Membangun Bisnis Travel yang Sustainable Lewat Digital Marketing Strategy

Baca juga : Menerka Peluang Bisnis Travel Dari Masa ke Masa

Geliat industi travel di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukan tren yang cukup menggembirakan. Bagaimana tidak, animo masyarakat untuk berpergian terutama ke beberapa destinasi wisata favorit terus meningkat setiap tahunnya. Apalagi pemerintah juga gencar membangun infrastruktur jalan, transportasi hingga bandara di berbagai daerah di Indonesia.

Tak salah jika gayung ini pun bersambut dengan bersiapnya para pelaku bisnis travel untuk menjaring banyak konsumen. Jika mau dihitung, ada puluhan ribu pengusaha yang bergelut di industri perjalanan ini. Mayoritas adalah agent travel yang lahirkan oleh brand travel sebagai induk bisnis.

Namun dari berhamparnya agen travel di Indonesia, hanya segelintir saja yang mampu tumbuh berkembang dan eksis hingga bertahun-tahun. Tentu mereka yang dapat bertahan dari ketatnya persaingan di bisnis perjalanan nasional, bisa dikatakan sebagai bisnis sustainable. Apalagi jika bisnis tersebut mampu bertumbuh dan menelurkan banyak cabang dan mitra di berbagai wilayah.

Saya kira bisnis yang sustainable itu berbicara tergantung siapa pelakunya. Hal ini sangat penting, karena perubahan era digital saat ini sangat berdampak pada semua lini industri, terutama di sektor bisnis travel. Sebagai contoh, untuk mengetahui harga tiket pesawat, tempat wisata, dan akomodasi sudah dapat diakses dengan mudah di internet. Jika sudah seperti ini,  mau tidak mau para pebisnis harus mengubah polarisasi mereka yang lebih ke arah digital mindset.

Misalnya dengan menerapkan digital marketing strategy dalam setiap program yang akan dijalankan. Karena kalo tidak bisa pengusaha tersebut bisa terkena imbas ditinggalkan para konsumen yang rata-rata sudah melek digital. Pendekatan yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha travel dalam menerapkan digital marketing strategi meliputi;

  1. Membangun website berbasis e-commerce, layaknya situs jual-beli online yang dapat mengakses informasi sekaligus bertransaksi di tempat.
  2. Website bisa meng-grab database pengunjung dan pelanggan. Hal ini dilakukan agar brand tersebut bisa menjaring customer baru melalui website.
  3. Produk-produk travel  bisa dijual secara online dan realtime melalui website. Jika belum bisa, maka pebisnis perlu mentransformasikan (rebuild) website yang lebih informatif, menjual berbasis database, mobile friendly, SEO friendly (optimalisasi mesin pencari), dan memudahkan customer untuk mengakses sekaligus bertransaksi. Kemudian ditambah juga dikoneksikan dengan mitra pembayaran (channel payment).


Disamping itu,  strategi marketing itu bisa dilakukan karena pergeseran market yang lebih ke digital. Contohnya tim promosi atau marketing bisa dibagi menjadi dua, divisi online dan divisi offline. Divisi offline bisa mengikuti pameran-pameran skala pariwisata, itu jadi target market yang jelas. Lalu grab database yang dimiliki untuk dikonversi menjadi pelanggan dan data pelanggan yang sudah berjalan bisa dioptimalkan agar bisa menjadi loyal customer.

Kemudian untuk divisi online bisa gencar dalam branding activity di sosial media. SEO juga patut dilakukan, kuasai kata kunci dengan riset sesuai target market yang dituju, misal ingin menggarap segmen khusus umrah dan haji maka perlu riset di Google Adword kata kunci apa saja yang sering dicari oleh masyarakat.

Kemudian tidak lupa bila berbicara mengenai bisnis travel yang digital mindset adalah unsur teknologi. Hal ini mutlak disediakan, agar dapat memudahkan customer dalam melakukan transaksi, tentu muaranya agar timbul omzet dan profit. Kekuatan teknologi yang connectiong dengan maskapai penerbangan, hotel dan tempat-tempat wisata favorit masyarakat.

Beberapa point diatas yang telah dibahas menjadi kunci sebuah bisnis travel bila ingin tetap eksis dan sustainable. Karena kedepan semua transaksi akan terjadi by komputer by smartphone.

Tri Raharjo (CEO & Founder PlasaFranchise.com)

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: