Kemitraan Organic Fried Chicken Ini, Targetkan Buka 300 Outlet Hingga Akhir Tahun
Bisnis fried chicken memang tidak pernah surut diterpa zaman sejak pertama kali diperkenalkan oleh brand asal negeri paman sam pada medio 90an. Hingga kini, bukan hanya brand asal Amerika Serikat saja yang menggapai sukses menjajakan menu kuliner ayam goreng krispi di bumi pertiwi, tapi melimpah ruah juga pemain lokal yang bergelimang keuntungan berkat terjun serta di bisnis fried chicken.
Salah satunya adalah Kemitraan O’Chicken yang baru mengawali kiprahnya pada medio 2014. Bisnis yang digawangi oleh Redia Frisna Rista Tambunan ini, sedikit berbeda dengan brand fried chicken yang beredar di pasaran. Sesuai dengan namanya yang merupakan akronim dari Organic Fried Chicken, O’Chicken menggunakan bahan baku ayam potong organik pada setiap produk yang dijajakannya.
Redia menjelaskan, ayam organik ini adalah ayam hasil budidaya secara alami dan natural mulai dari penetasan hingga ayam tersebut disembelih. “Organik itu maksudnya selama dibudidaya tidak diberikan makanan kimia dari pabrik, lalu minumnya kami jaga dan kami beri jamu herbal, kemudian ayamnya tidak disuntik hormon pembesar, tidak disuntik antibiotic jadi semuanya natural dan organik,” terang Redia kepada FranchiseGlobal.com.
Lebih lanjut, selain dibudidaya secara organik di peternakan milik sendiri di wilayah Purwakarta, Redia bersama Suami juga memiliki RPH (Rumah Pemotongan Hewan) yang dilakukan secara manual dan sesuai syariat Islam.
“Sehingga insya Allah ayam yang kami jual aman dikonsumsi oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua. Karena terkadang ayam yang dibudidaya di pasaran disuntik dengan hormone penumbuh, sehingga ada beberapa orang yang alergi sehabis mengonsumsi ayam tersebut,” tambahnya.
Masyarakat pun menyambut positif dengan kehadiran O’Chicken yang menawarkan produk olahan ayam organiknya. Tak salah hingga Februari 2017, tercatat sudah lebih dari 80 outlet O’Chicken beroperasi di sejumlah kota mulai dari Jabodetabek, Banten, Palembang, Padang dan Riau. Mantan pegawai PT Freeport Indonesia ini mengakui, jika sambutan terbesar dari pelanggannya datang dari wilayah Sumatra.
“Khusus di Sumatra, ternyata kesadaran mengonsumsi makanan organik itu tinggi. Apalagi mereka (warga Sumatra) itu ternyata hobi makan, jadi kebanyakan wisata mereka itu ke restoran, berbeda dengan Jawa yang lebih banyak wisata hiburan. Peluang itulah yang kami ambil pangsa pasarnya,” tuturnya.
Targetkan 300 Outlet
Tidak puas sampai disitu, dalam waktu dekat, O’Chicken akan kembali menambah armada teranyarnya di wilayah Jawa Barat. Tidak tanggung-tanggung, 10 outlet langsung diresmikan serentak di kota Bandung, Kuningan dan Tasikmalaya. “Planning saya tahun ini akan membulatkan menjadi total 300 outlet. Tapi ini juga kondisional jika ada kendala-kendala di lapangan seperti apa. Bulan lalu saja, kami launching delapan outlet langsung di Priuk, Jakarta Utara,” jelasnya.
Jika anda berminat, kemitraan O’Chicken menawarkan peluang bisnis kepada calon mitra yang tergiur untuk terjun di bisnis fried chicken. O’Chicken menyediakan paket kerjasama mulai dari investasi Rp70 juta, berupa konsep take away, lalu investasi Rp140 juta dan Rp190 juta untuk paket mini resto, hingga yang terbesar Rp300 juta untuk konsep full resto. Biaya tersebut diluar sewa tempat dan sudah termasuk pelaratan lengkap, bahan baku awal hingga pelatihan dan support pegawai gratis selama tiga tahun.
Klik Kemitraan O'Chicken untuk informasi franchise, waralaba, lokasi, investasi dan info lengkap lainnya.
