Banyak Peminat, Blackball Siapkan Konsep Gerai Baru
Waralaba Food & Baverage sepertinya tidak akan pernah padam di makan jaman, buktinya waralaba Blackball besutan Novita Theresia mampu bertahan hingga saat ini. Menjadi Master Franchise sejak tahun 2013 lalu, Blackball sampai saat ini sudah memiliki 22 gerai diseluruh Indonesia. Terbukti, dessert ala Taiwan ini cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu, waralaba Blackball juga memiliki keunggulan varian menu minuman, snack dan dessert itu sendiri. Dari segi tampilannyapun menu yang disajikan oleh Balckball sangat terlihat menggugah selera. Banyaknya calon franchisee yang berminat menjadi mitra, saat ini Novita tengah menggodok konsep gerai baru.
“Target kita sekarang yang kecil, Blackball kios. Nilai investasinya lebih kecil daripada outlet, tapi untuk harga masih dalam pembahasan. Karena Blackball kios ini masih mau dijalankan mengkin pada pertengahan tahun ini,” ungkap Novita.
Masyarakat Indonesia mungkin lebih mengenal bubble drink sebagai minuman asal Taiwan, namun saat ini Waralaba Blackball bisa menjadi alternatif menu untuk mencicipi dessert asal Taiwan. Sebagai pionir dessert house Taiwan di Indonesia, Blackball jelas memiliki keunggulan dengan kompetitor-kompetitornya.
“Letak perbedaan kami dari authentic Taiwan dessert-nya. Dari bahan baku pembuatannya juga beda, bahkan cara pengolahan, memasak produk kami juga masih tradisional,” Novita menjelaskan bisnis food & beverage yang dijalankannya.
Untuk dapat menjadi mitra Blackball, calon franchisee membutuhkan dana setidaknya Rp 450 juta dengan nilai franchise fee sebesar Rp 250 juta dan 5% untuk royalty fee. Sedangkan untuk perkiraan balik modal, Novita mengatakan kurang lebih 8-12 bulan tergantung lokasi outlet/gerai nanti. Dengan menu andalan Grass Jelly, Waralaba Blackball siap bersaing dalam dunia kuliner Indonesia.
