Satu Dekade Arfa Barbershop, Dari Scale Up Bisnis Hingga Rebranding Lebih Maskulin

Tahun 2017 menjadi tahun krusial bagi Arfa Barbershop selama menginjakan kakinya di industri barbershop nasional. Karena tepat pada tahun ini, satu dekade sudah bisnis pangkas rambut asal Yogyakarta itu melayani kaum adam untuk menaikan kadar ketampanannya.

Sudah tak terhitung berapa kepala yang sudah dilayani oleh Arfa Barbershop sejak awal kiprahnya pada 2007 silam. Pahit-getir pengalaman pun telah dirasakan oleh bisnis yang digawangi oleh pengusaha bernama Arief Fathoni tersebut. Dari membuka gerai perdana di Yogyakarta, Arief mampu memperkuat jaringan bisnis di kampung halamannya sendiri, hingga berekspansi ke luar daerah.

Lewat skema kerjasama franchise, torehan 70 outlet menjadi tinta emas bagi Arief bersama mitra selama satu dekade menukangi bisnis Arfa Barbershop. Namun sebagai dalang dari tumbuh kembang bisnis pangkas rambut besutannya, Arief memiliki ekspetasi tersendiri untuk meningkatkan brand image Arfa Barbershop lebih luas lagi.

Terlebih ia menilai dalam beberapa tahun terakhir percaturan industri franchise barbershop nasional sudah kian sengit. Hal ini terlihat dari makin maraknya brand-brand barbershop yang menawarkan fasilitas serupa dengan nuansa kekinian. Kondisi ini yang menjadi perhatian Arief untuk memposisikan brand Arfa Barbershop sebagai pemain kawakan bisnis barbershop Indonesia.

Untuk itu dalam momentum satu dekade usia Arfa Barbershop, pengusaha nyentrik ini mengambil langkah rebranding dan mengubah sebagian besar lini bisnis Arfa mulai dari; logo, desain interior dan sistem internal dengan konsep terbaru. Menurutnya, ia tidak hanya sekadar mengganti logo saja, momentum rebranding ini juga membawa visi-misi baru pada Arfa Barbershop untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

“Slogan kami juga berubah, sekarang kami mengusung ‘Trully Manly’ yang artinya lelaki sejati. Lelaki sejati di sini bukan berarti harus image tatoan, punya kumis, atau body six pack saja. Tapi bagaimana bisa menonjolkan sosok yang benar-benar dewasa, punya kepedulian dan pendirian,” terang Arief kepada FranchiseGlobal.com.

Lebih lanjut, langkah awal rebranding ini telah ditandai dari perubahan logo Arfa Barbershop dengan logo teranyar mereka. Hal ini sempat menjadi perhatian netizen di sosial media pribadi milik Arief Fathoni, saat memproklamirkan perubahan logo Arfa. Bahkan Arief mengajak serta rekan-rekan di akun facebook miliknya untuk ambil bagian dalam pemilihan logo Arfa melalui skema voting.

“Kami harus mempunyai sesuatu ciri khas yang membuat konsumen top mind-nya ke Arfa. Makanya desain kami pikirkan begitu matang saat transformasi logo baru ini. Namun yang pasti bukan sekadar bungkusnya saja, tapi misi baru untuk pelayanan baru terhadap pelanggan Arfa,” tandasnya.

Ia pun tak menampik dalam proses rebranding ini akan ada seleksi alam di internal bisnisnya. Menuruntya, hal ini juga menjadi semacam challenge bagi mitra-mitra, stakeholder dan pilot (barberman) Arfa Barbershop agar turut serta dalam proses scale up bisnis serta peningkatan mutu pelayanan kepada para pelanggan.

"Dampaknya bisa berpengaruh sampai 20% dari Arfa yang sekarang. Karena perlu banyak yang dikomunikasikan kepada mitra, mulai dari agreement, penggajian, bahkan sistem bagi hasil akan diubah dengan cara yang lebih Islami. Tapi ini menjadi bagian dari resiko yang kami ambil untuk Arfa lompat kelas ke  arah yang lebih baik lagi," tutupnya

Arfa Barbershop

  • Company: -
  • Country: ID
  • Since: 2007
  • Outlet: -
  • BEP: -
  • Franchise Fee: -
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about Arfa Barbershop , request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: