Soroti Prospek Bisnis Waralaba Otomotif 2017! Coach Yusman Susanto : “Gunakan Strategi Marketing Online Dan Offline Yang Baik”

Seiring membludaknya jumlah kendaraan di Indonesia maka potensi mengembangkan bisnis waralaba otomotif baik dari segi maintance maupun pengadaan spare part semakin menggiurkan terlebih memasuki awal tahun 2017, dimana potensi bertambahnya jumlah kendaraan di jalan raya semakin besar tiap tahunnya. Momentum ini tentunya akan dimanfaatkan oleh pebisnis waralaba yang bergerak dibidang otomotif ini. Namun pertanyaannya, strategi apa yang harus dilakukan oleh para pebisnis guna meraup keuntungan yang potensial?

Senior Master Business Coach ActionCOACH Indonesia, Yusman Susanto mengemukakan bahwa pebisnis waralaba segmentasi otomotif harus bisa menjalankan tiga poin guna meraup prospek yang potensial. Tiga poin itu ialah pertama melakukan Strategi Edukasi & Komunikasi kepada pelanggan. Kemudian, lanjut Yusman, para pebisnis ini dituntut harus mengedukasi kepada target pelanggannya. “Apa nilai tambah atau lebih dan berbeda dibanding toko atau bengkel lainnya. Apa juga kemudahan-kemudahan yang ditawarkan jika berbelanja dengan mereka, apa jasa atau produk yang mempermudah mereka menyeslesaikan masalah seputar kenderaan mereka,” katanya kepada franchiseglobal.com.

Ketiga, lanjut Yusman, gunakan strategi komunikasi dengan strategi marketing offline maupun online. “Terutama online, karena banyak pengguna sosial media juga adalah pemilik kenderaan. Tetapi tidak semua pemilik kenderaan adalah pengguna aktif social media. Contoh pengusaha tingkat tertentu tidak aktif di social media dan hanya bisa dijangkau melalui cara-cara marketing berbentuk offline,” terangnya.

Strategi jemput bola pun dinilai Coach Yusman juga bisa efektif menggaet pasar. Menurutnya, strategi ini efektif manakala target pelanggan utamanya adalah tipe pelanggan yang ingin memiliki pelayanan “dijemput atau dilokasi langsung”.Maka, lanjut Yusman, bisnis tersebut pastinya disarankan memiliki jasa untuk melayani di lokasi pelanggan. “Saya sudah pernah merasakan jasa seperti ini ketika melakukan penggantian salah satu suku cadang mobil saya, dan saya menghargai jasa ini dengan membayar sedikit mahal,” ungkapnya.

Berbicara mengenai nilai investasi yang cukup tinggi untuk bisnis ini, Coach Yusman menilainya sebagai suatu hal yang lumrah dan bisa dilihat dari dua model kemitraan atau franchise yakni mitra sebagai investor dan mitra sebagai pelaksana.

Menurutnya, jika mitra bertindak sebagai investor maka maka sudah jelas keberhasilan bisnis tersebut sangat tergantung dengan strategi bisnis pemilik merek atau waralaba dalam mengedukasi dan mengkomunikasi jasa dan produk bisnsi tersebut. Beserta pengembangan produk dan jasa. “Dari pihak mitra yang melakukan investasi, sebelum melakukan kemitraan, perlu sangat jeli dalam melihat hasil bukti nyata keberhasilan si pemegang merek dalam mencetak mitra-mitra lainnya yang sudah berhasil maupun yang tidak berhasil,” tuturnya.

Namun, lanjutnya, jika sistem model waralaba atau kemitraan ini memakai model kedua, yaitu mitra sebagai pelaksana, maka keberhasilan sangat tergantung pada kedua belah pihak dalam melaksanakan strategi edukasi dan komunikasi ke target pasar “Artinya, pihak pemegang merek, mengembangkan produk dan jasa yang sesuai selera pasar dan pihak mitra sebagai pelaksana, menjalankan SOP bisnis 100 persen,” tuturnya.

Diakhir arahannya, Coach Yusman menilai besarnya jumlah kendaraan di Indonesia pastinya membuka peluang bisnis yang berhubungan dengan otomotif terutama dari sisi aksesoris dan begitu juga perawatan(maintainance) kenderaan.

Namun, apakah bisnis waralaba otomotif ini bisa maju? Coach Yusman menjawab relatif. Menurutnya, semua itu tergantung dari apa yang ditawarkan bisnis-bisnis ini. “Apakah bisnis model baru ini memiliki perbedaaan dan nilai tambah lebih dibanding dengan bengkel-bengkel tradisional, bengkel-bengkel ATPM, maupun toko-toko tradisional yang menjual aksesori kenderaan, yang sudah beroperasi bertahun-tahun,” tutupnya.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: