Gagal Jadi Franchisee, Pengusaha Kuliner Ini Sukses Jadi Franchisor Resto Korea

Tidak mudah bagi seseorang untuk bangkit kembali usai jatuh dalam usahanya membangun sebuah bisnis. Umumnya mereka yang berhasil bangkit, mampu menata kembali bisnisnya dan berhasil mencapai kesuksesan yang sebelumnya gagal diraih.

Terlebih bagi pengusaha-pengusaha bermental baja, tak terhitung berapa kali kegagalan yang pernah ditemui, baginya mencapai keberhasilan dalam berbisnis adalah mengecap semua pahit manis dalam merintis usaha demi sebuah pengalaman yang tak ternilai dengan uang.

Kondisi ini pun yang pernah dirasakan oleh Albert Sentosa—pengusaha kuliner yang menjalankan bisnis resto Korea dengan brand Samwon House. Di tangan Albert, Samwon House dirintis dari 0 bermodalkan kegemarannya menyantap hidangan Korea saat menimba ilmu di luar negeri. Kendati begitu, ia tak main-main dalam mengembangkan bisnis kuliner miliknya demi bisa sukses meniti karier di jalur perniagaan.

Memulai Kiprah Menjadi Franchisee

Kegagalan demi pun sudah akrab menemaninya dalam perjalanannya menjadi seorang pengusaha. Bahkan jauh sebelum menjadi nahkoda Samwon House, usai menimba ilmu di Australia dan memilih kembali ke tanah air, Albert sempat menjajal menjadi seorang pengusaha franchise dengan menjadi franchisee sebuah brand aksesoris mobil.

Berharap bisa mencicipi kesuksesan dengan membeli franchise aksesoris jok mobil, tak dinyana dirinya mengalami kebuntuan di tengah-tengah perjalanan mengelola bisnis franchise otomotifnya ini. Masih berumur jagung, Albert memutuskan untuk menghentikan bisnis jok mobilnya seraya mencari celah rezeki baru di bidang bisnis yang lain.

Untuk itu baru pada medio 2010, Albert secara resmi membidani lahirnya Samwon House dan mengoperasikan outlet perdananya di pusat perbelanjaan Setia Budi One, Jakarta Pusat. Walau menyajikan hidangan Korea yang belum familiar di lidah masyarakat Indonesia, menurut Albert pada saat itu ia hampir tidak ada tantangan berarti dalam mengenalkan produknya kepada pelanggan.

“Kebetulan memang pada saat itu sedang hits demam Korea, jadi bagi beberapa orang sudah mengenal makanan Korea. Terlebih lokasi kami di Kuningan City yang dekat dengan area perkantoran, jadi banyak yang berkunjung ke resto kami sudah tau mau memesan yang mana,” ujar pria lulusan perguruan tinggi di Australia itu.

Lebih lanjut, melihat antusiasme masyarakat Jakarta yang begitu positif dengan kehadiran resto Samwon House, Albert memutuskan untuk menelurkan cabang kedua di Puri Indah Mall. Sedikit berbeda dengan outlet pendahulunya, ia mengusung konsep baru yaitu berupa resto yang lebih minimalis baik dari sisi outlet maupun menu-menu yang disuguhkan.

“Cabang kedua kami Samwon tipe express, karena saya melihat tidak semua masyarakat bisa menjangkau Samwon House yang harganya cukup mahal. Jadi singkatnya saya buat yang versi murahnya. Tujuannya tentu supaya semua orang bisa cobain dan bisa mencicipi makanan Korea Samwon,” tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, Albert menilai bisnisnya bisa makin berkembang dengan menerapkan konsep franchise. Alhasil pada 2012 ia sudah menawarkan peluang kerjasama waralaba kepada mitra-mitra yang berminat. Seiring berjalannya waktu, gerai-gerai Samwon mulai bertumbuh tidak hanya di Jakarta, tapi juga menular ke daerah lain seperti Surabaya, Jambi, Lampung, Palembang, Bengkulu, dan Medan. Kini total sudah 14 outlet Samwon House yang beroperasi, dan sebagian besarnya dimiliki oleh mitra atau franchisee.

Ayah Menjadi Mentor Bisnis

Diakui oleh Albert, sang Ayahanda menjadi inspirasinya dalam menjalani seorang pengusaha dan menekuni bisnis kuliner. Dibesarkan dari keluarga yang memiliki latar belakang pebisnis, semakin memantapkan Albert untuk memilih jalur perniagaan setelah 10 tahun menimba ilmu di Australia. Selain itu, ia juga memegang teguh tiga hal dalam prinsipnya menjalani sebuah bisnis. Tiga hal itu ialah Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab.

Menurutnya jika seseorang punya tiga prinsip tersebut, dimanapun orang itu berada baik bekerja maupun menggeluti usaha, niscaya kesuksesan bisa menjadi garis finis yang bisa dicapai oleh orang tersebut.

Image franchise di Indonesia itu seperti di luar negeri, di sana bisnis franchise itu ada sisi trust yang sangat besar. Masih banyak orang yang ragu untuk berinvestasi di industri franchise karena ketakutan mendasar seperti takut ditipu, atau tidak untung dan semacamnya. Itu menjadi tugas kita bersama agar bisa perbaiki image franchise di Indonesia bisa positif, dan orang berani untuk berbisnis dan berinvestasi di industri ini,” kiatnya.

SamWon House

  • Company: CV Berkat Anugrah Sentosa
  • Country: ID
  • Since: 2010
  • Outlet: 10
  • BEP: Antara 8 – 18 bulan
  • Franchise Fee: Start from Rp. 150.000.000
  • Royalty: 5% dari total revenue/bulan
  • Others: 0

Request Information

To learn more about SamWon House, request information today!

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: