Melirik Peluang Bisnis Klinik Sunat Rumah Sunat dr.Mahdian
Prospek bisnis klinik sunat selalu cemerlang sepanjang masa. Hal ini lantaran populasi manusia kian bertambah setiap detiknya, dan sunat sudah menjadi sebuah ritual penting bagi seorang laki- laki.
Tak ayal jika sejak berdiri di tahun 2006, waralaba klinik sunat, Rumah Sunat dr. Mahdian kini telah memiliki outlet dengan jumlah 37 cabang yang tersebar di Medan, Batam, Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Purwokerto, Makassar, Samarinda, Balikpapan dengan total 17 ribu pasien yang telah ditangani klinik ini setiap tahunnya.
“Oleh karenanya, kami mencoba untuk mempermudah atau mempercepat pertumbuhan cabang Rumah Sunatan. Adapun cara kami memberi kemudahan diawal kita mengajak para investor untuk membuka franchise dengan membangun kliknik baru, jadi kita membangun dari startup, perizinan, pemilihan lokasi sebagai pola yang pertama,” ungkap Zainal Abdi, General Manager Rumah Sunat dr. Mahdian.
Pola yang kedua untuk mempercepat pengembangan, pihaknya juga turut merangkul para pemilik klinik yang sudah berjalan (existing klinik) untuk mengembangkan sunat. “Yang kita kerjasamakan hanya sebatas layanan sunat. Kita akan support mulai dari training dokter, training perawat sehingga memiliki kemampuan seperti di rumah sunatan. Kemudian kita support berbasis aplikasi yang competible dengan website. Sehingga investor dapat melihat perkembangan kliniknya setiap saat,” tambahnya.
Terkait dengan kebutuhan logistik, pemilik klinik tidak perlu gusar lagi lantaran kekurangan logistik atau alat sunat yang kurang. Pasalnya, dalam program yang tersedia di aplikasi pemilik klinik dapat terlebih dahulu mengecek berapa jumlah pasien dan kesedian alat. “Kalau kurang kita akan langsung drop lagi, dan tidak perlu membayar lagi karena biaya akan dibebankan kepada pasien, itulah kemudahan yang kita berikan,” tuturnya.
Zainal mengungkapkan keuntungan lainnya jika sebuah klinik bekerjasama dengan Rumah Sunat dr. Mahdian bahawa mereka tidak perlu takut dengan berkurangnya pasien lantaran Rumah Sunat dr Mahdian telah meiliki standarisasi yang berkredibiltas baik dari pengadaan logistik, tenaga profesional dibidangnya dan pelayanan sunat yang aman serta nyaman. “Jadi mari sama- sama kita serius untuk mengembangkan rumah sunat karena pangsa pasar kita cukup besar, sekitar 2 juta jiwa pertahun membutuhkan sunat, sedangkan kita baru menangani 17 ribu, banyak sekali yang bisa kita grab,” ungkapnya.
Menggadang- gadang metode Mahdian Clamp, dimana menyediakan alat khitan sekali pakai. Dengan alat ini, menyunat tak lagi menyertakan proses menjahit atau perban alat kelamin. Risiko pada pasien pun berkurang dan bisa langsung beraktivitas setelah disunat.
“Teknologi sunat menggunakan metode clamp sesuai dengan nama pendiri dr mahdian SpBS yang kita produksi dalam negeri. Clamp itu tidak hanya kita gunakan sendiri tapi juga bisa digunakan oleh klinik- klinik lain. Apapun kliniknya jika membutuhkan, nanti ada perusahaan khusus yang dapat mendistribusikan clamp,” ungkapnya.
Untuk investasi waralaba klinik sunat, Zainal menyebutkan jika nominal bermulai dari 60 juta untuk paket gold. Adapun harga ini ditawarkan bagi klnik yang sudah beroperasi, dan fasilitas yang akan diberikan adalah support kelengkapan aplikasi, sistem logistik.“Kita monitor perkembangan klinik tersebut, kemudian set up ruang tindakan dengan standarisasi rumah sunatan,” ujarnya.
Selanjutnya adalah tipe diamond seharga Rp550 juta dimana tipe ini cocok dimiliki oleh investor yang sama sekali belum memiliki klinik. Sehingga pihak rumah sunatan akan membantu membangun klinik dari awal mulai dari perizinan hingga bisa menerima pasien dengan. “Kita set up menjadi klinik Rumah Sunat dr Mahdian dengan layanan sunat anak- anak, bayi hingga dewasa,”tuturnya.
Harapannya sunat dengan metedologi medis Mahdian Clamp ini bisa digunakan di seluruh indonesia, “Kita selalu mengedukasi sunat untuk kesehatan. Dan kedepannya target pengembangan hingga tahun 2020, Rumah Sunat dr. Mahdian ini sudah memiliki lebih dari 300 waralaba klinik sunat baik sistem kerjasama maupun membangun klinik dari awal,” tutupnya.
