7-Eleven Tutup, Ketua WALI: Brand Ritel Nasional Lain Masih Sustain

Gugurnya brand ritel 7-Eleven atau yang akrab disebut dengan Sevel, nampaknya masih menjadi perhatian masyarakat terkait kondisi percaturan industri ritel nasional. Beberapa pihak masih cemas dengan kabar gulung tikarnya sevel yang bisa berdampak dengan pemain lainnya. Bahkan hal tersebut semakin nyata dengan tutupnya seluruh jaringan gerai 7-Eleven yang ada di Indonesia pada 30 Juni 2017 kemarin.

Terlihat sejak pengumuman jaringan toko 7-Eleven yang ditutup pada akhir Juni lalu, gerai-gerai Sevel yang berada di beberapa titik di Jakarta, sudah tidak beroperasi dan hanya meninggalkan sisa-sisa kejayaan brand yang pernah digandrungi oleh kawula muda ini. Meski begitu kondisi ini tidak serta merta berlaku juga pada brand convenience store lain yang juga menerapkan konsep yang serupa.

Sebut saja brand seperti Circle-K, Indomaret Point, dan Lawson masih eksis di belantika industri ritel nasional. Dari ketiga merek tersebut beberapa diantaranya bahkan melakukan pengembangan jaringan bisnis dengan menambah gerai di beberapa lokasi strategis. Hal tersebut tentu menjadi pertanda jika kondisi sektor bisnis ritel nasional tidak terlalu berdampak atas gugurnya Seven Eleven di pasar Indonesia.

Setidaknya hal ini diamini oleh Levita Supit, Ketua Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI). Menurut wanita yang juga pengusaha waralaba ini, pemain franchise ritel nasional seperti Alfamart dan Indomaret masih tetap eksis usai turut berkiprah di sektor convenience store dengan menelurkan brand Lawson dan Indomaret Point.

“Sejak pertama kali membuka gerai perdananya pada 2009, 7-Eleven menarik minat masyarakat dengan inovasi minimarket yang dilengkapi tempat santai bagi konsumen. Hal ini menjadi inspirasi juga bagi Alfamart dan Indomaret dengan mendiversifikasi bisnisnya di sektor convenience store. Namun hal ini tidak ditanggapi serius oleh Sevel sehingga mereka bisa disalip oleh brand follower mereka,” ujar wanita yang akrab disapa dengan Ita ini kepada FranchiseGlobal.com.

Lebih lanjut ia menyambungkan, ditambah dengan beberapa faktor lain, kondisi tersebut seakan menjadi ‘bom waktu’ bagi 7-Eleven yang seiring berjalannya waktu meruntuhkan kerajaan bisnisnya di Indonesia. Dilain hal, pesaing sejenis seperti Circle-K, Indomaret Point dan Lawson malah tetap bertahan dan sustain menyapa konsumen mereka di tanah air.

Bukan tanpa alasan brand Indomaret Point dan Lawson besutan Alfamart masih tetap eksis. Ita menuturkan meski menerapkan sistem yang sama, brand ritel nasional sudah kadung lebih mapan dengan jaringan tokonya yang berjumlah ribuan dan tersebar di seluruh Indonesia. “Gerai-gerai inilah yang menopang pendapatan mereka. Dengan jarngan toko yang lebih banyak, bahkan jumlahnya sampai ribuan, mereka bisa subsidi silang dengan gerai yang kurang menghasilkan,” tambahnya.

DISCLAIMER
FranchiseGlobal.com tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi. Tidak semua bisnis yang ditampilkan dalam FranchiseGlobal.com menerapkan konsep franchise semata, melainkan menggunakan konsep franchise, lisensi, dan kemitraan.

Member of:

Organization Member:

Media Partner:

Our Community: