Begini Langkah Sukses Membangun Bisnis Kuliner dan Waralaba

Cara berbisnis sukses seperti yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha besar, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak fase yang perlu dilewati oleh seorang pengusaha agar bisnis yang dijalankan bisa berkibar hingga puncak kesuksesan. Mulai dari awal merintis usaha, membangun brand, jatuh-bangun menjalankan roda bisnis, hingga menemui kendala di tengah jalan dan resiko bangkrut, tentu sudah menjadi santapan sehari-hari para pengusaha.

Tak heran bagi mereka yang bisa lolos dan melewati fase perjuangan diatas, kesuksesan adalah sebuah ganjaran yang layak didapatkan oleh sang pengusaha tersebut. Jejak sang pengusaha ini pun sudah tentu menjadi inspirasi bagi para pengusaha lain, atau calon wirausahaan yang turut ingin berkiprah di jalur perniagaan. Sehingga banyak dari mereka yang sudah moncer membangun sebuah bisnis, ingin menularkan kesuksesan tersebut kepada para pengusaha yang lain.

Lalu bagaimana cara berbisnis agar seorang pengusaha bisa sukses dalam merintis sebuah usaha? Dalam sebuah program talkshow yang bertajuk “Langkah Sukses Membangun Bisnis Kuliner dan Waralaba”. Dijabarkan secara detail bagaimana membangun bisnis kuliner dan mengembangkan lebih luas lagi usahanya menggunakan sistem kemitraan dan waralaba. Program edukasi bisnis ini diselenggarakan pada hari Selasa, 18 April 2017 di Phoenam Coffee Shop, Jakarta Pusat.

Melalui sambungan telepon, Iim Rusyami selaku moderator program The Business Breakfast Talk, menjelaskan apa saja yang menjadi topik perbincangan selama jalannya acara. Menurut Co-Founder Startup UKMarket.co.id ini, ada empat narasumber yang hadir dengan latar belakang pengusaha dan pakar yang ahli di bidangnya masing-masing.

Diantara mereka ada Ahmad Baidillah Barra (Direktur TDA), lalu Mas Mono (owner Ayam Bakar Mas Mono), kemudian Tri Raharjo (Sekjend Wali) dan terakhir Sandiaga Uno (tokoh pengusahan Nasional).

“Kalau peserta berasal dari kalangan pebisnis UKM. Mereka rata-rata bertanya bagaimana membangun bisnis yang bisa sustainable. Karena ada yang menjalankan bisnis belum apa-apa sudah tutup. Untuk itu para narsum membagikan langkah-langkahnya berdasarkan pengalaman mereka,” ujar Iim kepada FranchiseGlobal.com.

Diantara narsum yang hadir ada Ahmad Baidillah Barra, CEO Kampoeng Cheng Ho yang merupakan destinasi wisata dan resto. Pria yang akrab disapa dengan Barra itu juga dikenal sebagai Direktur Komunitas Tangan Di Atas (TDA), sebuah komunitas jaringan pebisnis dan ukm terbesar di Indonesia.

Melalui pengalamannya menekuni bisnis minuman susu segar olahan dengan merek Moo Nyusu Fresh Milk, Barra tidak hanya sekadar menjajakan produk susu segar semata, tapi ia juga berani berinovasi dengan mengolah susu tersebut dengan kreasi rasa dan beragam topping yang tidak dimiliki merek sejenis.

“Moo Nyusu sekarang sudah 178 cabang di seluruh Indonesia. Mereka juga sudah upgrade dari konsep booth beranjak menjadi konsep café. Sekarang ada sekitar enam outlet konsep café yang sudah beroperasi. Intinya bisnis kuliner itu harus inovasi, seperti Moo Nyusu ini. Karena kalo tanpa inovasi, rata-rata bisnis itu tidak akan bertahan lama,” terangnya.

Lebih lanjut Iim menambahkan, lain lagi cara berbisnis ala Mas Mono, salah satu narsum yang juga seorang pengusaha kuliner yang terkenal dengan resto Ayam Bakar Mas Mono. ia menjelaskan bagaimana Mas Mono dijadikan sebagai refrensi pengusaha kuliner yang cukup sukses dengan membesut kurang lebih 70 cabang.

Dari dua pengusaha tersebut, keduanya sama-sama sukses menjalankan bisnis kuliner mereka dengan konsep waralaba. Namun Iim mengingatkan, jika pengusaha kuliner yang masih awam jangan terburu-buru menawarkan pola kemitraan atau waralaba. Karena lanjutnya, mereka perlu mematangkan bisnisnya secara sistem terlebih dulu. Mulai dari membuka sendiri cabang outlet satu per satu, dan menyusum standar operasional prosedur (SOP) yang bisa diduplikasi di setiap cabang.

“Jika mereka mereka sudah matang mengelola bisnisnya dengan banyak cabang, artinya sistem mereka sudah siap. Barulah mereka mulai bisa menawarkan pola kemitraan/waralaba. Seperti Moo Nyusu ini, mereka awalnya buka sendiri dulu sebanyak 50 cabang. Setelah 50 cabang ini proven baru mereka membuka sistem kemitraan hingga bertumbuhan sampai 178 gerai sekarang ini,” katanya.

Setelah si pengusaha sudah memulai pola waralaba. Iim melanjutkan jika menurut salah satu narasumber lain pada acara tersebut, yakni Tri Raharjo selaku Sekjend Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI). Jika para pemilik bisnis jangan lupa mematenkan atau mendaftarkan merek mereka di Dirjen HAKI.

Karena menurut Tri, masih ada beberapa pemilik usaha yang lalai dalam mendaftarkan mereka mereka. Sehingga ada kasus ketika bisnis si pengusaha sudah berkembang, ada pemain lain yang lebih dulu mematenkan produk hingga merek yang sudah dijalankan sebelumnya.

“Pak Tri juga mengingatkan agar pengusaha turut mengembangkan SDM mereka. Karena sistem dan SOP yang sudah matang juga perlu didukung dengan kualitas SDM yang mumpuni. Sehingga bisnis akan berjalan dengan ritmen yang baik. Makanya untuk pengembangan SDM yang tepat, diperlukan juga sistem rekrutmen dan pelatihan untuk pegawai yang baik pula,” ujarnya.

Diluar itu semua, secara general mungkin tips dari Sandiaga Uno menjadi konklusi terbaik bagi pengusaha lokal yang tengah mengibarkan bisnisnya. Tokoh pengusaha nasional ini berharap, agar makin banyak pengusaha lokal yang menumbuh kembangkan bisnisnya di daerah-daerah.

Terlebih dengan mengangkat produk lokal dan mengusung merek kedaerahan, calon wakil gubernur DKI Jakarta ini optimis nantinya kian banyak pemain lokal yang bisa menjadi tuanh rumah di negeri sendiri.

“Beliau (Sandi) cukup bangga para peserta yang kebanyakan berasal dari kalangan UKM kenamaan. Dengan adanya acara ini, ia berharap makin banyak pemain UKM yang bisa ter-edukasi dengan baik dan bisa melebarkan networking dengan pemain UKM lainnya,” ujar Iim menirukan ucapan Sandi.

Program edukasi bisnis yang diinisiasi oleh startup UKMarket.co.id ini, merupakan sebuah rangkaian acara yang akan berlanjut dengan program-program pengembangan UKM lainnya. “Kami dari startup UKMarket juga memiliki kategori kuliner untuk menumbuh kembangkan para UKM yang berkiprah sektor itu. Kami akan edukasi dan support mereka mulai dari pemasaran, desain kemasan, hingga proses perizininan juga kami bantu,” tutupnya.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: