

3. Promosi pra pameran melalui sosial media

4. Promosi di luar pameran sebelum pengunjung masuk pameran

5. Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi info booth

6. Persiapan booth yang mencerminkan citra perusahaan.

7. Contoh produk yang akan di jual.

8. Demo, sample produk menjadi cermin perusahaan.

9. Follow Up Database hasil pameran

10. Undang Ke kantor untuk penjelasan lanjutan.

11. Penyamaan visi dan misi calon franchisee dengan franchisor

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: