Starbucks Catatkan Kenaikan Laba Di Indonesia Sepanjang 2016

Starbucks Indonesia mengarungi perjalanan bisnis di tahun 2016 dengan catatan yang cukup gemilang. Bisnis yang membawa bendera perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) itu, membukukan kenaikan pendapatan yang juga berpengaruh terhadap laba perusahaan secara signiftikan.

Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Jumat (31/3) kemarin, MAPI menorehkan laba perusahaan yang tumbuh signifikan sebesar 82,09 persen dari sebelumnya Rp37,33 miliar menjadi Rp208,47 miliar. Praktis, hasil kenaikan laba ini merupakan implikasi dari pendapatan perusahaan yang tumbuh 9,26 persen menjadi Rp14,14 triliun dari sebelumnya Rp12,83 triliun.

Kendati begitu, kabar naiknya pendapatan Starbucks Indonesia ini juga linear dengan naiknya biaya beban perusahaan sepanjang tahun 2016. Dalam laporan yang sama, beban pokok penjualan dan beban turut naik sebesar 6,05 persen dari Rp6,83 triliun menjadi Rp7,27 triliun.

Selain itu, perusahaan yang membawa franchise asal Amerika Serikat ke Indonesia itu juga menanggung beban penjualan sebesar Rp5,03 triliun, atau naik 7,75 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp4,64 triliun. Kemudian, beban keuangan juga meningkat 4,97 persen dari Rp399,28 triliun menjadi Rp420,17 triliun.

Meski begitu, seiring naiknya perndapatan setiap tahunnya, aset MAP berhasil tumbuh 11,23 persen dari Rp9,48 triliun menjadi Rp10,68 triliun pada akhir tahun lalu. Head of Corporate Communication Mitra Adiperkasa, Fetty Kwartati menyebut, pihaknya telah merampungkan seluruh rangkaian agenda 2014 hingga 2016. Dengan pencapaian kinerja tahun lalu ini, MAPI terbilang lebih kuat dan berada dalam kondisi yang stabil.

"Perusahaan juga mencatatkan rekor penjualan yang sangat baik saat pembukaan gerai Zara yang pertama di Ho Chi Minh. Maka dari itu MAPI juga berencana untuk menambah jumlah gerai di Vietnam," terang Fetty dalam keterangan resmi.

Adapun, perusahaanyang membawa merek Starbucks Indonesia ini membukukan kinerja yang kurang baik pada tahun 2015. Laba perusahaan tahun 2015 turun 62 persen menjadi Rp30 miliar. Sementara, beban usaha yang berasal dari beban sewa gerai, beban gaji, tunjangan, beban penyusutan, dan administrasi kartu kredit. Ekspansi yang dilakukan perusahaan berupa perluasan area dan gerai baru, beban usaha perusahaan naik tujuh persen menjadi Rp5,3 triliun.

Seperti diketahui, PT Mitra Adiperkasa merupakan perusahaan ritel dan gaya hidup yang mengoperasikan 1.910 gerai ritel di 69 kota di Indonesia hingga Februari 2017. 

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: