Jumlah Sepeda Motor Diproyeksikan Meningkat! Royandi Yunus: “Bisnis Waralaba Otomotif Akan Terdorong Maju”

Namun terdapat kendala yakni masih terbatasnya jumlah bengkel yang siap menangani kendaraan. Dengan keterbatasan jumlah dari bengkel-bengkel resmi dari para dealer kendaraan, tentunya akan membuat antrian yang panjang di bengkel-bengkel resmi tersebut. Artinya harus ada penyeimbang antara jumlah kendaraan yang beredar dengan jumlah bengkel atau bisnis yang bersegmentasi otomotif. Hal inilah yang disoroti oleh pengamat senior waralaba dari IFBM (International Franchise Business Management), Royandi Yunus.

Royandi menilai, khusus peningkatan automotif roda dua (sepeda motor) pada tahun 2016, sebenarnya dibandingkan dengan data tahun 2015 mengalami sedikit penurunan penjualan sekitar 13% untuk total 11 bulan pertama yang sama. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena regulasi OJK yang menaikan nilai Down Payment untuk memiliki motor hingga empat kali lipat, walaupun kemudian direvisi kembali. “Revisi ini akan memberikan dampak positif yang besar untuk penjualan motor di tahun 2017. Perkiraan akan meningkatnya jumlah kendaraan, tentunya bisnis automotif ini akan terdorong maju, khususnya untuk bisnis yang berorientasi pada penanganan kendaraan roda dua,” katanya kepada FranchiseGlobal.com.

Namun, Royandi mengimbau kepada semua pihak terkait agar di tahun 2017 sejumlah bisnis bersegmentasi otomotif ini bisa mendapat kepercayaan dari para dealer kendaraan sebagai bengkel resmi suatu brand atau beberapa brand tertentu, maka akan sama panennya dengan pertumbuhan jumlah kendaraan.

Umumnya, kata Royandi, para pemilik kendaraan jarang kembali ke bengkel resmi karena perbedaan harga yang cukup menyolok dengan bengkel-bengkel umum. Maka dari itu, Royandi menilai perebutan pasar ini perlu dipersiapkan secara tepat. “Apa yang dilirik oleh konsumen dari bisnis yang bersegmentasi automotif ini biasanya adalah kemampuan teknisi yang baik,” ujarnya.  

Oleh sebab itu, kata Royandi, pelatihan dan pendidikan teknisi terkait perlu diperhatikan agar bisa mencetak teknisi yang berkualitas baik. Dalam franchising, lanjutnya, bisnis bersegmentasi automotif ini biasanya masalah pendidikan dan pelatihan sangatlah diperhatikan. “Jadi bila memang tertarik pada bisnis tersebut, janganlah membangun bisnis sendiri, tapi akan lebih menguntungkan bila melamar menjadi Franchisee,” tuturnya.

Terkait adanya wacana bahwa banyak pemilik kendaraan yang tidak mempunyai waktu cukup untuk datang ke bengkel sehingga dibutuhkan suatu layanan panggilan ke rumah, Royandi menilai hal tersebut sangat jarang terjadi. “Biasanya mereka menuju ke gerai bisnis tersebut umumnya adalah pada saat berangkat kerja atau saat pulang kerja. Bila menilai keadaan tersebut, maka bila lokasi gerai lebih dekat dengan perumahan, maka sangat dimungkinkan untuk meraup pelanggan lebih banyak dari lokasi lainnya. Tetapi tentunya kelengkapan produk juga menjadi sebuah syarat yang perlu dipenuhi,” ucapnya.

Besar kecilnya nilai investasi pun dinilai pengamat IFBM ini bukan sebuah kendala dalam menjalankan bisnis, kecuali bila modal yang dimiliki tidak memadai. Menurutnya, bila bicara nilai investasi, maka padanannya adalah dijawab dengan lamanya kembali modal alias payback period atau Break Even Point Investment (BEP). “Untuk itu, Franchisor tentunya perlu memonitor pencapaian sales dan pengeluaran biaya operasional dari para Franchisee atau mitra-mitra usahanya, apakah sesuai dengan perencanaan yang dibuat bersama berdasarkan pengalaman sukses Franchisor. Salah satu kunci keberhasilan bagi para Franchisee adalah kelayakan lokasi usaha yang disetujui oleh Franchisor  serta ketaatan Franchisee dalam mengikuti prosedur operasi yang telah disusun oleh Franchisor,” tutupnya.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: