Berawal Dari Bazar Makanan, Master Squid Tumbuh Subur Di Bisnis Taiwan Street Food
Tren Taiwan Street Food tidak hanya dikenal di negara asalnya saja. Gencarnya arus informasi melalui media internet, turut menyuburkan tumbuh kembang bisnis kedai makanan pinggir jalan ini. Tengok saja daftar pencarian dengan keyword ‘street food’ di situs berbagi video Youtube, tidak sedikit konten video yang menyajikan pilihan Taiwan Street Food yang siap menggugah selera para pengunjung Youtube.
Tak salah konsep Taiwan street food ini banyak diadopsi oleh beberapa negara termasuk Indonesia, dengan menduplikasi tren jajanan pinggir jalan ini masuk ke pasar Indonesia. Salah satu pemain yang terinspirasi dari konsep kedai makanan pinggir jalan di Taiwan adalah Master Squid. Bisnis yang menyuguhkan jajanan seafood goreng krispi ini, pertama kali masuk ke pasar Indonesia pada medio 2015 yang lalu.
Master Squid menjadi pembeda dari bisnis taiwan snack pada umumnya yang menyajikan jajanan berbahan dasar ayam goreng. Beberapa merek yang sudah hadir di Indonesia yang menyematkan nama khas chinese, memang menyediakan menu jajanan berbahan dasar ayam. Lain hal dengan Master Squid yang memiliki spesialisasi taiwan snack berbahan dasar cumi goreng tepung krispi.
Kecintaan Juwita dan Rendy Sugiarto, sang pemilik Master Squid terhadap panganan seafood, membuat dua sejoli ini menuangkan inovasi bisnis ini kedalam bisnisnya. Terlebih menurutnya, awal ide mendirikan bisnis Master Squid ini ketika keduanya tengah berlibur ke negara Taiwan.
“Kami berlibur sambil berwisata kuliner gitu. Disana banyak kedai-kedai pinggir jalan yang menyajikan snack khas Taiwan. Ya, akhirnya kami ketemu jajanan Taiwan street food yang cukup terkenal di sana. Akhirnya, kami tertarik untuk bawa ke Indonesia dan kami eksplor untuk bikin produk jajanan ini,” terang Juwita kepada FranchiseGlobal.com.
Lebih lanjut, usai dari negara pecahan Tiongkok tersebut, Juwita dan Rendy mulai mencari formula yang pas untuk meracik produk Taiwan Snack berbahan dasar cumi-cumi ini. Butuh waktu sekitar 2 sampai 3 bulan untuk menemukan formula yang pas pada produk ala-ala Taiwan Street Food-nya ini.
“Setelah itu kami ikut ajang food fest dan bazar makanan yang dulu sempat happening di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Ini juga sebagai sarana test market kami kepada masyarakat, malah kami cukup sureprised juga ternyata banyak yang suka dengan produk kami. Sampai ada yang menanyakan gerai kami dimana, padahal kami baru pada pameran itu memulai,” selorohnya.
Tidak hanya itu, bahkan lewat ajang food fest tersebut, Master Squid berhasil menggaer mitra dan membuka gerai pertama mereka di Cirebon, Jawa Barat. Baru pada awal 2016, Juwita bersama Rendy membuka gerai sendiri di pusat perbelanjaan Mall Ciputra Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Taiwan Street Food tumbuh berkembang dengan menelurkan banyak cabang. Tidak hanya milik sendiri, Master Squid juga menumbuhkan gerai milik mitra di berbagai daerah. “Total kami sudah membuka delapan outlet. Lima milik mitra tiga punya kami sendiri. Kami targetkan hingga akhir tahun kami sudah punya total 10 outlet,” pungkasnya.
Bila anda berminat, Master Squid dibanderol investasi yang berkisar Rp100 juta sampai Rp200 juta. Investasi tersebut sudah termasuk franchise fee selama lima tahun, perlatan memasak, chiller dan stok awal sebanyak 100 porsi.
