Keluar Dari Comfort Zone, Wanita Cantik Ini Sukses Bersama SANGRAI PELOPOR PUYUH

Jangan takut mencoba dan segera keluar dari Comfort Zone! Kiranya ini yang menjadi semangat dari salah satu mitra SANGRAI PELOPOR PUYUH yang sukses menjalankan bisnis waralaba kuliner segmentasi daging puyuh ini. Biasanya, sosok sukses menjalankan bisnis kuliner berasal dari kalangan Adam atau laki-laki. Namun siapa sangka, bisnis kuliner SANGRAI PELOPOR PUYUH kali ini berasal dari kalangan Hawa atau perempuan. Alhasil, wanita di zaman sekarang ini mampu menjawab berbagai tantangan zaman hingga masuk ke dunia bisnis.

Namanya ialah Cindy Madison. Wanita cantik kelahiran Bogor 14 Mei 1984 ini awalnya tidak terpikirkan menjadi seorang pebisnis kuliner yang sukses. Hal ini bisa dimaklumi karena dirinya tidak ada bakat dan pengalaman sama sekali dalam hal mengolah makanan menjadi sajian kuliner yang siap santap. “Pengalaman saya justru besar bekerja di bidang kantoran khususnya yang menangani bidang bahan bangunan,” katanya kepada franchise global.com.

Namun berkat keinginan yang kuat dari dalam dirinya serta berani menambil risiko akhirnya dirinya pun mencoba berbisnis kuliner. Tapi lagi-lagi dibuatnya bingung khususnya bisnis kuliner apa yang cocok dengannya dan yang belum pernah ada sebelumnya. Beruntung waktu itu Cindy melihat adanya warung SANGRAI PELOPOR PUYUH di suatu daerah dan akhirnya dirinya pun tertarik menjalankan bisnisnya. “Saya nilai konsep SANGRAI PELOPOR PUYUH terbilang unik. Saat ini banyak bisnis kuliner ayam dan bebek, tapi jarang yang daging puyuh. Saya sih lihatnya SANGRAI PUYUH sebagai pioneernya,” ucapnya.

Alhasil, Cindy bersama kawannya berhasil membuka gerai SANGRAI PELOPOR PUYUH di Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading pada 2014 lalu. Konsep SANGRAI PELOPOR PUYUH yang diambilnya bersama kawan-kawannya berkonsep food court. Dan ternyata terbukti, ketika membuka di Kelapa Gading bisnisnya kebanjiran konsumen.

Karena terus kebanjiran konsumen, membuat bisnisnya pun semakin meraup pundi-pundi keuntungan yang besar. Cindy menuturkan bahwa dalam sehari jika saat weekend atau liburan sekolah bisa meraup omset per harinya 10-12 juta rupiah. “Kalau hari biasa bisa setengahnya,” terangnya.

Dengan hasil itu, BEP yang didapatkannya pun terbilang singkat yakni hanya 8 bulan. Hal ini jelas diluar ekspektasi perkiraannya. “Benar-benar diluar dugaan saya bisa BEP lebih cepat. Tadinya berpikir 1 hingga 1,5 tahun baru BEP ternyata 8 bulan sudah BEP,” ucapnya.

Ingin melebarkan sayapnya lagi, Cindy pun berniat membuka lagi SANGRAI PELOPOR PUYUH di Botani Square Bogor pada 09 Desember 2016 mendatang. Kali ini, Cindy memilih kembali konsep food court untuk pembukaan di Botani Square. “Disana saya berdua dengan saudara saya. Kenapa memilih SANGRAI PUYUH lagi karena bisnis ini dikelola oleh tim manajemen yang solid dan helpfully. Sampai ke promosi pun ditangani oleh manajemen,” tuturnya.

Di akhir obrolannya, Cindy menilai sudah saatnya setiap orang untuk memulai bisnisnya dan keluar dari comfort zone. Apa yang diutarakan oleh Cindy memang ada benarnya, sebab ada peribahasa yang mengungkapkan bahwa “Comfort Zone is a Dangerous Zone.” Tentunya apa yang telah dipraktikan Cindy bersama SANGRAI PELOPOR PUYUH patut diacungi dua jempol. Kini, Cindy bersama SANGRAI PELOPOR PUYUH siap menembus Bogor, kota yang dijuluki sebagai kota hujan Indonesia. 

Klik Warung Sangrai  untuk informasi franchise, investasi, paket kemitraan, BEP dan info lengkap lainnya.

Sangrai Pelopor Puyuh

  • Company: -
  • Country: ID
  • Since: -
  • Outlet: -
  • BEP: -
  • Franchise Fee: -
  • Royalty: -
  • Others: -

Request Information

To learn more about Sangrai Pelopor Puyuh, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: